Sebut saja saya Mawar,saya pemalu (sikit,kalau belum kenal,kalau udah kenal sih malu-maluin),saya menyukai seseorang, saya mencintainya layaknya kisah cinta Aisyah dengan nabi muhammad(kalau gak salah sih) Aisyah menyukai nabi dalam diam, saya tidak sanggup untuk mengungkapkannya, tapi dan akhirnya sepertinya dia mengetahui hal itu, dan semenjak itu semua berubah.
Saya merindukan kedekatan seperti awal pertemuan ,bukan seperti sekarang serasa canggung untuk bertemu, hatiku merasa sakit ketika melihatnya lebih dekat dengan teman ku. Sebab..
temanku juga menyukainya, sebab ada kejadian pas dulu tu dan temanku tau kalau aku menyukainya juga, sampai sekarang temanku masih menyukainya, soalnya aku mengetahuinya sendiri, setelah aku mengetahui itu semenjak itulah, aku mencoba iklas, menahan semua rasa, semua itu perlu kesabaran yang besar bukan? Tentu saja,tetapi akulah orang yang memiliki sabar itu,rindu kedekatan? Tentu saja, tapi dalam doalah aku mengungkapkan semua kerinduan ini,sebab percuma jika semua ini dikatakan semua telah berubah.
Aku memutuskan untuk aku pergi, pergi dengan perasaan yang masih sama, lebih baik mengalah dan menjauh, dan menganggap perasaan ini tidak ada, walau sakit, dan dari dia aku menyatakan yang Setia itu ada, dan aku belajar bahwa Cinta tak harus memiliki, iklas memang berat menjalaninya tapi yakinlah semua akan idah pada masanya
