Ujian Hidup

800 86 9
                                    

FATE

GILGAMESH written by Ilse Roman

.
.
.

"Gil-kun, ayo banguuun!" Dengan paksa aku menarik selimut bermotif ruang angkasa yang menyelimuti tubuh adikku itu. Ia bukan tipe yang bisa dibangunkan hanya dengan tepukan halus, jadi setiap pagi aku harus merelakan sedikit tenaga hanya untuk membangunkannya. 

"Ayo, bangun! Bangun! Banguuun!! Ini sudah siang tau!" 

"AAAA!! Kaaaaaak—lepaskan rambutku! Sakit!"

...ya, aku menjambak-jambak rambutnya. Ini cara jitu kedua—yang pertama mematikan pendingin kamar—untuk membangunkannya. Dan cara ini sudah terbukti manjur, buktinya dia sudah duduk sambil mengucek-ngucek matanya sekarang. 

"Nah, akhirnya kau bangun. Cepat mandi dan turun ke bawah, ibu sudah menyiapkan sarapan—jangan lama-lama! Aku tidak mau kesiangan!" Omelku sambil berbalik badan keluar dari kamarnya lalu menutup pintu kamar dengan papan menggantung bertuliskan nama adikku. 

"..............."

"Orang bodoh mana 'sih yang menganggap jam 7 pagi itu siang. Aduuh~ bodohnya kakak perempuanku." Gumam Gilgamesh kesal sambil beranjak dari kasur nya hendak pergi ke kamar man—

BRAAAK!!!

"Tadi ngomong apa, Gil?" 

"...aku bilang kalau aku akan mandi secepatnya, kakakku yang cantik jelata." Setelah mengatakannya Gilgamesh bergegas ke kamar mandi sebelum mendapat 'siraman rohani' dariku. 

Aku menghela nafas. 

Benar kata Bapa Pendeta Kirei, ujian hidupku itu... 

...ada pada adikku. 

GILGAMESHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang