prolog

36 6 0
                                    

        Allyce Jtsong, tinggal hanya berdua dengan Ayahnya, Ibunya meninggal ketika melahirkan bayi mungil, semua keluarga menyalahkan kematian malaikat tanpa sayap di atas kelahiran seorang anak tak berdosa.

         Panggil saja Allyce, kemampuan nya yang membuat orang disekelilingnya menjauh pergi kecuali lelaki yang paling ia cintai yaitu Ayahnya. "Ayah itu siapa?" menunjuk ke arah jendela. "Tidak ada siapa-siapa sayang," ujar Ayahnya membelai rambut anak semata wayangnya. "Tidak Ayah, itu Ibu aku tau itu Ibu karna ia mirip dengan wanita di foto ini." menunjukkan foto pernikahan kedua orang tuanya langsung saja ia memeluk puterinya itu. "Mungkin Ibu sedang rindu dengan mu,"

****

        Semenjak kejadian itu Allyce selalu mengalami hal-hal tak terduga seperti jatuh dari tangga hingga kakinya patah, sakit demam tinggi lalu muntah darah, luka cakaran tanpa sebab, dan ia sering berteriak di tengah malam. Ya Allyce melihat mereka yang tidak seharusnya terlihat, terkadang Allyce mengusir mereka karena ia tau ada beberapa yang membawa positif dan negatif, yang negatif itulah membuat Allyce terkadang harus bertarung melawan makhluk-makhluk tersebut, hingga saat ini di ulang tahun nya yang ke delapan belas tepat di saat waktu kelulusan nya tiba.

"Allyce kemarilah," panggil seseorang lalu berjalan pergi, perawakan nya seperti laki-laki, Allyce mengejar orang tersebut.

"Ayo Allyce dikit lagi,"

    Sampailah Allyce di basement sekolahnya tempat menyimpan barang-barang rusak dan sudah tidak berguna. "Halo?" Allyce terus menelusuri tangga tanpa cahaya lampu hingga di ujung ruang "Gotcha," munculah seorang lelaki berparas tampan namun menyeramkan, ternyata ia adalah tak lain dan tak bukan hantu. "Mau apa kamu?" tanya Allyce memegang handphone untung saja ada ada flashlight di handphone nya.

"Aku sudah lama mengincarmu, kau harus membantu diriku."

"Aku harus membantu apa?"

"Ini," memberikan sebuah senapan.

"Apa ini? Untuk apa?"

"Itu senapan, bunuh mereka semua,"

"Apa kenapa? Tapi kenapa?"

"Lakukan saja!"

"Aku tidak mau!" melemparkan senapan tersebut ke arahnya.

"Sial, aku akan membunuhmu jika kau tidak menurutiku!"

"Silahkan saja jika kau bisa,"

Tiba-tiba tubuh Allyce terlempar begitu kencang membentur sebuah meja hingga hancur.

"Bagaimana? Kau ingin mati atau turuti perintah ku!"

"Tidak akan pernah!"

Lagi-lagi tubuh Allyce melayang tinggi dan lehernya tercekik sebuah kabel.

"Menyerah atau tidak?"

"Ti ti tidak akan," tanpa sebab hantu itu terlempar jauh dan menghilang, Allyce terjatuh lalu tidak sadarkan diri.


















||||||||||||||||||||||

Halo semoga kalian menikmati ini ya karna ini bakalan ugh sekali hehehehe, Ily bangkit dari bertapa kesibukan dengan membawa cerita baru ini. Selamat menikmati

|||||||||||||||||||||||

AliveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang