1

28 7 1
                                    

"Hei, kamu siapa?"

Lelaki itu terus berjalan lalu berlari di dalam kegelapan.

"Hei tunggu," Allyce berusaha mengejar lelaki itu.

****

"Allyce bangun," panggil seseorang.

"Emhh, aku dimana?"

"Uks sekarang, tadi kau di temukan di gudang bawah tanah, dan kau pingsan,"

"Apa? Pingsan?"

"Iya, ada apa Allyce?" tanya sahabatnya.

"Ah aku tidak apa-apa,"

"Yasudah Allyce sudah bangun, sekarang semua kembali ke aula," seru kepala sekolah.

"Bu, saya izin menemani Allyce disini ya?"

"Sangat boleh, kau temani Allyce hingga di jemput oleh ayahnya."

"Baik bu,"

          Samantha Julie, ia satu-satunya teman, sahabat Allyce dari kecil hingga sekarang, Julie selalu menemaninya bahkan disaat Allyce sedang berada di titik terburuknya. Bisa di bilang Julie sudah sangat terbiasa dengan semua sikap Allyce bahkan tak segan ia menemani Allyce yang sedang berbicara kepada makhluk yang tidak bisa ia lihat dengan mata kepalanya. "Ayolah Allyce ceritakan padaku!" paksa Julie memegang tangan sahabatnya tersebut. "Baiklah, tetapi kali ini berbeda dan sangatlah aneh!"

"Hei, kau tak ingat aku sahabatmu dari kecil, aku juga tidak mengerti kenapa bisa jadi sahabatmu disaat yang lain menjauhi dirimu, ayolah keanehan apa lagi? Kau tidak ingat? Dari dulu aku selalu menemanimu sampai diriku ketempelan oleh teman hantumu yang tidak suka dengan ku tau!"

"Uuuuuu, Julie jangan gambek oke aku cerita dengerin ya,"

"Ayo aku dengarkan!"

"Jadi gini, tadi saat acara mulai aku merasa seperti ada yang memanggil, dan saat aku mencari sumber suara itu ternyata benar ada yang memanggilku, dia seorang lelaki tetapi aku tidak melihat wajahnya, lalu aku ikuti ia ke gudang bawah tanah dan ternyata ia hantu, ia memberikan ku senapan dan menyuruhku untuk membunuh seluruh orang yang di aula ini ya tentunya aku tidak mau, lalu dia mengancamku dan aku tetap tidak mau, tiba-tiba ia mencekik leherku dan membantingkan ku ke bawah, aku tetap tidak mau, dia membelitkan kabel ke leherku jujur itu sangat sakit Julie, dan saat aku hampir mati, si hantu itupun mental menjauh begitu saja dan ikatan kabel itu lepas setelah itu aku tidak tau."

"Astaga Allyce dia hantu yang membuatmu jatuh dari tangga waktu kecil,"

"Apa?"

"Sepertinya ya, aku juga tidak yakin, tapi kalau di dengar tuh hantu kelakuan nya jahatnya dendam nya kayak hantu yang nyelakain kamu waktu kecil!"

"Maksudnya,"

"Allyce Jtsong aku capek mengulangnya tolong,"

"Baik-baik hehehe, kau melihat hantu itu?"

"Ya, entah ia menampakkan dirinya atau jangan-jangan aku ketularan kamu bisa liat mereka?"

"Emangnya penyakit menular, apa maksudnya? Mau dia apa? Ada apa? Kenapa ia terus menggangguku?"

"Entahlah Allyce,"

"Oh iya Julie, tadi pas aku pingsan aku bermimpi ada seorang lelaki dengan raut wajah yang sepertinya gelisah aku tidak ingat jelas wajahnya, saat aku kejar dia malah menghilang,"

"Hmm, aku tidak tau mungkin ia membutuhkan bantuan mu Allyce!"

"Btw Allyce, happy birthday!" Julie memeluk tubuh sahabatnya.

"Terimakasih banyak Julie."

****

        Sungguh pesta yang melelahkan di hari ulang tahun Allyce, tanpa berpikir panjang Allyce turun dari mobil lalu naik ke kamarnya. "Night Ayah," memeluk Ayahnya.

Betapa terkejutnya Allyce mendapati seorang lelaki duduk di atas ranjangnya dan sedang menatap foto dirinya.

"Kau siapa?"














|||||||||||||||||||||||

Gimana? Siapatuh yang muncul? Siapa hayo siapa?

|||||||||||||||||||||||

Jangan lupa tinggalkan jejak kalian disini yah⤵ vomment kalian sangat berharga❤


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 21, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AliveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang