Seketika, waktu terasa berhenti, nafas terasa sesak didada, dan air mata terasa jatuh dari pelupuknya.
Seketika, memori masa lalu kembali terputar, getar hebat didada semakin membuat sesak, dan desakan air mata untuk keluar semakin sulit untuk dibendung.
Semua itu hanya karena satu hal yaitu saat namamu tak sengaja ku temukan disalah satu kenangan lama di media sosial ku. Iya memang hanya nama mu saja, namun kamu harus tau bagaimana aku susah payah menahan untuk tidak menjatuhkan air mata, bagaimana sesak nya menahan getar didada yang mungkin menandakan rasa sakit atau rindu.
Sedangkan kamu disana? Apa kamu pernah merasakan hal ini?
Apa kamu pernah berlarut didalam kesedihan panjang karena seseorang?
Apa kamu pernah merasa sesak nafas walau hanya membaca nama nya?
Apa kamu pernah meneteskan satu tetes air mata untuk seseorang?
Kurasa tidak, ini terlalu naif untuk mu.
Namun kamu harus tau, ini bukan sesuatu yang naif untuk ku. Malam ini, ditemani beberapa lagu kesukaan mu, ditemani beberapa kenangan lama dari mu, aku, seseorang didalam masa lalu mu yang sudah berusaha kau kubur, tak pernah melupakan mu dalam sedetik pun, tak pernah lupa memikirkan mu setiap malam, ku harap kamu tau.
Aku hanya ingin kamu tau, melepaskan sesuatu yang sudah kau genggam lama itu bukan hal yang mudah, aku hanya ingin kamu tau, perpisahan terpahit bukan lah hanya perpisahan karena kematian, namun lebih dari itu, ada perpisahan yang lebih pahit lagi yaitu, ketika dua orang saling menyayangi dan terus bersama namun pada akhirnya mereka harus terpisah dan tak pernah berkomunikasi satu sama lain, meski disisi lain ada yang mengharapkan komunikasi itu, ada yang tak henti menyebutkan nama mu di dalam hati, dan lalu apa yang membuat hati mu masih menyimpan rasa benci itu?
Apa yang membuatmu masih sedingin ini dengan masa lalu?
Masa lalu hanya masa lalu, ia tak dapat kamu jumpai lagi, tak dapat kamu raih lagi.
Seperti ini kah perpisahan untuk masa lalu mu?
Perpisahan yang disisi lain dirundung rasa dendam dan benci, namun disisi lain nya dirundung pilu dan rindu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dari Aku, Untuk Kamu
Short StoryKau tersenyum membaca tulisan ku, sedangkan aku menulis karena membaca senyuman mu.