"Mau ku beri tau satu rahasia?"
"Apa?"
"Aku rindu"
"Sama siapa?"
"Kamu."
"Kenapa?"
"Apanya?"
"Rindu"
"Ya karena aku rindu kamu lah"
"Oh, jujur aku tak peduli"
"Tak apa. Bukan itu tujuan ku memberi tau rasa rindu ku pada mu"
"Lalu?"
Aku tersenyum sendu, memberikan sorot mata yang hangat kepada nya. Meski ia tetap menatap ku datar.
"Kau harus tau. Tak semua rindu harus di balas. Tak semua rindu akan tersampaikan. Bahkan, tak semua rindu dapat di ucap. Mungkin aku merupakan kombinasi itu semua. Mengucap dan menyampaikan rindu, meski aku tau tak akan di balas. Cukup kau hanya tau. Karena bagi ku, bukan tentang bagaimana orang itu membalas rasa rindu ku, namun tentang bagaimana orang itu tetap mau jujur bahwa ia tak bisa membalas rindu ku. Itu sudah cukup untuk ku. Terimakasih"
"Untuk?"
"Mau mendengar kata rindu dari ku"
"Maaf"
"Untuk?"
"Tak bisa membalas rindu mu"
"Tak apa. Cukup kau hanya tau. Itu sudah cukup membalas rindu ku"
Dia tersenyum. Manis, begitu manis. Senyum yang akan selalu aku rindu kan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dari Aku, Untuk Kamu
Cerita PendekKau tersenyum membaca tulisan ku, sedangkan aku menulis karena membaca senyuman mu.