1.

7.8K 732 105
                                    

Halo teman-teman..

It's me or you used to call me Kimtaesyoung, I am here!

Hehe

tapi ganti nama karena beberapa alasan yang tidak perlu aku sebutkan. By the way, mulai sekarang aku bakal lanjut nulis lagi.

Aku bakal republish semua cerita-ceritaku, mulai dari Unintended, Bliss dan Chic(k), tapi mungkin bakal ada perubahan ya dari nama atau karakter yang aku pilih. Jadi buat yang suka nanyain cerita-cerita di atas, ditunggu aja ya!

kalo Livy; Soulmate masih belum tahu bakal lanjut apa nggak huhu

Selain republish cerita lama, aku juga bakal nulis cerita baru. Doakan semoga semangat terus yaaa

Dah gitu aja, mohon dukungannya. Thank you in advance and happy reading!


***

Unintended revised version part 1; Jihan POV.


"Maafin aku." suaraku terdengar serak di sela-sela tangis, rasa kalut yang aku rasakan tujuh hari terakhir tiba-tiba menyeruak berbentuk buliran air mata. Sedih sekaligus bahagia melihat sosok lelaki di hadapanku.

Aku baru saja berkesempatan menjenguk Vandra, temanku sedari SMA yang selamat dari kecelakaan maut beberapa hari lalu. Vandra bukan teman biasa, dia sudah ku anggap sebagai sosok paling penting dalam hidupku, mungkin melebihi saudara kandung?

"Bukan salah kamu." Vandra tersenyum tipis, tangannya meraih pergelangan tanganku dan dengan pelan menarikku ke dalam pelukannya. Vandra meringis ketika akhirnya kami berpelukan.

"Sakit?" aku melepaskan pelukan kami, lalu memeriksa wajah Vandra yang telihat pucat pasi.

Vandra tertawa pelan "Dikit."

Aku menghela napas, terduduk lesu di samping kasur yang Vandra tempati. Mataku menatap Vandra yang memperbaiki posisi duduknya, dia berkali-kali menjilati bibir atas dan bawahnya yang kering dan keabuan, lalu memeriksa balutan kain yang menutupi bahu hingga dadanya. Vandra mengalami patah tulang di bagian bahu kanan, juga terdapat luka-luka yang tidak bisa dibilang kecil di lengannya. 

"Seharusnya kamu nggak kayak gini." Mataku kembali basah membayangkan betapa sakit yang sudah Vandra alami beberapa hari terakhir.

Sedikit cerita tentang kemarin pertama kali aku mendengar kabar Vandra kecelakaan, malam itu sungguh malam terburuk selama dua puluh dua tahun aku hidup. Kak Vanya, saudara kandung Vandra, tiba-tiba meneleponku untuk segera ke rumah sakit. Waktu seakan berhenti saat tahu Vandra ditabrak mobil dan menerobos pagar besi sebuah jembatan terpanjang di Indonesia.

Aku bahkan seperti akan mati berdiri saat sampai ke rumah sakit melihat Kak vanya, orang terkuat yang pernah aku kenal, menangis sesenggukan.

Saat itu juga, aku merasa akan kehilangan Vandra selama-lamanya. Dokter tidak memberi kepastian tentang kondisi Vandra, kami harus menunggu selama beberapa jam dengan memendam perasaan resah, sedih sekaligus marah.

Melihat kondisi mobil Vandra yang nyaris hancur dan jatuh terjun ke lautan perbatasan Surabaya dan Madura, sepertinya kesempatan untuk bisa bersama-sama dengannya di dunia sangat kecil. 

Vandra mengalami kejadian buruk itu saat sedang berkendara menuju Surabaya sepulang dari Bangkalan setelah menghadiri pernikahan salah satu kenalannya dan dia dipercaya untuk menjadi fotografer. Sampai akhirnya seseorang menabraknya dari samping dan membuat Vandra menembus batas pagar jembatan.

UNINTENDED (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang