Somi lagi jalan di koridor menuju kelasnya sesaat seseorang menyapanya.
"Morning epribadeh, somay nya satu dong, neng."
"Pengen mutilasi lu," Somi menimpali.
"Jangan marah marah ay, ntar cepat tua."
"Serah lu." Somi lanjut jalan di iringi Doyeon, sahabatnya minus satu lagi.
"Barengan eh!" Doyeon mensejajarkan langkahnya dengan Somi.
"Jalan cepet geblek, lupa ngerjain pr hwhw."
"Pms ya, May? Marah-marah mulu." Doyeon serius nanya.
"Ga." jawab Somi singkat.
"Nah sekarang dingin."
"Berisik dakjal, ntar gue sumpelin gorengan itu mulut lu."
"Wah enak dong."
"Mau?" tanya Somi.
"Gak nolak." Doyeon ngangguk matanya berbinar-binar dah kalau denger makanan.
"Beli sendiri wlee." Somi melet, langsung masuk kelas.
"Sarr bala." Doyeon masih berdiri di depan kelas
"Pagi kang somay cantiqqu." Yoojung menyapa sekalian nista.
"Pagi kang bakso."
"Nganu kiw." Yoojung suka banget bikin human ambigu.
"Hah? Ngapain?" Doyeon yang baru masuk
"Nobar bokep, cok." otak Yoojung memang yang paling hot di antara mereka bertiga.
"Asupan bergizi HAHA." Somi ketawa lepas.
"Si somay kalau denger bokep cepet tanggap." Doyeon menimpali.
"Auto faster jaringannya say." Yoojung
"Pembohongan publik itu." Somi menyangkal.
"Alah ngaku, lu sering nonton bokep kan di kamar HAHA." Yoojung
"Kagak anjir."
"Kok para cecan ngomongin bokep sih pagi-pagi." cogan nimbrung.
"Lu suka juga kan, Kook." Yoojung lebih ke pernyataan daripada pertanyaan.
"Banget HAHA." Jungkook menjawab apa adanya.
"Nganu lah ayoks," Yoojung lagi Yoojung lagi.
"Apaan sih lu, dari tadi ngomong nya nganu-nganu mulu jadi ambigu kan gue." Somi
"Ah lu mah, otak yadong beda!" Doyeon
"Maksud gue, bolos ntar jam terakhir. Males gue matematika." kadang temen adalah setan.
"Tumben pinter." Doyeon
"2in" Somi
"Biasanya juga kalyand nyontek ke gue kan tugas, itu tandanya gue pinter ih!"
"Jawabannya salah juga, di bangga banggain."
"2in lagi."
"Sakit woy di duain mulu." Doyeon mukul kepala Somi.
"Pengalaman mah si idoy."
"Off ada bucin."
"Serah dah serah."
Demikianlah kebacotan para trio laknat. Sifat mereka bertiga tuh beda beda, kan emang gak ada yang sama semua manusia ekekek. Si somi yadongnya parah, Doyeon pikirannya makan mulu, Lah si Yoojung suka banget ngomong ambigu.
Jam istirahat,
"Kuylah kantin."
"Yoi brou."
Saat di kantin, somi gak sengaja nyenggol tangan kakel cowok.
"Eh maaf, Kak." Somi nunduk.
"Iya gakpp kok, sans ae."
Saat somi mau berlalu pergi, tangannya di tahan sama kakel yang tadi.
"Nama lu siapa?"
"Jeon somi."
"Ohh."
Untuk yang kedua kalinya, tangan somi di tahan lagi
'Tahan hati dedek saja qaqa(づ ̄3 ̄)づ-author
"Apa lagi?"
"Galak banget, Dek."
"Woyy somay, buruan duduk sini. " Doyeon nunjuk kursi di sebelah Dia ngajak makan.
"Kenalin, nama gue Jimin." seraya mengajak bersalaman.
"Iya, Kak." Somi langsung lari ke kursi yang di tunjuk Doyeon.
"Lama."
"Tadi gue gak sengaja kesenggol kakel."
"Cowok or cewek?"
"Ganteng tydack?"
"Lumayan lah, imut gitu."
"Idaman awwwhh( ˘ ³˘)."
"Ndesah Jung?"
"Kagak ih."
"Si somay mah pikirannya ngeres mulu."
Mereka bertiga masih aja ngebacot bareng walau lagi makan. Ibaratnya, no bacot nolep.
"Keres kek nganu nya si anu."
"Gblg sia."
Awalnya kehidupan Somi biasa - biasa aja.
Next ay
KAMU SEDANG MEMBACA
Love on the Way ' GUANSOM
FanfictionGadis berusia sembilan belas tahun dengan paras cantik, bibir penuh dan bermata besar. Siapa yang menyangka dia tidak percaya akan kata 'cinta' sampai akhirnya bertemu dengan seorang pria puitis yang di temuinya di perjalanan menuju Amerika. ©️stmry...