Prolog

3.7K 75 0
                                    

"Duk..duk..duk..", suara Judy menghantam kepalanya ke dinding kasar selnya. Selalu menemani kesepian dan kegelapan tempat ini. Aku selalu berpikir dari semua tahanan, aku lah yang paling waras. Iya. Hanya seorang manusia yang hanya ingin mengetahui rahasia dunia, mengungkapkannya kepada orang-orang bahwa hidup tidak adil.

   Namun aku selalu berpikir tentang judy, Joey yang berpikir bahwa ia adalah seorang pengacara yang waras, selalu berkata benar, tetapi semua adalah IMAJINASI. Tanpa ia sadari ia membunuh 25 orang dengan memutilasi mereka hidup-hidup agar dapat membebaskan kliennya.

   Chloe, perempuan cantik asal Texas, di vonis hukum mati karena melindas tubuh keluarganya dan sang adik, yang menjadi pelaku bom bunuh diri di salah satu mal Texas. Tragis bukan ?. Apakah kita orang-orang sial atau orang buangan Tuhan ?. Dengan hidup di sel tak terawat ini, kasur usang, kursi besi berkarat, makanan berjamur ini. Itulah yang aku pikirkan.

   "KRINGG.....". "Sarah, sudah waktunya!" Dr. Ed dengan wajah Senang, mengapa ? Dia memutilasi jenazah Dan menjadikannya salah satu barang penelitian. Sembari berjalan, Judy, Joey dan Chloe. Menatap cemas dengan Apa yang Akan terjadi, Chloe, melambaikan tangan, ya.. Akan kujadikan itu sebagai selamat tinggal.

   Tiba di suatu ruangan berdinding kuning, kursi Mewah Dan makanan Kelas atas yang sudah bersiap untuk di santap. Dr. Ed masuk Dan mempersilahkan ku untuk duduk. Ini adalah pertama Kalinya setelah 25 tahun. Ya.. Pengalaman pertama.

   "Permintaan terkahir ?" Dr. Ed bertanya, "satu pensil dan satu buku" aku menjawab dengan wajah menunduk, Dr. Ed pun segera pergi untuk mengambil permintaan tadi. Walaupun begitu, aku masih terkesima dengan ruangan ini.

Beberapa menit berselang, Dr. Ed kembali Dan memasuki ruangan "sesuai pesanan, satu pensil Dan satu buku. Apa sudah cukup untukmu ? Cukup Aneh hanya meminta permintaan seperti itu, ini adalah permintaan terakhir mu!" Dr. Ed dengan emosi, "sudahlah, hidup ku hidup mu hidup mu, tak ada urusan mu dengan ku!" Dr. Ed Berhenti sejenak "baiklah, berapa waktu yang kau butuhkan ?", "3 jam sudah cukup" menjawabnya dengan suara pelan.

   Dr. Ed keluar dari ruangan, dengan begitu aku memulai menulis. Cerita ini berbeda bukan tentang peri ataupun bidadari namun cerita seorang PHYSCOPATH

#PHYS1 - PHYSCOPATHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang