Dan ternyata bukanlah Sofia , Sofi ataupun Nessie. Namun Acha. Ia masih memakai baju seragam sekolah, baju berwarni putih, rok pendek kotak-kotak dilengkapi sepatu hitam pekat dengan tinggi semata kaki. Yang buat kaget, baju berwarna putihnya berlumuran darah dan di tangannya terdapat pisau sepanjang 20cm dengan darah yang mewarnai pisau itu. Kepalaku menoleh ke kanan, terdapat beberapa kepala perempuan dan di antaranya adalah Sofi, Sofia, dan nessie.
"Acha !!!!!", ku berteriak sambil menunjuk jasad kepala-kepala perempuan itu. "Mengapa kau berwajah seperti itu?, seharusnya kau senang bukan ?," Acha dengan mimik wajah keslaal. Tubuh ku masih membeku dengan apa yang ia katakan, karena aku sama sekali gak ngerti. Dengan cepat akusegera mengambil pisau di tangannya. "Maksud lo apa sih!?! Lo dah ngebunuh orang tau gak sih ngeBUNUH!!!" Dengan tangan gemetar aku masih berusaha menjaga diri darinya. Acha sambil berjalan ke arah gw "HAHAHAHAH.. Apa yang aku maksud ?!?, apakah kau tak ingat !?! Kau menyuruh ku untuk.."
DUARRR.. Suara pistol dari arah kiri melesat dengan cepat menuju kepala Acha. Ia langsung tergeletak dengan berlumuran darah.. Pistol yang mengenai kepalanya masih membekas di bagian kiri. Dengan cepat, ku menoleh ke arah peluru melesat hanya sekelebat bayangan hitam. Menghilang sekejap dari pandangan mata.
Jasad tubuh Acha masih tergeletak di depan gw, akhirnya ku memutuskan untuk menyingkirkan jasadnya di pinggir gang. Dengan menaruh pisaunya di dada. Tiba-tiba hujan turun, mengguyur basah tubuh Acha begitu juga dengan ku. Seketika gang ini, dipenuhi darah, bagaikan aliran sungai deras. Dalam keadaan seperti ini, ku cuma bisa berdiri, menghadap langit, Hanya memikirkan "apa yang terjadi ?".
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
