BAD FIRST MET OR?

46 5 4
                                    

Lets read,

Seperti yang dikatakan author bahwa Aron pria yg tampan,

Bahkan selama perjalanan kekantin dia selalu diserbu oleh cabe-cabe kering yg modus ngasih coklat atau surat-surat padanya yang membuat suasana kantin jadi lebih ricuh dari keadaan sebelumnya.

"Woy minggir"seru salah seorang gadis dengan nada ditinggikan yg tentu saja membuat sejenak terasa hening dan seluruh pasang mata menuju kearahnya kecuali Aron sendiri yg masih sibuk dengan Iphonnya.

Yups she is salah satu cabe kering yang sangat antusias ingin berkenalan dengan Aron yaitu Abel, dia adalah siswa kelas XIIe.

"Hai..nama gw Abel" Dengan kepercayaan diri yg melebihi tingginya menara Eifel Abel memberi kan sapan sekaligus tangan yang terjulur kepada Aron.

Aron akhirnya menghentikan aktifitasnya dari Ipnya kemudian menatap Abel "gw Aron" dengan wajah yg msih datar,

kemudian kembali menatap hp nya tanpa mempedulikan jabatangan Abel yang masih melayang . Abel dibuatnya melongo dengan wajah tidak percayanya itu.

Tidak lama dari itu keadaan pun mulai ricuh kembali

Tentu saja Farica sang ketos yg sedang duduk dikantin sedari tadi memperhatikan tidak akan tinggal diam dengan suasana yg membuatnya frustasi itu.

"Ini ada demo apasih, siapa juga yang jualan cabe kering disini, ribut banget" seru Farica yg menuju kerumunan itu.

"Luh ngatain gue cabe?" Tentu saja membuat amarah Abel meluap-luap.

Oh tunggu dulu!

Menurut kalian apa yg membuat farica terpilih sebagai ketos?
selain karena kepintarannya,
dia terpilih karena keberaniannya loh. Dia mungkin adalah anak yang sopan sama kaka kelas, tpi jika itu menyangkut ketertiban sekolah jangankan Abel, Kepseknya pun digusur.
(maklumi authornya yah guys)

"Langsung next aja author. lagian saya kapan munculnya, cincong banyak e" Kadal marmud pun mulai ngoceh :).

"Ohh ada kak Abel toh, hmm emang ka Abel cabe kering ya? kan saya nanya cabe kering, maaf ya apalah daya saya ga tau " Farica pun berbicara kembali dengan nada sopan tapi mengirisnya itu.

"Luh bener-bener yah. Muak gue liat loh tau"seru Abel yg udah mulai kepancing emosi

"Ga tau kak. Emang kenapa bisa muak liat saya. Jangan muji gitu lah kak, malu banyak orang" Ejek Farica semakin menjadi-jadi

"Sial" seru Abel dengan kesalnya dan pergi meninggalkan kerumunan. Dia tau bahwa Farica adalah lawan yg tdak mudah dikalahkan.

"byee kak, see you" Dengan senyum manisnya Farica melambai-lambaikan tangan tak berdosanya itu.

"Eh terus kalian mau apa disini, mau jual terong juga? hah!" Tambah sih Daniel yg sudah tidak tahan dengan perutnya yg seketika mendemo lagi.

Seketika semuanya bubar. Aron yg sedari tadi hanya diam saja dan sibuk mengutik Ip akhirnya menatap Farica dengan wajah datarnya itu

"Thanks"

"Buat?" tanya Farica yang agak bingung.
Aron pun melewati Farica begitu saja.

What the ......

Sedangkan Farica? dia masih dengan wajah biasanya tapi tetap saja sedikit terkejut. Karena jujur saja dia bisa disebut primadona sekolahan itu,

dan untuk pertama kalinya seorang pria sebegitu dingin padanya
"woh pemecah rekor"batin Farica kemudian kembali bergabung bersama teman-temannya dan langsung kembali ke kelas.

----------

"Kenapa luh terpesona juga sama sih mayat hidup itu?"tanya Fuji yg terkekeh dengan wajah masam temannya itu.

"Mayat hidup?maksud luh? terus luh bilang apa? gue terpesona?ngomong opo sih mba"tanya balik Farica yang tidak mengerti.

"Astaga iya sih dia kulitnya putih tanpa ekspresi tapi jangan samain kali sama mayat hidup kasihan anak orang juga. Asal loh tau ca dia itu bukaln mayat tapi patung hidup"ditambah lagi tampol gajenya Alin.

"Itutuh sih anak baru, yg tadi diperebutin cabe-cabe. Si muka datar hemat ngomong. Namanya itu Aron, terpukau yah sama dia? gk guna Ica rica faricaaa. Gw yakin belum ngedeket luh udah jantungan duluan sama dia"cerocos Fppuji yg membuat Alin mengangangkat jempolnya.

"Ckck apasih luh, lebay ah sampe gue jantungan. Lagian yah siapa juga yang terpukau, hmm iy sih maybe. But... bukan terpukau sih sebenarnya"jawab Farica cepat dengan memanyunkan bibirnya.

"Alaahhhh ngeles lagi luh.Lagian yah kalau emang luh yakin luh ga bakal jantungan sama dia-----gue tantang deh luh kalau bisa dapetin nomor telfonnya gw kasih deh luh ice cream se box"tantang Alin ke farica.

Eh iyah sampe lupa authornya mau bilang, Farica itu adalah anak yang paling tidak mau menolak tantangan. Bahkan dia bisa memundurkan rasa malunya kebelakan dulu demi sebuah tantangan. Apalagi sudah diiming-imingi dengan ice cream favoritnya.

So,

"Yaampun Alin, udah ih luh sendiri tau sifatnya sih mayat itu, luh pakek adain tantangan buat Farica lagi"akhirnya Fuji mulai menghilangkan tawanya dan mencegah temannya itu memasukan Farica kedalam neraca eh ralat neraka maksudnya ewh

"Ihh jadi luh nantang gue? hanya nomor telfonnya?  segitu doang? jangan panggil gue Farica kalau ga bisa dapatin nomernya. Sekalian hatinya gw dapetin kalau luh mau"dengan lantang dan percaya diri farica langsung berdiri memerima tantangan itu

"Hah gw tunggu yah luh jadian ama dy, tpi tenang gw gk mau berharap lebih. Mendingan dapetin dlu nomornya" suara Alin yg disengaja supaya bisa lebih memanas-manasi sahabat satunya itu yg di anggap aneh ketika mendapat tantangan.

"yaAlloh kuatkan hamba"seru pasrah sih fuji sambil menepuk dahinya.

"sip, tapiii"

"tapi apa?"
.
.
.
"gimana yah mau ngomongnya

"apasihluh ngomong yg jelas kek, jgn kek hati abang jali yg gk jelas tujuannya kemana"

"yaelah luh sabar dikit napa"

"mau sabar gmna lagi, sudah cukup-cukup sudah, cukup sampai disini sajaa dari pa....."

"woy apa sih luh,"

"yaudahsih, lagian luh load sih"

"gw setuju tapi...

........ tunggu next ceritanya ya:v"

BIG TANKS BUAT YG UDAH BACA YAH. JANGAN LUPA KASIH KOMENTAR ATAU KRITIKAN SERTA PENDAPAT KALIAN MENURUT CERITA INI DI KOLOM KOMENTAR YA, SUPAYA AUTHOR BISA BELAJAR LEBIH BANYAK LAGI.

MAKLUMLAH INI FIRST STORY YG DIBUAT SAMA AKUU.

AND KALIAN TAU KAN DUKUNGAN KALIAN SANGAT DIBUTUHKAN SUPAYA CERITA INI BERLANJUT TERUS.

TAPI GK MAKSA KOK,
JUST IF YOU LIKE AJA🙏

difficult but likeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang