Aku adalah Balqis humaira, mungkin aku terlalu muda saat itu untuk mencerna berapa banyak kesempatan dan kemungkinan yang ada di sekitarku. Berapa banyak kesempatan dan kemungkinan yang ada disekitarku. Berapa banyak dan seberapa tebal sebuah filter dibutuhkan saat logika dan perasaan mulai memilih sebuah tindakan yang tepat untuk kujalani.
Kejadian ini membuatku menyadari satu hal, mengapa cinta kerap kali diartikan tanpa logika, cinta tak mempunyai batasan-batasan logika, tak menerapkan standar normal manusia dalam menentukan pilihan. Karena tanpa alasanlah kebanyakan orang tidak menggunakan akal sehatnya untuk melakukan sesuatu yang diatasnamakan dengan cinta. Dan, cintaku yang seperti itu disebut dengan cinta buta!
Sekalipin cinta itu terlihat tanpa sebuah alasan apapun, tapi aku sangat menyadari bahwa perasaanku timbul karena sebuah atau sampai tiga buah alasan sehingga aku bisa memutuskan bahwa aku jatuh cinta padanya.
Secepat, sekilat alasan dan perasaan itu terbetik dihatiku.Dia lelaki memawan? Benar. Dia seorang lelaki yg shalih? Itu juga benar. Dan, tak seorangpun akan menolak laki-laki sempurna dengan hafalan al-Qur'an yang sangat baik, pengetahuan agama yang brilian hadir dalam hidup seseorang bukan? Hal itu terjadi dalam hidupku, dia datang dari siklus hidup yang kujalani, bukan dari sebuah kebetulan tanpa sebab akibat.
Penasaran kan kelanjutan ceritanyaaa😄 ikuti terus ceritakuu yaaa😍
KAMU SEDANG MEMBACA
Kesalahan Sepuluh Hari
Short StoryKedewasaan seseorang tak akan pernah berbanding lurus dengan pertambahan umur, ku pikir itu adalah sebuah realitas bahwa sekalipun sudah menjadi seorang kepala keluarga atau seorang ibu dari beberapa orang anak, kedewasaan bukanlah bukan sesuatu ya...