*Berbanding*

57 3 1
                                    

🍀🍀🍀

Benar saja pasti hari ini akan telat, pikir ku . Hari pertamaku sekolahan baru, membuatku kesal. Gimana tidak baru saja hari pertama aku hampir telat. Agh emang  sudah, lihat saja lapangan sudah sepi gerbang pun sudah tertutup.

"Semua ini gara-gara ka can" gerutuku. berjalan menuju gerbang berharap pak satpam baik padanya dan memaklumi anak baru.

Ternyata pak satpam yang tampang nya seram dan berkumis melingkar seperti ulet bulu neplok "haha" senyam senyum aku membayangi pak satpam tadi tah tak tau siapa namanya tpi ia bener menyeramkan, bukan. Tak kusangka dibalik tapang yang menyeramkan itu, dia baik hati menyuruhku masuk.

"Maaf, pak boleh saya masuk". Mengebuskan nafas pelan

"Duh, neng kamu anak baru ya? Mang ato ga pernah liat eneng sebelumnya?

"Iya pak, om, eh mang, boleh nayy masuk ijinin ya sekali ini ajah nay telat "
aku pun nyerocos tanpa rem supaya di ijinin mang oto eh ato.

"Duh duh stop neng , mamang jadi lier. Silakan masuk tar keburu ada gurunya."

Huh lega juga akhirnya bisa masuk. aku pun berjalan untuk mencari ruang guru.

Suasana di lapangan ramai dengan mata pelajaran olahraga. Banyak sekali yang berlalu-lalang ke tempat pengganti pakaian, bersiap siap mengganti pakaian olahraga. Mata ku tertuju kepada seseorang yang sedang duduk di kursi paling ujung di sebrang lapangan, Aku pun menghampirinya.

Cowo itu tampak serius dengan papannya yang di lapisi kertas dan tangganya lihay menggoreskan sesuatu di atas kertas itu.
Aku mengelakan nafas sebentar, merasa ragu.
Ya jelas aku belum pernah menyapa cowo duluan kalau tidak terpaksa gini.
"Hy" mengulurkan tanggan ku.

Diapun menenggok tanpa merespon dan kembali ke arah kertasnya.

"Hmm, ruang guru di mana ya " ini orang so ganteng bnget si -batinnya.
Hening, Tidak ada respon lagi .

Aku pun mulai mendekat semakin dekat di telingganya seketika, deg. Jantung ku kenapa begitu kencang di dekatnya.
Duh kenapa aku ini, ah sudah lah.

"Heyy, dengerin dong" aku tanpa sengaja menyengol pisil nya hal hasil gambarnya jadi kecoret, dengan ulah ku.

Dia pun beranjak bangun. Sepertinya iya mulai marah.

"Mau lu apa,si ah" dia memegang pinsil dan mematahkannya.

Membuat ku bergidik terdiam, mematung, tak tahan melihat ketampanannya. Oh now, ralat. tidak ternyata dia belagu membuat ku kesal.

"Eh, kok kamu yang nyolot aa aku kan hanya nanya tapi kamu tidak mengubris ke sa-aa yyya". Aku pun merasa gugup karena baru kali ini di bentak pria ayahnya pun tidak pernah membentakku.
Ya aku sangat di manja
"Emang loh ngomong ke gua" pria itu mengakat alis sebelahnya.
"Kan aa - ku da -ri tadi juga sudah ngomong ke kamu, tpi ka - mu ga ngerspon aku" lembut ku.
Pria itu mengang kupingnya dan Mencopot sesuatu di sana.
Ternyata, itu handshat.
"Pantas saja aku terik ga kedengeran" gerutuku dalam hati

"Ya maaf, aku tak tahu lah. Lagian kamu sudah nengok malah pura" tak melihat ku" 
"Loh mau nya apa" jutek nya.

"ruang guru di mana".

Dia pun berjalan menuju lapangan memanggil seseorang berparas tinggi, hidung macung, hitam manis, rambut ikal kecoklatan. Dia sedang bermain basket sampai bercucuran membuat dia tambah cool.

"Ar, sini lu" teriak si cowo dingin itu

"Oy iya bro"

"anterin, cewe rese ini ke ruang guru". Dia pun langsung meninggal kan aku begitu saja.
"Dasar cowo nyebelin aneh!!! Nyesel aku ngomong ma dia" gerutu ku yang tanpa sadar di perhatikan oleh cowo yang ada di hadapannya.

Dia pun tertawa kecil  "sudah ngedumel nya".

Aku pun tersipu malu membenerkan rambutku ke daun telingaku...

"Mau ke ruang guru kan, ayo aku anterkan". Sambil melangkah ke depan menuju ruang guru.

Aku sebenernya masih kesal sama cowo rese tadi. Bukannya anterin kek sekalian ke ruang guru ini malah nyelonong saja, tidak sopan.

Ehm tapi beruntung bisa di kenalin sama cowo di samping aku, cool juga, sopan lagi.

Sesampai di depan ruang guru aku mengucapkan " trimakasih" senyum simpulku padanya.

"Iya, sama sama gua balik ke lapangan dulu ya" dia berlari benuju lapangan.
Ya di perjalanan dari lapangan menuju ruang guru tentu saja aku berbicara dengannya.
Asik banget orangnya seru, dia cerita tentang sekolah ini kegiatan eskol di sekolah berbanding jauh dengan cowo yang socool, cuek, dingin, dan ngeselin. Mana mau cewe mendekatinya.

"Eh, aku lupa menanyakan namanya. Tapi tak apalah dia sudah tau namaku ini". Senyumku sembari berjalan ke ruang guru.

🍀🍀🍀

Maaf kelamaan ga uptuded 😂 wattpadnya ke loug out aku lupa kata sandinya . Jadi sebenernya udah ga mood lanjutin tapi ada yg chat di suruh lanjutin makasih ya udh shoprt 😂

an akhirnya bisa di buka juga bisa lanjutin ceritanya. Maaf lagi 😂 author kalo banyak typo bertebaran buat nya begadang loh jadi agak ngaco 😫

Jangan lupa vote & comen ya biar aku semngat buat ceritanya
Terimaksih 😙

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 10, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

NAYYRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang