part 4

60 3 0
                                    

(Hans pov)
"Hans bangun hari ini kan kamu dan anin harus fitting baju" kata mamah
"Iya mah" jawab ku lalu tetidur lagi
"Kok malah tidur lagi" kata mamah
"Iya mah hans udah bangun" kata ku sambil duduk di tempat tidur setelah 1 menit pun aku memasuki kamar mandi, setelah selesai mandi aku pun menggunakan baju dan celana serba putih setelah menggunakan baju dan celana aku pun turun menuju dapur
"Mah... Hans lapar" kata ku
"Beli di luar aja sama anin" jawab mamah
"Gak ada roti gitu?" tanya ku
"Gak ada kemarin sudah habis" jawab mamah
"Yasudah hans mau berangkat dulu" kata ku
"Eh iya kamu ke butik kak mirant" kata mamah
"Oke" jawab ku lalu mencium tangan mamah aku pun meninggalkan rumah ku lalu menaiki mobil sport ku menuju rumah anin
"Assalamualaikum" kata ku
"Waalaikumsalam,eh ada hans mari masuk" jawab mamih anin
"Iya tante" kata ku
Aku pun masuk ke rumah anin
"Eh ada bang hans" kata kenzanio adik pertama anin
"Hi bang" sapa farisa adik kedua anin
"Hi ken, hi far" jawab ku
"Kakak Ngapain ke sini?" tanya kenzanio
"Mau fitting baju di suruh sama mamah" jawab ku
"Ooh" kata farisa dan kenzanio
(Anin pov)
"Anin... Bangun cepetan mandi!" suruh mamih
"Mih ini tuh weekend, jadi hari nya nyantai" jawab gw santai
"Ngak, bangun... Sekarang kamu fitting baju" jawab mamih
"Hah fitting baju buat apaan?" tanya gw
"Buat pernikahan kamu dan hans" jawab mamih
"Hah? Emang pernikahannya jadi?" tanya gw
"Jadi" jawab mamih
Gw pun bangkit dari tempat tidur, lalu menuju kamar mandi setelah mandi gw pun menggunakan baju putih tas putih dan celana jeans lalu menggunakan sepatu snikers putih gw pun turun menuju ruang tamu
"Kak... Bang hans udah nunguin lo dari tadi" kata kenzanio
"Sorry" jawab gw
Anin pov off
'Gila cantik banget' batin hans
'Apaan si ni orang ngeliatin gw gitu banget' batin anin
"Yasudah tunggu apa lagi, cepetan fitting baju" kata mamih anin
"Iya tan" jawab hans lalu mencium tangan mamih anin
'Iyuh sok suci banget cium tangan nyokap gw' batin anin
"Ayo" ajak hans
Di depan rumah anin terdapat mobil sport hans, hans pun menaiki mobil nya tanpa memikir kan anin

"Masuk!" perintah hans dari jendela mobil nya
"Y" jawab anin singkat lalu membuka pintu mobil hans lalu memasuki dan menutup kembali pintu mobil hans
Lalu hans pun menjalan kan mobil nya di pertengahan jalan hans membuka pembicaraan
"Apa kabar?" tanya hans dengan tampang sok coolnya
"Baik" jawab anin
"Lo sendiri?" tanya anin
"Baik, btw lu setuju sama perjohan ini?" tanya hans
"Hmm gak kalau lu sendiri?" jawab anin
"Gimana lagi? Orang tua gw aja maksa... Apa lagi kondisi bokap gw yang lagi sakit" kata hans
"Yang sabar ya..." jawab anin lalu tersenyum
'Lu manis kalau senyum' batin hans
"Eh makan dulu yuk, laper gw belum makan" ajak hans
"Iya gw juga sama" jawab anin
Hans pun segera mencari parkiran di salah satu restoran ke sukaannya
"Boros banget si" kata anin
"Apa? Dasar anin buluk" tanya hans
"Gak, ih rese lu dasar hansaplast" jawab anin
"Anin buluk" ejek hans
"Hansaplast penutup luka" jawab anin lalu memeletkan lidahnya
"Turun!" perintah hans
"Apa?" tanya anin
"Ayo turun parkirannya udah ketemu" jawab hans
O

h" kata ku lalu turun
Dari mobil hans
"Yuk" ajak hans sambil mengengam tangan anim
'Kok jantung gw berdetak cepat' batin anin
Mereka pun mencari tempat duduk
Lalu memesan makanan
"Mau pesen apa mas?" tanya pelayan wanita
"Pesan steak dan milkshake taro nya 1" kata hans
"Kalau mbak nya?" tanya pelayan wanita tersebut
"Samain aja" kata anin
Lalu pelayan tersebut meninggalkan mereka
(Hans pov)
"Hi..." sapa seorang pria
"Ilham, ini gak kayak yang lu fikirin" jawab anin sambil menjelaskan
"Dia siapa?" tanya ku ke anin
"Dia hmm pacar gw" jawab anin ragu
"Oh" kata ku
"Dia siapa kamu nin?" tanya ilham
"Kenalin gw hans temen anin" jawab ku lalu mengulurkan tangan ku
"Gw ilham pacar anin" kata alfin sambik menjawab uluran tangan ku
'Entah kenapa ketika hans berkata jika aku adalah teman nya hati ku seperti di tusuk jarum kecil' batin anin
"Gw gak lama mau buru buru mau ada urusan keluarga dulu" kata ilham
"Oke" jawab ku dan anin bersamaan ilham pun meniggalkan kami
"Mas, mbak ini pesananya" kata pelayan wanita tadi
"Makasih" jawab kami
Kami pun memakannya tanpa mengucapkan sepatah kata pun
Setelah kami makan aku pun memanggil pelayan untuk meminta bill
"Mas mbak ini bill nya" kata pelayan pria yang sepertinya menyukai anin
"Ini mas" jawab anin sambil memberikan kartu atm nya
"Gak usah mas pake uang ini saja" kata ku lalu meberikan uang 4 lembar uang 100 rb an dan mengambil kartu atm anin lalu memberikannya ke anin
"Kembaliannya?" tanya pria tersebut
"Untuk tip saja" jawab ku
"Trimakasih" kata pelayan tersebut kami pun segera menuju parkiran di mana mobil sport ku terparkir

LOVE BACK AGAINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang