DUA*(INNOCENT GIRL)

3.2K 108 8
                                    

Zraaat

"Akhhhhh"
Viona terpeleset saat dia masuk kedalam bilik kamar mandi, kepalanya terbentur lantai kamar mandi.

Dan, kejadian tersebut menciptakan suara
Gedebumm.

"Awh, kok vio bisa jatuh ya, padahal kan nggak ada yang dorong"
Gadis itu berbicara pada dirinya sendiri.

Vio bangun dari posisi terpelesetnya dengan gaya membungkuk bak orang encok .

"Aduh, pinggang vio rasanya sakit"

"Yaudah lah mandi aja, siapa tau sakitnya hilang terkena air"
Ucapnya dengan lagak amat sangat polos.

....

Setelah mandi dan mengenakan pakaian sehari harinya, vio beranjak dari kamarnya menuju lantai dasar, tempat keluarganya berkumpul untuk makan pagi atau sarapan.

"Selamat pagi mama, papa"
Vio menyapa kedua orangtuanya ketika ia sampai di ruang makan.

"Jadi, abang rian gak di sapa nihhh"
Ucap rian dengan menunjukkan raut muka sedih .

"Eh iya, vio lupa. Hehehe"

"Pagi abang rian"

"Telat huuu"

"Udah udah kalian kenapa sih , gak biasanya kalian ribut"
Ucap Maura

"Maaf mama.."
Ucap vio dan rian serempak.

"Yaudah yaudah, vio kamu mau selai rasa apa sayang?"
ucap maura dengan lembut.

"Selai rasa permen ada tidak ma?"
Dengan lugunya gadis itu menanyakan hal konyol kepada mamanya.

Rian hampir memecahkan tawanya Karena pertanyaan aneh adiknya itu, sebelum di bungkam mulutnya dengan tangan papanya.

"Kalau rasa coklat sih ada vio"
Karena bingung memilih jawaban, Maura pun Mencoba untuk mengalihkan pembicaraan.

"Mau ma, vio mau rasa coklat"
Gadis itu menjawab dengan bersemangat.

Maura mendesah lega karen anaknya itu mudah untuk di alihkan pembicaraannya.

"Yaudah kalau begitu, kalau abang mau rasa apa?"
Kini Maura menanyakan hal yang sama kepada rian.

"Kalau gitu, rian mau rasa udang bakar ada gak ma?"
Ucap rian dengan nada yang di buat buat .

"Jangan aneh aneh RIAN!!"
berbeda dengan Jawaban yang diberikan ke vio, kali ini Maura malah membentak rian karena pertanyaan aneh putra sulungnya itu.

"Ampun ma, ampun rian bercanda . rian mau rasa kacang aja ma"
Ucap rian dengan nada memelas.

"Bikin sendiri sono mama males"

"Yahh mama kok gitu"
Walaupun rian mengajukan protes, tetapi ia tetap membuat roti yang ia inginkan sendiri.

Sarapan pagi ini berlangsung ceria, keluarga kecil itu saling bertukar cerita .

Rian sudah selesai menghabiskan sarapannya, ia mulai bersiap siap menjalankan kegiatan rutin nya yaitu sekolah.

"Yaudah, abang sekolah dulu ya . assalamualaikum"

"Waalaikumsalam"
Ucap sekeluarga kompak

"Ma, sekolah itu apa?"
Tiba tiba vio mengajukan pertanyaan yang membuat kedua orang tuanya itu tegang karena bingung memberikan jawaban.

Innocent GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang