01 - Dighta Mahendra

186 12 12
                                    

"Nakal boleh asal otak jalan"

------

Ditengah teriknya matahari disinilah Dighta berada di bawah pohon rindang di taman belakang sekolah, tempat ini memang jarang sekali terjamah oleh para guru dan staf staf sekolah sehingga banyak yang menjadikannya sebagai tempat pelarian para siswa yang sedang malas masuk kelas.

Saat ini mood Dighta sangat buruk pasalnya pagi ini ia telat bangun dengan sekuat tenaga ia menyelesaikan tugas fisikanya yang diberikan Bu Nining 3 hari yang lalu. Itulah Dighta dia lebih suka mengerjakan segala sesuatu mendadak. Alhasil ya seperti ini Dighta dilarang masuk pelajaran Bu Nining dan lebih memilih ngadem dibawah pohon sambil menghisap rokoknya. Dighta tidak sering merokok hanya saja sesekali ia sering melakukannya ketika ia sedang stres.

"Woi...., lo gue cariin disini lo?" Ucap Dito sahabat Dighta yang sudah di cap sebagai 'play boy' seantreo sekolahnya

"Ngapain lo nyariin gue?" Ucap Dighta penuh tanya

"Gue bingung banget bro Anggun udah tau kalo gue jalan bareng Riska kemaren, gimana dong ta?" Dighta sudah menduga. Apalagi kalau bukan soal cewek

"Kawinin aja dua-duanya, gitu aja repot"

"Gila lo ya, gue mau nafkahin pake apa?"

"Pake cinta"

"Makan tuh cinta!"

'plak' setelah menjitak Dito, Dighta pun pergi meninggalkan Dito yang masih histeris akibat jitakan yang diberikan Dighta.

"Shit, awas ya lo!"

"Woy Dighta, woy awas lo, tunggu pembalasan gue" ancaman Dito rupanya tidak diladeni oleh Dighta buktinya ia dengan santainya melambaikan tangannya ke arah Dito

------


Bel istirahat  pun berbunyi, para siswa pun berhamburan keluar dari kelasnya masing-masing. Menghabiskan waktu istirahat mereka dengan mengganjal perut mereka yang sudah mulai lapar, ada pula yang hanya menghabiskan waktunya menggosip berita terbaru di sekolah. Tapi lain halnya dengan Dighta ia justru sibuk dengan buku Biology nya dan sedang membacanya dengan sangat serius.

"Lu pada mikir kaga sih? Dighta lebih cocok jadi goodboy ketimbang badboy?" Ucap Leon memecahkan keheningan yang ada di kelas. Ya saat ini dikelas hanya ada Dighta, Dito, dan Leon.

"Bener tuh bener, setuju gue" kini giliran Dito yang bicara

"Kalo dipikir-pikir, Dighta selalu ngelanggar perturan sekolah tapi seketika dia juga ngelaksanain hukumannya dengan senang hati. Lo maunya gimana sih Ta?"

Dighta yang merasa terganggu pun akhirnya anhkat bicara "Gue kasih tau satu hal penting! Pa Anton bakal ngadain ulangan Biology dadakan hari ini jadi, dari pada lu pada ngurusih hiduo gue lebih baik belajar sono!"

"Yeee, lu mah kita lagi serius juga" ucap Leon yang setelahnya ia langsung pergi meninggalkan Dito dan Dighta di kelas

"Eh, tapi lu ga boong kan hari ini ada ulangan dadakan?" Tanya Dito ragu

"Yakali gue bakal belajar se serius ini kalo hari ini ga ada ulangan dadakan"

"Ya udah kalo gitu nanti gue nyontek yak! Gue duluan"

Dan kini hanya tinggal Dighta yang ada dikelasnya ia kembali sibuk ke kegiatannya semula membaca beberapa buku Biologynya dan berusaha memahaminya. Bagi Dighta masa remaja adalah masa dimana kita bebas memilih apapun yang ia mau, dan inilah yang ia pilih menjadi badboy yang membanggakan.




















Haiiii.....
Sorry ini cerita baru aku,,,
Jangan lupa buat voment ya😊

-Adzrafrf-

DightaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang