Ku buka buku yang tadi aku beli, aku mulai menulis di sana.
Dear Dairy...
Entah sejak kapan aku pandai menulis. Sejak kapan pula aku pandai merangkai kata. Aku bingung. Yang aku tau, hari ini aku merasakan ada perbedaan dalam diriku. Tapi apa? Beritahu aku. (Sesilia Debora)*Pagi Hari*
Kini aku tidak perlu lagi di bangunkan bunda. Aku sudah bisa bangun pagi sendiri. Dan kamarku tidak perlu lagi di bereskan bunda, aku sendiri yang membereskannya.
Hari berganti hari, berlalu begitu cepat. Dan komunikasi ku dengan Mas Teguh masih tetap tersambung. Meskipun hanya sebentar dan itupun jika Mas Teguh ada waktu luang atau paling lancar nunggu dapat jadwal pesiar. Aku mengerti jadwalnya seperti apa. Banyak kegiatan yang harus segera diselesaikannya tepat waktu.
Aku menceritakan kepada Ayah, Bunda, dan Vibi tentang Mas Teguh. Awalnya aku takut untuk cerita kepada Ayah, tapi bunda berusaha meyakinkan Ayah. Biar bagaimanapun juga Ayah harus tau perkembangan putrinya ini. Tapi aku masih bingung dengan perasaanku. Aku sering menuliskan isi hatiku, aku merasa nyaman bila menuliskannya lewat dairy. Entah, sejak kapan aku menjadi alay seperti ini. Tapi aku merasa lebih baik seperti ini. Aku akan menceritakan hal ini kepada Mbak Nadia, semoga Mbak Nadia bisa menjaga rahasia dan tidak membeberkannya pada Mas Angga. Aku takut Mas Angga marah besar padaku. Meskipun begitu, aku harus tetap hati - hati dengan kadal ijo. Aku nggak ingin sakit hati, apalagi soal cinta. Lagipula mana mungkin Mas Teguh suka sama adek - adek SMA. Aku cukup sadar diri, umurku beda 5 tahun dengannya. Jarak yang cukup jauh, jikapun sampai pacaran pastinya teman - temanku bilang aku simpanan om - om. Sudahlah, aku jadi berfikir sangat jauh kesana. Bagiku, jalani saja yang ada di depan mata.
20.30
Aku menunggu massege dari Mas Teguh seperti biasanya. Mas Teguh belum juga online. Sampai - sampai aku ketiduran. Dan begitu aku bangun, hari sudah berganti.
@teguh27 : Maaf ya Dek, semalam Mas nggak hubungi kamu.
@teguh27 : Dek, Mas mau undang kamu ke acara malam makrab. Ini malam makrab terakhir Mas di Akmil
Mataku terbelalak ketika membaca massege dari Mas Teguh. Tertulis pukul 04.17 artinya baru dua puluh menit yang lalu. Apa aku sedang bermimpi??! Segera ku ambil air wudhu untuk sholat subuh sendirian. Aku memang sengaja lebih dulu daripada menunggu Ayah dan Bunda. Setelah selesai, ku ambil lagi ponselku. Iya benar, Mas Teguh mengajakku dan aku tidak bermimpi.
Segera ku hubungi Mbak Nadia
Me : Mbak, hadiah dari Mas Angga kapan Mbak ngambilnya? Ini amanah dari Mas 😥 Ndak enak kelamaan Sisil bawa
Sepuluh menit kemudian Mbak Nadia baru membalasnya.
Mbak Nadia : Maaf Dek, Mbak lagi sibuk. Mbak nggak bisa datang kerumah 🙏
Me : Sisil ke rumah Mbak ya, satu jam lagi Sisil sampai 😘 Dadaa Mbak 😘😘
Segera ku bergegas mandi dan langsung berangkat ke rumah Mbak Nadia. Sesampainya di rumahnya, Mbak Nadia sedang mengerjakan skripsinya. Aku tau, aku menganggu Mbak Nadia. Tapi aku tidak tau lagi harus cerita ke siapa. Ayah dan Bunda akan sibuk kerja. Vibi, pasti Vibi sedang sibuk jagain adeknya yang baru berumur 4bulan.
Aku memberikan kado yang dititipkan Mas Angga sebulan yang lalu. Aku meminta Mbak Nadia untuk membukanya. Dan ternyata isinya mukena. Subhanallah, buat aku jadi meleleh. Apalagi membaca kartu ucapannya. Aku tidak akan memberitahu kalian apa yang ditulis Mas Angga di kartu ucapan. Cukup aku dan Mbak Nadia saja yang di buat meleleh. Kalian jangan 😁😁
Setelah itu, aku membicarakan hal yang cukup serius buatku. Hal yang selalu mengusik hati dan pikiranku. Soal Mas Teguh.
Sepulang dari rumah Mbak Nadia. Bukannya aku tenang malah semakin gundah. Sebab, perkataan Mbak Nadia masih terngiang jelas di telingaku.
Satu notifikasi masuk
@teguh27 : Beneran Dek, Mas nggak lagi bercanda. Mas serius !
Mengingat tadi aku mengirimkan massege ke Mas Teguh "Mas bercandanya nggak lucu"
Dan sekarang Mas Teguh menegaskannya padaku. Tanda seru di bagian akhir pesannya membuatku makin bingung. Akhirnya aku menceritakan semuanya pada Mas Teguh.
@sisiliaDeb : Sisil nggak tau Mas, apa tujuan Mas sebenarnya. Kenapa Mas ndak ngajak wanita lain saja? Banyak wanita yang ngantri di belakang Mas.
@teguh27 : iya Dek, Mas ada niat mengajak wanita lain.
Hatiku terasa sakit membaca massege itu. Apa aku sudah jatuh cinta sama Mas Teguh? Bukan, itu bukan cinta melainkan baper 😪
@teguh27 : Mas berfikir mengajak adek Mas atau ponakan Mas. Tapi malam makrab ini Mas berniat mengajak wanita yang berarti bagi Mas.
@sisiliaDeb : Mas gila, aku masih SMA. Apa kata teman - teman Mas nanti?
Rasa sakit ku seketika berubah. Wanita yang berarti, apa kau serius dengan ucapanmu Mas? Atau hanya janji manis yang banyak kau tebar pada sekian banyak wanita?
@teguh27 : umur bukan penghalang Dek. Dan umur bukan patokan dari segala hal
@sisiliaDeb : Sisil off dulu Mas. Besok sekolah, Sisil mau ngerjain tugas.
@sisiliaDeb : SEDANG SIBUK
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Kapten
Romance#Tersedia di google play store / play book# (Series 1 & 2) "Bersabarlah menungguku kembali di setiap tugasku, akan ku hadiahkan sebuah pertemuan sebagai buah penantianmu" -Lettu Teguh Prayogo- "Laksanakan tugasmu, sebagaimana bentuk pengabdianmu. P...