"Ne appa,ada apa?"tanya jaehwan yang penasaran.
"Hwanie appa akan menjodohkanmu dengan anak teman appa" jelas tuan kim.
"MWO!!??,tapi jaehwan masih sekolah appa!" rengek jaehwan.
"Appa tau itu hwanie,besok kita harus menemuinya dicaffe miliknya." jelas panjang lebar tuan kim.
"Tapi appa..." ucapan jaehwan yang terpotong dengan ucapan tuan kim.
"Setidaknya kau mengenalnya terlebih dulu." ucap tuan kim yang memotong ucapan jaehwan.
" kita tidak akan memaksamu hwanie,kalau kau nyaman denganya maka kau akan menikah dengannya tapi kalau tidak kita tak akan memaksamu."ucap nyonya kim
"Nee appa,eomma." kata jaehwan pasrah.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Jaehwan tidak bisa tidur karena masih memikirkan kata kata orang tuanya."Kenapa aku harus dijodohkan,sedangkan aku tidak dapat memilihnya sendiri." keluh jaehwan sambil memandangi langit-langit kamarnya.
"Lebih baik aku tidur saja ini sudah jam 3 pagi aku akan kesiangan besok karena memikirkannya,lama-lama aku bisa gila."ucap jaehwan dan berusaha untuk memejamkan matanya.
Jaehwan pun berusaha untuk tidur,tapi ia tak bisa tidur karena masih memikirkan ucapan appanya itu.Lama ia memejamkan matanya akhirnya ia tidur.
.
.
.
.
Drrttttt....Drrrtttt....
Alarm pun berbunyi,tapi jaehwan tak kunjung bangun dan masih terbungkus selimut,karena baru saja tidur."Jaehwan bangun sudah pagi,apa kau tidak mendengar alarmmu berbunyi."kata nyonya kim sambil menggoyang-goyangkan badan jaehwan agar jaehwan terbangun.
"Nee eomma jaehwan akan bangun." ucap jaehwan.Jaehwan pun bangun namun penampilanya yang berbeda.
Kantong mata yang berwarna hitam,mata yang sayu dan wajah yang pucat.
Ia bergegas mandi,
Berpakaian,dan menuju ke ruang makan."Eomma,appa selamat pagi." sapa jaehwan dengan tidak semangat.
"Hwanie apa kau tidak apa-apa." ucap nyonya kim khawatir.
"Tidak apa-apa eomma,appa.Jaehwan pamit sekolah dulu." kata jaehwan yang langsung meninggalkan ruangan itu.
"Apa kau tak sarapan dulu jaehwan?" tanya nyonya kim yang hanya dibalas gelengan kepala oleh jaehwan.
Dicaffe milik minhyun
"Appa apa nanti keluarga mereka akan datang kesini?" tanya minhyun.
"Nee,karena itu kau harus mempersiapkan apa yang akan kau pakai untuk nanti hyun"ucap tuan hwang.
"Baiklah appa" kata minhyun dengan sedih.sejujurnya ia agak keberatan menerima perjodohan ini.
.
.
.
.
Dikelas jaehwanDidepan kelas telah ada seorang guru yang mengajar.namun jaehwan merasa pusing dan tidak sadarkan diri.
BRUKKK!!!
"JAE!!???"teriak daniel panik.
Ia berusaha menyadarkan jaehwan,tapi tak sadar-sadar,dan akhirnya ia membawa jaehwan kedalam uks.Setelah beberapa lama,jaehwan akhirnya siuman dari pingsanya.
" jae apakah kau tidak apa-apa?"tanya daniel khawatir.Tanya daniel yang hanya dibalas gelengan oleh jaehwan.
"Ayo makan jae aku telah membelikamu makanan." kata daniel sambil memberikan sebungkus roti dan susu kotak.
"Gomawo niel" ucap jaehwan dengan senyum manisnya.Entah keberapa daniel terpesona dengan senyum manisnya.
Setelah jaehwan membaik, daniel pun membawa jaehwan ke kelasnya kembali.
Pada saat jam pelajaran, daniel terus memandangi wajah manis milik jaehwan.
Dipandangnya manik cokelat milik jaehwan,surai dark brownnya,dan pipi chubbynya yang membuatnya gemas.
"Astaga kenapa aku terus memandanginya,apa benar aku jatuh sudah jatuh hati padanya?" batin daniel.
~ TBC ~
Annyeong🙋
Maaf ya ceritanya makin ga jelas juga banyak typoJangan lupa vont dan commentnya ya🙌
Bye🙋
KAMU SEDANG MEMBACA
MY LOVE
FanfictionWalaupun kau sedingin es,akan ku buat kau sehangat matahari pagi~Kim Jaehwan. Ku akan berusaha untuk menggapaimu walaupun banyak rintangan~Hwang Minhyun.