planning

81 9 3
                                    

Seorang gadis berambut pirang terlihat sedang melamun sambil menatap langit dari dalam jendela kamarnya.

"bosaan..."

"Ruby."

"Huwaaa!"

Buuk!

"aduuh... angela jangan mengagetkanku!", tepat di hadapan wajahnya, angela tiba-tiba muncul. alhasil ruby yang sedang duduk di kursi depan jendela, terjungkal ke belakang.

"maaf, aku tidak bermaksud.", ucap sahabatnya. angela gadis berambut coklat pendek sebahu di bob, mengenakan bandana pita hijau tosca berbentuk telinga kelinci.

"ya sudah tidak apa-apa. eh kau sendirian ke sini??", Ruby kembali berdiri, angela mengangguk.

"kenapa profesor tidak ikut?", ruby keluar dari kamarnya dan menemui angela di luar.

"aku kesini ingin mengajakmu ke sebuah tempat. kau mau?", tanya angela.

"uaaa kebetulan sekali, aku sedang bosan dan kau datang mengajakku pergi, tentu saja aku ikut!", mata ruby berbinar-binar, akhirnya rasa bosan yang melanda dirinya akan hilang. dia segera masuk ke dalam rumah dan meminta izin pada nenek,

"nek aku boleh pergi keluar kan?"

"memangnya kau mau pergi kemana ruru?", tanya balik neneknya yang sedang memasak di dapur.

"angela mau mengajakku jalan-jalan, cuman sebentar kok."

"baiklah, tapi jangan lama-lama. kau ingatkan hari ini hari apa?", ruby memiringkan kepalanya bingung 'memang ini hari apa?', neneknya tertawa melihat ruby yang keheranan.

"ya sudah nek aku pergi dulu!", ruby segera berlari menemui angela, setelah itu mereka pergi keluar.


"kita akan kemana?", tanya ruby.

"tempat yang indah, tapi itu ada di luar venice." jawab angela.

"hooo, lalu bagaimana cara kita keluar desa?, dan kok kau bisa masuk ke venice?, tidak ketahuan penjaga gerbang?", berderet pertanyaan dia ajukan.

"aku lewat gerbang timur. di sana jarang ada penjaga karena di timur tidak ada desa yang bisa mengancam venice dan di sana jarang ada hewan buas." jelas angela yang di balas anggukan mengerti oleh ruby.

benar saja, di gerbang tidak ada satupun orang yang berjaga. Desa Venice tempat tinggal ruby di kelilingi tembok pagar dari batu untuk mencegah desa lain atau binatang buas menyerang, terdapat beberapa gerbang sebagai jalan masuk keluar desa sesuai jumlah arah mata angin. Ruby dan angela tidak satu desa, desanya angela ada di bagian utara di sisi hutan beberapa kilometer dari venice. merekapun keluar dengan mudah lalu melewati hutan hollybos.

kala itu suasana hutan sangat indah, dimana bunga-bunga crocus bermekaran dan tertepa angin lembut membuatnya terlihat seperti sedang menari-nari di udara. di tambah sinar matahari yang sedikit redup karena terhalang ranting-ranting dan dahan pepohonan di hutan.

 di tambah sinar matahari yang sedikit redup karena terhalang ranting-ranting dan dahan pepohonan di hutan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 27, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

little red hoodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang