Kudengar suara ketukan pintu berkali-kali tertangkap indra pendengaranku.
Aku membuka mataku dan melihat ke arah ponselku. Pukul 8 pagi. Ah benar, aku harus bersiap untuk pergi membeli bahan-bahan dengan Momoi-chan.
"[Name]-chan! Bangun! Jangan lupa kalau kita hari ini akan pergi!"
Tunggu—! Momoi-chan?! Dia sudah disini?! Bukankah kita janji akan jalan pukul sembilan.
Dalam keadaan masih setengah tersadar, aku duduk di atas kasurku.
"Momoi-san, kau bisa menungu di ruang tamu saja. Aku yang akan membangunkannya."
"Aku tidak mau, Tetsu-kun! Aku yang ada urusan dengannya, jadi aku yang akan melakukannya. Oke?"
"Ya, tapi...."
"[Name]-chan! Bangun!! Nanti kita terlambat!"
Aku akhirnya sepenuhnya tersadar. Aku beranjak dari kasur dan mendekat ke arah pintu.
"Ya, kau berisik, Momoi-chan!"
"Buka pintunya dan biarkan aku masuk!"
Aku menghela singkat. Astaga, aku lupa kalau perempuan ini bawelnya minta ampun.
Suka heran, kenapa Tetsuya sesabar ini menghadapinya. Padahal dia sering sekali bergelayutan dengan Tetsuya dan menyerangnya.
"Iya, sebentar!"
Kunyalakan lampu ruanganu lalu kuputar kunci pintu. Namun gerakanku terhenti. Ah, sial! Aku lupa.
Aku buru-buru kembali ke kasur dan bersembunyi dari balik selimut.
"[Name]-chan? Kau sudah membuka kuncinya?"
"Jangan masuk!"
"Hah? Apa-apaan? Kalau begitu aku masuk, ya?"
Sial! Kenapa aku tidak langsung kembali mengunci pintunya. Sial! Sial! Sial!
Aku memberanikan diri mengeluarkan diriku dari dalam selimut, lantas melangkah keluar dari sana.
Namun, begitu kulihat pintu sudah terbuka disusul bayangan tipis seseorang, aku kembali menyembunyikan diriku di dalamnya.
Aduh, bagaimana ini?! Momoi-chan sudah di dalam! Bagaimana ini?!
"[Name]-chan! Cepat bangun! Jangan tidur lagi!"
"Kau keluarlah, sekarang!"
"Apa-apaan kau ini? Kenapa mengusirku seperti itu?"
Kurasakan Momoi-chan mulai menarik-narik selimutku, tapi aku menahan gerakannya. Lebih menguatkannya agar dia tak melihat diriku.
"Momoi-san, sudah hentikan ini. Aku mohon," kudengar Tetsuya memohon dengan polos.
"Tidak bisa begitu. Kalau dia sudah bangun, kenapa bersembunyi?"
"Soal itu...."
Hening sesaat. Kurasakan Momoi-chan sudah tidak menarik paksa selimut yang membalut seluruh tubuhku ini.
"Jadi kalian memang menyembunyikan sesuatu, ya?"
Diam. Aku bahkan diam seribu bahasa dan Tetsuya tidak menjawab sama sekali. Aku merasa tidak enak kalau seperti ini.
"[Name]-chan, apa yang kau sembunyikan? Kenapa kau seperti ini padaku? Pada temanmu sendiri?"
Kau tidak akan mengerti Momoi-chan. Kau tidak akan mengerti. Aku juga tidak ingin menyembunyikan diriku seperti ini, terlebih padamu sebagai temanku.
KAMU SEDANG MEMBACA
✅️ [16+] 14 Reasons Why
FanfictionKuroko no Basuke © Fujimaki Tadoshi Story & Cover © Mikajeh_kun Tahun baru dan ajaran semester baru, pun dalam suasana yang baru... Namaku [Full Name], usiaku 14 tahun-eh, bukan! Sekarang usiaku 15 tahun, kelas dua. Yep, aku masih SMP, sekolahku ada...