#5

1.5K 333 23
                                    

"Sembilan delapan... sembilan sembilan... seratus! Yes! Aku menang lagi!" April bersorak girang saat pionnya mencapai gambar kelima Power Rangers di pojok kiri atas papan.

"Yah, aku kalah lagi. Untuk keberapa kalinya, ya?"

"Sebelas!" jawab April cepat. Bola matanya berkilat-kilat seperti kelereng saking dia semangatnya. "Bisma beginian aja payah, nih," ledeknya.

Aku menggaruk tengkuk awkward. Sifat April yang childish begini membuatku gemas dan ingin mencubit pipinya sekarang juga—namun kutekankan sekali lagi, gila saja jika aku lakukan.

"Aku haus, nih." Aku mengalihkan topik. "Aku ke dapur bentar, ya? April mau minum juga?"

April mengangguk. "Boleh, boleh."

Mendengar responnya, akhirnya aku bangkit dan beranjak ke dapur. Aku kembali bersama dua gelas air putih penuh dan sebuah rasa heran sebab kedua tangan April terlipat di atas meja dan kepalanya menunduk.

"April? April?" panggilku. Tak ada sahutan.

Aku melirik jam di dinding. Ya Tuhan, sudah jam sebelas. Pantas saja dia tertidur.

**

Walaupun di satu sisi diri Bisma yang tak waras bilang kalau ada baiknya biarkan saja April tidur di rumah sampai besok pagi, aku menyingkirkan sisi tersebut dan memutuskan untuk mengetuk pintu rumah April di sebelah. Berharap orang tuanya akan berbaik hati membukakan pintu malam-malam dan membawa April pulang ke rumahnya.

Namun, aku tidak mendapatkan balasan. Rumahnya juga terlihat gelap.

Aku curiga, apa mungkin April juga sendirian di rumah hari ini? Tanpa berpikir dua kali, aku memutar kenop pintu rumah April dan ternyata benda tersebut bisa dibuka. Terkejutlah aku. Di dalam gelap gulita, tanpa ada tanda-tanda kehidupan.

"Halo? Bu Rita? Ayahnya April? Halo?"

Tidak ada jawaban.

Karena merasa rumah tersebut kosong, akhirnya aku menutup pintu kembali dan berbalik. Aku terkejut untuk kedua kalinya, sebab di pagar rumah April, ada pemilik rumahnya yang sedang mengucek-ngucek mata.

 Aku terkejut untuk kedua kalinya, sebab di pagar rumah April, ada pemilik rumahnya yang sedang mengucek-ngucek mata

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[author note]
hai. part kali ini segini dulu aja ya. besok aku update lagi, hehe. bentar lagi ceritanya tamat, jadi pantengin yaa ✨

Next Door to April | ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang