"Bang, bangun ihh. Masih ngorok aja lo udah pagi gini, ntar rezeki lo di patok ayam noh!" Oceh Rumana pada abangnya.
"Hmm, apaan sih lo ganggu aja. Orang masih subuh gini."katanya sambil meletakkan bantal ke atas kepalanya.
"Subuh lo bilang? Eh lo mimpi apa gimana, orang udah jam 7 noh. Mana tidur sambil ileran lagi, ih jorok lo!"oceh Rumana lagi.
"Hah? Jam 7? Ihh lo rum, bukannya bangunin gue dari tadi malah sibuk ngoceh aja."Lana pun langsung beranjak dari tempat tidur dan lari ke kamar mandi.
"Yee lo, udah gini gue aja yang di salahin!"
Yaa, Lana Aditya. Dia adalah abang dari Rumana. Nama 'Aditya' berasal dari nama ayahnya, Andre Aditya dan mamanya, Sari Aditya. Mereka dari keluarga Aditya dan memiliki perusahaan terkenal.
"Rumanaa!! Ayo turun sayang, sarapan udah siap nih."teriak Sari, mamanya Rumana dari lantai bawah.
"Iyaa maa, tunggu bentar ini lagi pakai jilbab."balas Rumana dari dalam kamarnya.
Setelah itu, Rumana bergegas turun ke bawah karena perutnya sudah mulai keroncongan minta di isi.
"Ayo sini, cepat makan. Abis itu kamu harus pergi ke sekolah, hari ini kan hari pertama kamu masuk sekolah. Jadi kamu harus semangat sayang!"ucap Sari sambil menuangkan makanan ke piring Rumana
Hmm, hari ini hari pertama gue masuk sekolah di SMA Harapan Jaya. Gue denger sekolah itu lumayan terkenal. Pasti ada anak yang iseng nih. Secara tuh sekolah orang tua muridnya pasti kaya-kaya. Pasti ada geng yang suka nge-bully orang. Eh, husnudzan aja dulu. Batin Rumana
Sari yang melihat tingkah Rumana mengernyitkan dahi. "Rum, kenapa kamu? Kok keliatan bingung gitu?"
"Ehh, nggak mah. Rum cuma itu...anu..."belum sempat Rumana bicara, tiba-tiba dipotong oleh Lana. "Selamat pagi pah, mah, adek tersayangku" ucap Lana sambil menuruni anak tangga.
"Ish, apaan deh lo bang. Pagi-pagi gini udah buat gue badmood aja."decak Rumana
Lana yang mendengar kata adiknya tertawa lepas.
"Hahaha, emangnya kenapa lo, sensitif banget. Orang gue cuma nyapa doang!"balas Lana sambil duduk di kursi sebelah Rumana.Rumana berdecak kesal karena tingkah laku abangnya.
"Napa lo? Bukannya senang lo gue sapa. Ehh asal lo tau ya, di luaran sana banyak cewe-cewe yang mau gue sapa."ucap Lana sembari menampilkan ala gaya kerennya.
"Idihh, berasa ganteng amat lo? Orang lebih gantengan idola gue lah, lo mah lewat."balas Rumana
"Eh dek, nih gue bilangin yaa. Jangan terlalu suka sama artis. Lo suka banget kan sama tu orang? Ihh, dia aja gak tau lo itu siapa. Bahkan lo idup aja dia gak peduli. Mending lo idolain gue aja!"goda Lana sambil menaik turunkan alisnya.
Rumana kesal dan memanyunkan bibirnya. "Eh bang, lo itu hobi amat sih ganggu ganggu hidup gue. Yaa terserah gue lah, mau idolain siapa kek, yang pasti bukan lo!"sahut Rumana sambil memakan makanan yang disiapkan oleh mamanya.
Andre dan Sari hanya tersenyum dan menggeleng-gelengkan kepala melihat tingkah anaknya.
"Yaudah, makan aja yang kenyang kalian. Ntar telat terus dihukum lagi sama guru."ucap Sari.
"Oh iya, Rum kamu nanti biar papah yang anter sekalian papah berangkat kerja."Andre yang mengelap mulutnya setelah selesai makan.
"Yah, papah kok Rumana doang yang di antar sih?! Aku nggak?"sahut Lana.
"Emang kamu mau juga? Ntar kalo ada cewek yang liat gimana reputasi kamu?"ejek Andre.
"Oh iya ya, lupa."kata Lana yang menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
.......
Gimana nih prolognya? Jujur ya, aku bingung banget gimana cara buatnya biar berkesan hidup ceritanya. Eh, emang cerita bisa jalan ya, pake di hidupin segala:v
Ini cerita pertama aku loh:)
Aku harap kalian suka yaa*_*
Have a nice day!!
Oh iya, aku lupa. Jangan lupa vote dan komen yaa. Aku mau liat kritik dan saran kalian sama cerita aku.
Komen dong:) biar aku lebih percaya diri nge-publish nya #mukapurapuradedih#authorngarep
KAMU SEDANG MEMBACA
Yakinlah
Teen FictionKisah seorang gadis SMA yang merupakan pindahan dari desa ke kota karena ayahnya yang ditugaskan oleh perusahaan yang cukup terkenal. Yaa, otomatis dia juga pindah sekolah kan? Panggil aja dia Rumana, Rumana Aditya. Dia berasal dari keluarga yang b...