Musim Semi

283 15 4
                                    

- Beberapa minggu kemudian -

Chenle : Alice, sepertinya aku menyukaimu.

Alice : Hngggg, tapi Chen...

Chen : Iya, tidak apa-apa. Aku tahu.

Alice : Maafkan aku, harusnya kamu tidak terluka begini lagi karenaku.

Chenle : Sungguh, aku hanya ingin mengakuinya. Aku tidak berharap apa-apa jadi jangan minta maaf.







Di sisi lain Samuel juga tidak kunjung jadian dengan Elkie. Mereka hanya terlihat sangat dekat tanpa hubungan yang jelas.

Entah kenapa Samuel justru jengah saat mendengar pembicaraan Elkie tentang cat kukunya, tentang tas model terbaru, dan warna lipbalm yang ia pakai. Laki-laki itu lebih suka mendengar celotehan tentang Jack--anjing galak milik Alice--, seri komik keluaran terbaru, atau tentang mendaki gunung.

Astaga, tanpa sadar dirinya sudah membanding-bandingkan gadis yang pernah ia kejar dengan sahabatnya. Ia hanya rindu.

Samuel memutuskan untuk memberi tahu Elkie apa yang dia rasakan. Berhubung Elkie ternyata hanya seorang gadis yang punya tabiat menel sana-sini, gadis itu menggampangkannya.







- kantin -

Samuel : Chen, Alice dimana?

Chenle : Taman belakang, ingin sendiri katanya.

Samuel : Maaf ya Chen, melibatkanmu di antara kami. Aku tahu kamu menyukainya, tapi aku ingin menjaganya.

Chenle : Sebaiknya penuhi ucapanmu, kalau sampai dia menangis, aku akan mengambilnya.

Samuel : Tentu.


Tanpa babibu lagi, laki-laki jangkung itu berlari menuju taman belakang. Saat sudah sampai, netranya menemukan gadis yang ia cari. Samuel menghampiri Alice.


Alice : Astaga! Mengagetkan saja!

Samuel : Hehehe, maaf.

Alice : Iya, kenapa El?


Samuel menarik gadis itu mendekat dan memeluknya. Alice hanya diam, bingung atas kelakuan sahabatnya ini.

Alice  : Muel, kenapa hm?

Samuel : Aku membutuhkanmu karena aku menyayangimu.
















the class has ended for today,
see you tomorrow morning with a new learning spirit,
take care on the way home and have a nice day.




Pelajaran telah usai 20 menit yang lalu. Alice masih saja menetap di kelas walaupun sudah sepi, canggung kalau-kalau nanti bertemu Samuel.

Kepalanya pening dipenuhi pertanyaan apa maksud laki-laki itu. Pasalnya setelah Samuel mengatakannya, bel masuk kelas berbunyi. Jadi dirinya diajak kembali ke kelas tanpa penjelasan. Di tengah lamunannya, seseorang memanggilnya sambil masuk kelas. Yup, Arredondo Samuel.

Samuel : Ayo pulang, aku dari tadi menunggumu di gerbang. Kenapa masih di sini?

Alice : Eh, oh iya. Ayo.



Mereka keluar dari gerbang sekolah dengan suasana yang masih canggung. Alice hanya menekuri tanah yang dipijaknya, sementara Samuel menatap gedung-gedung tinggi sepanjang jalan.

Alice : Samuel
Samuel : Alice

Mereka berkata bersama sambil saling tatap, 3 detik setelahnya kemudian mereka berhenti dan membuang muka dengan canggung. Samuel memberanikan diri menghadap Alice dan meminta gadis itu untuk menatapnya.

Samuel : Sebenarnya aku tipe orang yang akan mengatakan 'ladies first' dalam keadaan seperti ini. Tapi sekarang aku tidak. Aku tidak ingin membuatmu mempertanyakan kata-kataku tadi siang.

Alice mendengarkan dengan seksama. Jantungnya berpacu cepat seperti habis maraton saja. Tidak berbeda dengan Samuel yang tengah menarik-hembuskan napas di depannya.


Samuel : Aku sepertinya salah ketika mengatakan menyukai Elkie. Akuu.. menyukai.. mu. Aku hanya, aku hanya terbiasa denganmu dan tanpa sadar aku ketergantungan dan membutuhkanmu daaan..

Alice : (blush) Dan?

Samuel : Aku mau kita anu maksudnya aku dan kamu aah maksudnya yaaa lebih dari sahabat.

Alice : Lebih dari sahabat?

Samuel : Yes, mungkin ini terdengar cringe tapiii would you be my girlfriend?

Alice mengangguk kemudian menunduk dan tersenyum. Malu untuk memperlihatkan pipinya yang tengah bersemu merah.


Samuel : Yes! Jadi kita resmi ya?

Alice : Iyaa, El.









Keduanya melangkah beriringan menuju rumah. Samuel memberanikan diri(pt.2) untuk menggenggam tangan gadisnya. Iya, gadisnya. Mereka menemukan manik pasangannya dan tersenyum. Lalu melanjutkan perjalanan.

Sore itu, meski harusnya sudah hampir memasuki musim dingin, tapi tidak untuk Samuel dan Alice yang hari-harinya tetap seperti musim semi.

My Love Kim SamuelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang