Part 3

42 1 0
                                    

Story Sebelumnya <<<,.>>>

"aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa!!!!!"

Saat asik main, telfon Dicky berbunyi. Ia melihat kalau itu dari Milenia. Ia langsung mengangkatnya

"halo Milen sayang? udah sembuh ngambeknya?"tanya Dicky. orang disebrang ternyata bukan Milenia, suaranya seperti laki-laki

"iya saya Dicky, ada apa ya pak? Apa! iya pak saya akan kesana! Iya pak terima kasih"Dicky

Now Story >>>

"kenapa Ky? Milenia transgender jadi pak pak yak?"tanya Viny. Raut wajah Dicky menjadi sedih, ada apa ini? Dicky juga buru-buru menyambar kunci mobilnya

"kenapa Ky? Gue ikut!"ujar Bisma. Dicky menoleh

"nanti aja gue jelasin, loe nanti bisa tau sendiri"jawab Dicky. semuanya mengikuti Dicky dan masuk ke dalam mobil Dicky. di jalan Mangga banyak sekali orang dan mobil. Dicky segera memberhentikan mobilnya ditepi jalan. Ia segera keluar dan berlari.

"misi...misi"ucap Dicky sopan sambil melewati orang-orang yang ada didepannya. Begitu sampai dibarisan paling depan, ia melihat banyak sekali darah. Dicky mencari sosok gadis yang dicintainya. Dicky akhirnya melihat gadis itu dibawah pohon bersama seorang cowok, Dicky segera menghampiri gadisnya

"Milen! Kamu engga apa-apa?"tanya Dicky sambil mengelus pipi Milenia. Milenia menggeleng

"aku engga apa-apa kok Ky, tadi ada Rio yang selametin aku. Garukan di mobil itu tiba-tiba jatuh Ky, untuung aja Rio segera selametin aku"jelas Milenia. Dicky memeluk gadisnya itu.

"syukurlah kamu engga apa-apa aja aku udah seneng sayang. btw thanks bro udah selametin dia"ucap Dicky pada Rio. Seorang cowok berparas manis dan ganteng.

"sama-sama, lagian gue tadi juga lewat pas garukan itu hampir aja ngebuntungin kakinya Milenia"balas Rio, Dicky mengangguk

"kita pulang yuk sayang?"ajak Dicky, Milenia mengangguk. "kita pulang dulu ya? Sekali lagi thanks!"ucap Dicky. Rio mengangguk dan mengacungkan jempolnya. Dicky dan Milenia kembali ke kawan-kawan. Semuanya bernafas lega melihat Milenia masih hidup dan sehat. Namun hpnya saja tadi yang terjatuh

"ternyata ini kecelakaannya orang lain, bukan temen kita. Polisi kira tadi Milenia yang ketabrak. Ternyata bukan"terang Viny. Dicky mengangguk dan merangkul pinggang Milenia.

"yaudah, masalah clear. Sekarang kita pulang kerumah masing-masing yuk? Capek nih"Bisma. Bisma mendekatimu lalu merangkulmu, kamu benar-benar sangat nyaman ketika Bisma melakukan ini.

"yaudah yuukk....."Reza

"ehh bentar ya, gue mau beli minum dulu. aus banget"Milenia

"perlu aku temenin sayang?"tawar Dicky. Milenia menggeleng

"engga usah sayang, deket kok Cuma disana. Keliatan kan?"tanya Milenia. Dicky mengangguk lalu mengelus kepala Milenia

"okedeh, hati-hati ya sayang? kita tunggu dimobil"ucap Dicky, Milenia mengangguk. Ia pergi ke toko terdekat

Setelah membeli minuman, ia melihat anak kecil sedang main dijalanan. Anak kecil itu sedang mengambil bolanya yang berada ditengah jalan. Saat anak itu merunduk, Milenia melihat sebuah mobil melintas dengan cepatnya. Milenia membuang minumannya dan berlari menyelamatkan anak kecil itu. mobil itu bertambah cepat saja, Milenia mendorong anak itu dan juga bolanya. Kaki Milenia tersandung batu dan terjatuh. Mobil itu bertambah cepat dan.....

--------

"perasaan gue engga enak sumpah, gue nyusulin Milenia dulu yah?"ujar Dicky. semuanya mengikuti Dicky ke toko itu, tapi belum sapai ditoko Dicky sudah menemukan Milenia.

"Milen!!!"teriak Dicky, Dicky mendekati Milenia. Kaki Milenia tertindas mobil itu sampai hancur, darah berceceran dimana-mana. Wajah Milen mulai membiru karena kehabisan darah. Teman-teman Dicky menghampiri Dicky yang sedang duduk bersimbah darah karena menopang kepala Milenia. Bisma mendekati Milenia dan memeriksa nadinya. Bisma menggeleng

"maaf, dia sudah dipanggil Tuhan Ky"ucap Bisma, mata Dicky melotot. Ia menghampiri Bisma lalu mencengkram kerah Bisma

"lo ngomong apa Bis ha! Milen masih hidup! Masih hidup Bisma! Milen engga mungkin ninggalin gue Bis! engga mungkiiinnn!!!"Dicky benar-benar kehilangan kendali. Bisma menurunkan tangan Dicky secara perlahan.

"Ky, bukan loe aja yang merasa kehilangan. Tapi kita semuanya Ky. Semuanya!"ujar Bisma, Dicky terduduk disamping mayat Milenia.

"mendingan kita urus pemakamannya Milenia segera"usul Ilham. Reza membantu Dicky berdiri, hatinya begitu rapuh sekarang.

Hari ini, pemakaman Milenia telah selesai dilaksanakan. Dicky memang tidak menangis, tapi dia sangat merasa kehilangan. Sosok gadis yang selalu mengisi hatinya dengan canda dan tawa. Tidak pernah ada kesedihan, tapi sekarang? Semuanya berubah, Dicky merasa ada separuh jiwanya yang menghilang.

"Milenia meninggal dengan mulia karena menyelamatkan anak kecil Ky. Pasti dia akan tinggal disurga nanti"ucap Ve menenangkan Dicky, Dicky mengangguk

"udah ya? Engga baik berlarut-larut dalam kesedihan. Life must go on Ky"ujar Reza. Dicky menghembuskan nafas beratnya lalu tersenyum getir

Seminggu berlalu, teman-teman Dicky mencoba terus menerus menghibur Dicky. alhasil, keceriaan Dicky kembali perlahan-lahan. Ceritanya nih, mereka akan main lagi

"game itu gak selese-selese sih? heraan dah gue"Viny

"hooh, gue rasa juga gitu Vin"ucapmu.

"kalian sih selalu dirasain kalo main game. Makanya jangan dirasain alias dihayatin kalo main game"Bisma. Kamu dan Viny terkekeh.

"yaudah mulai main yuk?"ujar Dicky. semuanya telah bersiap-siap. Senjata mereka mulai mereka siapkan. Viny dan Ilham menemukan ruang makan yang berisi banyaak sekali makanan, dan makanan itu masih hangat

"wuihh sayang kita nemu makanan!"ucap Ilham senang.

"ehh lu ada dimana? Kobisa nemu makanan sih? enak banget!"ucap Bisma iri, kamu menepuk pundak Bisma

"sabar sayang, nanti kita juga nemuin kok. Tenang aja"ucapmu, Bisma tersenyum padamu lalu mencolek dagumu. Dia benar-benar genit!

"sayaang! Aku bukan sabun colek!"protesmu. Bisma makin tertawa terbahak bahak.

"sayaang! Sikaat makanannyaa!!"ucap Ilham mengomandani. Ilham makan dengan lahap. Ada sosis panggang kesukaan Viny, Viny juga ikut memakannya. Ada seorang gadis tersenyum sinis melihat dari balik tembok lalu menghilang. Tiba-tiba orang-orangan Viny dan Ilham keracunan dan bibirnya mengeluarkan busa.

"aaaahh sialan! Gue game over!"Ilham

"aku juga kali sayang, kamu sih makaaaaann melulu!"Viny. kita ke Bismaaaa yuukkkkk :D

"ehh lukisan si sapa nih namanya?"Bisma

"euum.. Maria?"tanyamu. Bisma menjentikkan jarinya.

"nah bener, ntu ko kaya senyum ke aku ya sayang? liatnya ke aku? Etapi gatau juga sih"ujar Bisma kepedean. "nasib orang ganteng, mau foto juga naksir ama aku deh sayang"lanjut Bisma.

"dia foto posenya senyum keles sayang, plis deh. Idih ganteng? Enggak deh! Kamu mah jelek level 20! Wleeekk!"ucapmu memeleti Bisma, Bisma menggelitiki pinggangmu. Kamu tertawa terbahak-bahak.

Semuanya sudah capek bermain. Ilham dan Viny pulang bareng, seperti biasa. Ilham selalu mengajak Viny makan. Viny selalu menyetujuinya. Mereka menuju restoran kesukaan mereka. Sesampainya mereka disana, mereka memesan makanan kesukaan mereka. Ilham dengan steaknya dan Viny sosis panggang. Makanan dataang... Ilham dan Viny menyantap makanan itu. beberapa menit kemudian, ada yang aneh diperut mereka

"ada yang aneh ya sayang?"Ilham pada Viny, Viny mengangguk, mereka melihat makanan mereka. Terdapat banyak sekali lintah kecil berbahaya ada dimakanan mereka. Viny dan Ilham shock!

Lalu apa yang akan terjadi pada mereka! Apakah mereka akan.....


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 27, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Stay AliveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang