Chapter 1

133 24 8
                                    

[REMAKE]

Daun-daun pohon mulai berguguran, suhu pun sudah sangat dingin, ini adalah akhir dari musim gugur, dan ini adalah hari terakhir untuk bersekolah.

Narin memasang syal birunya juga sarung tangan berwarna sedikit lebih gelap dari syalnya. Setelah semua siap Narin berlari menuju pintu rumahnya.

Seekor kucing berwarna hitam sepenuhnya duduk di dekat pintu seolah sedang menunggu Narin. Narin tersenyum melihat kucing kecil itu. Diraihnya kenop pintu dan perlahan memutarnya. Udara dingin langsung berhembus setelah Narin membuka pintu itu walau sedikit. "Ittekimasu, Haru-san."

Kucing hitam yang bernama Haru itupun mengeong menjawab pernyataan Narin. Narin tersenyum sedikit lebih lebar kemudian segera pergi menuju sekolahnya.

Narin segera bernapas lega setelah memasuki kelasnya yang hangat. Segera dia duduk di bangkunya sebelum ada orang yang menatapnya.

Teman sebangku Narin tersenyum lebar saat Narin menaruh tasnya. Narin yang melihat senyuman dari temannya itu ikut tersenyum.

"Apa kelas sangat menakutkan saat aku tidak ada?" Narin bertanya pelan pada teman sebangkunya itu setelah duduk di bangkunya.

"Iya." Temannya itu menjawab dengan cemberut. "Kenapa kamu sangat lama? Aku hampir mati ketakutan."

Narin tertawa pelan mendengar pernyataan dari temannya itu. "Kenapa tidak pergi ke kelasnya Na-chan saja, Zai-chan?"

Teman sebangku Narin itu semakin cemberut. "Kamu jahat Rin-chan! Bukannya kamu tahu kalau Na-chan itu sangat terkenal. Aku malah akan semakin mendekat ke arah kematian jika mencari Na-chan seorang diri."

Narin tertawa kecil menanggapi perkataan temannya itu. Narin hanya memiliki 5 teman, dan mereka sudah dianggapnya sebagai sahabat yang sangat berharga melebihi apapun. Mungkin hanya dia sendiri yang menganggap kalau mereka sudah bersahabat, tapi itu tidak masalah.

"Besok sesuai rencana bukan?" tanya Narin setelah selesai tertawa. Raut muka teman sebangku Narin yang awalnya terlihat marah berubah menjadi senang. Senyum manis yang sangat lebar pun dipamerkannya. "Tentu saja! Besok jam 9 pagi di rumahmu."

Bel pulang sekolah berbunyi mengakhiri pelajaran sastra yang menurut sebagian besar murid sangat sulit dan membosankan.

Narin membereskan buku-bukunya yang berserakan di atas meja dengan cepat. Dia ingin cepat pulang. "Zai-chan maaf, apa kau bisa memberitahu Na-chan jam besok?"

Teman sebangku Narin yang awalnya juga sibuk membereskan buku-bukunya mengalihkan tatapannya. Senyum tulus yang manis diperlihatkannya pada Narin. "Tidak masalah kok. Cepatlah pulang. Kau mengkhawatirkan Haru bukan?"

Narin pun tersenyum kecil, senang mendengar jawaban dari salah satu sahabatnya itu. "Aku yang akan memberitahu Se-chan dan Ha-chan," kata Narin sebelum berlari dari kelas menuju rumahnya.

Narin harus segera sampai di rumahnya. Hari ini cuaca menjadi lebih dingin dari sebelum-sebelumnya, mungkin saja Haru sedang kedinginan dan perlu sesuatu yang hangat. Narin memang menyalakan penghangat ruangan di dalam kamarnya dan membukakan sedikit pintu kamar agar Haru dapat masuk. Tapi bagaimana jika Haru tidak masuk dan pergi ke tempat lain.

The Power of Friendship [REMAKE] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang