Rex menghempaskan dirinya di sofa. Lalu memijit pelipisnya yang pening. Harapannya di negara ini agar bisa merehatkan otak dan sedikit refreshing setelah berbagai macam bergelut dengan pekerjaan kini sirnalah sudah.
Rex memejamkan kedua matanya. Bayangan Aifa dan masalalu kembali terlintas di benaknya. Aifa tidak pernah berubah sejak dulu. Aifa memang menjaga cintanya sejak dulu.
Dan Aifa adalah wanita setia yang menunggu cinta darinya setelah sekian lama.Tapi Rex kembali meragu bila ia akan gagal dalam membimbing Aifa dalam sebuah pernikahan sehingga membuatnya memilih mengalah terhadap perasaannya. Berpura-pura tidak perduli. Itu yang ia pikirkan saat ini.
Rex mengeluarkan ponselnya. Ia menghubungi Davi untuk datang kepadanya hingga selang beberapa menit kemudian pria paruh baya yang sudah mengabdi padanya sejak usia 10 tahun itu hadir.
"Ada yang bisa saya bantu Mr.Davidson?"
"Aku ingin mengakhiri liburan ini. Semuanya benar-benar gagal."
Davi menatap Tuannya yang terlihat kusut sejak beberapa hari terakhir. Tapi ia paham bahwa hal itu disebabkan oleh urusan pribadi.
"Ini jam tanganku. Laurent memasang pelacak disini. Mereka pikir aku tidak tahu. Buang saja atau hancurkan."
Davi mengangguk. Ia menerima jam tangan Rex yang terbilang sangat mahal itu. Dan Rex tidak peduli bila jam tangannya itu hancur. Asalkan Aifa tidak mengikutinya lagi.
"Baik Tuan. Saya akan-"
"Asalamualaikum. Rex?"
Rex menoleh kearah pintu. Tanpa diduga sang mommy pun hadir begitu saja tanpa memberi kabar sebelumnya.
"Mommy?"
Rex segera berdiri. Memeluk Luna sangat erat yang sudah ia rindukan sejak lama akibat kesibukan dan hubungan jarak jauh diantara mereka.
"Kenapa tidak memberitahuku bahwa mom menyusul kesini?"
"Kejutan!"
Rex hanya tersenyum. Bayangan tentang berakhirnya liburan sepertinya ia tunda sejenak.
"Mom benar-benar merindukanmu sehingga membuat mom tidak bisa mengundur waktu lagi buat menyusulmu ke Jakarta bulan depan."
"Assalamualaikum."
Suara salam dari arah pintu membuat keduanya menoleh. Ada adik tiri kembarnya bernama Rayna dan Rayni. Lalu ayah tirinya bernama Ronald.
Rayna dan Rayni menatap kearah Luna dan Rex. Hanya tersenyum sebagai tanda kesopanan lalu
menuju kamar mereka.Kedua adik kembar tiri Rex itu memang tidak akrab dengannya. Apalagi hanya untuk sekedar berbasa-basi.
Rex menatap datar keduanya apalagi melihat Ronald. Ia melepaskan pelukannya pada Luna lalu menuju kamar. "Aku ingin beristirahat sebentar mom. Maaf."
"Kamu lelah?"
"Iya. Aku lelah."
"Yasudah. Kamu istirahat saja dulu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Because I Love You
RomanceAifa selalu menjunjung tinggi kehormatan yang selalu ia jaga demi calon masa depan yang akan menikah dengannya. Tak hanya itu, paras yang cantik, kekayaan yang di miliki, bahkan di ratukan oleh orang-orang di sekitarnya membuat hidup Aifa terlihat s...