Setelah makan di kantin deeva bergegas menuju kelasnya. Saat tiba di pintu kelas ia terkejut melihat kelasnya yang penuh dengan barang-barang.
"Ya Allah..." saqee yang berada di belakang deeva terkejut melihat kelasnya.
Mereka berduapun masuk kedalam kelas dan bertanya pada ketua kelas darimana asalnya barang-barang tersebut.
"Tyo, ini darimana sih?" tanya deeva sambil mengerutkan dahinya.
"Ohh itu dipungut anak-anak dari kelas ips yang kita bersihin tadi." saqee dan deeva pun menganga tak percaya, karana yang diambil teman-temannya itu adalah sendal, topi upacara, kaca, ember, sajadah, alquran, mukenah, kamus, bahkan sampai sendok pun mereka ambil.
Mereka mengedarkan pandangan nya keseluruh isi kelas, dibelakang ada tariq dan reno yang sedang memasang kaca yang tadi mereka ambil dan mereka memasangnya didinding dekat mereka duduk karna mereka berdua sangat suka sekali berkaca. Lalu di depan didekat lemari kelas ada dina dan juga deon yang sedang menandai semua benda yang mereka dapat dengan tulisan "XI IPA 1"
Merekapun hanya geleng-geleng kepala melihat kelakuan teman sekelasnya.
"Ya ampunnnn!!!! kalian pungut ini dariamana?" pekik tsabi saat baru memasuki kelas.
"Apaan sih lo berisik amat." jawab dina yang tengah sibuk memberi nama pada benda-benda yang mereka temukan.
"Jangan bilang kalau ini semua kalian ambil dari kelas ips tadi." tanya tsabi sambil menyipitkan matanya.
"Gausah bawel bisa ga sih?" sahut tariq dari arah belakang.
"Ck. Kan gue cuma tanya." decak tsabi sambil berjalan menuju bangkunya.
"Wiihh parahh udah kek dapet sumbangan aja nih lokal banyak barangnya. Dapet dari mana nih?" ucap loli saat baru memasuki kelas bersama ibnu.
"Jangan bilang ini dari kelas ips yang kita bersihin tadi." tambah ibnu yang ada dibelakang loli.
"Emang." sahut tsabi dari bangkunya.
"Tau gini jam yang ada disana tadi gue ambil juga. Gara-gara lo nih" ucap ibnu sambil menunjuk tsabi.
"Lah kok gue sih? Lagian kan yang gue bilang juga baik." bela tsabi pada ibnu.
"Ya salah lo lah! Ngapain juga lo larang-larang gue segala." tambah ibnu tak mau kalah.
"Yeuu salah lo juga lah kenapa dengerin gue." sahut tsabi.
"Udahlah kalian ribut mulu deh perasaan. Jodoh baru tau rasa." sahut deeva menengahi perdebatan antara ibnu dan tsabi. Kalau tidak dihentikan mereka berdua tak akan berhenti untuk berdebat. Lebih baik deeva hentikan sekarang karna ia sudah sangat bosan melihat mereka berdebat.
"Amit-amit ya Allah." ucap tsabi sambil memukul-mukulkan tangannya ke meja.
"Heh emang lo pikir gue sudi berjodoh sama lo. Sorry ya, lo itu bukan tipe gue!" ibnupun tak beda jauh dari tsabi ia pun bergidik ngeri membayangkan kalau ia bakalan berjodoh dengan tsabi.
"Woi ada bu doraemon tuh!!" ucap sang ketua kelas dari arah pintu. Sontak seluruh siswa ipa 1 duduk dengan tenang di bangku masing-masing.
"Assalamualaikum." ucap bu rida.
"Waalaikumussalam." jawab seluruh siswa dan pelajaranpun dimulai.
~~~~~~~
Sesuai janjinya dengan azzam dan ayra, deeva dan saqee pun menunggu mereka berdua di parkiran untuk pergi ke tempat biasa mereka ngumpul bareng.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pematah Hati
Teen FictionAku pernah merasakan pahitnya empedu. Akupun pernah merasakan manisnya madu. Aku bahkan pernah terpuruk ke lembah yang dalam. Aku juga pernah bangkit dan mendapat secercah cahaya. Dan semua ini yang pernah aku rasakan saat mencintaimu. ~Adeeva Afshe...