《1》[My New School]

106 14 6
                                    

"Dunia ini ada tiga ruang, yaitu duniaku, duniamu dan dunia mereka yang terjebak."

~Kayla Sofiana Dewi

____________________________________

#KaylaPOV

Aku baru saja pindah di SMA Bandung beberapa hari lalu. Karena Bibiku, yaitu adik dari ibuku, mengajak diriku untuk tinggal bersamanya di kampung halamannya. Aku tidak tahu apa yang terjadi setelah kedua orang tuaku pergi dalam kecelakaan saat itu.

Kami dulu tinggal di Jakarta, dan tentunya juga aku sekolah di Jakarta. Tapi kini berubah, aku bersama nyawaku akan memulai hidup dari awal lagi. Ya, tanpa kedua orang tuaku.

Kejadian saat itu membuatku trauma. Kehilangan sosok yang aku sayangi, kehilangan sosok yang aku cintai dan kini aku hanya bisa merindukan sosok mereka.

Kesedihan berturut-turut tiada hentinya. Benakku tak habis rasa kehilangan mereka yang sudah benar-benar hilang ditelan bumi. Mereka pergi untuk selamanya.

Duniaku hancur berantakan. Aku yang ceria, aku si penabur tawa, sekarang lebih banyak diam. Aku ikhlas, tapi kenapa rasa ini terlalu berat kehilangan mereka?

Beruntungnya, aku bisa selamat dari peristiwa kecelakaan itu, ketika akan berlibur ke Bandung. Tapi naas, kejadian tak bisa dicegah, kami sekeluarga mengalami kecelakaan parah. Namun aku heran, kenapa diriku masih terselamatkan? Hanya ada luka di kepalaku dan ini membuatku mengalami pendarahan cukup banyak, sehingga saat ini aku mengidap penyakit anemia.

"Kayla! Kemari!"

"Iya bibi, sebentar."

Menuruni anak tangga yang terbuat dari kayu satu- persatu mengikuti di mana panggilan itu berada. Ya, sekarang Bibi Hana berada di ruang makan.

"Kayla kamu sarapan dulu, terus nanti paman akan antar kamu ke sekolah ya."

"Iya, Bi."

Rumah ini tidak terlalu besar, seperti rumahku di Jakarta dulu. Namun suasana di rumah ini terlihat asri dan sejuk. Semoga aku bisa betah tinggal di sini. Mengawali hidup dan memulai hidup dengan sisa nyawaku yang masih terselamatkan.


🍂🍂🍂

#KaylaPOV

Perjalanan menuju ke sekolah baruku tak lama, karena pamanku yang perhatian dan sangat telaten mengendarai motor tua ini.

Sudah sampai di depan gerbang, di sana tertulis nama sekolah yaitu SMA Harapan Bandung. Kuberi lekukan di bibir sembari bersyukur, ternyata aku masih bisa menuntaskan masa putih abu-abuku setelah proses cuti yang panjang di rumah sakit.

Kemudian aku bersalaman dengan paman. Ya, karena setelah ini pamanku akan pergi ke kantor desa untuk bekerja di sana.

Aku masuk melangkahi gerbang itu, dengan berharap aku akan baik-baik di sini. Meskipun tak tahu apa yang akan terjadi dalam kehidupan baruku.

Melaju tak menentu menuju sebuah kantor administrasi, untuk mengurus kepindahanku di sini. Lalu menemui beberapa guru yang akan memberiku pengarahan.

Sudah pukul 08.00. Selesai sudah proses kepindahanku di sini.

Guru itu memperkenalkan dirinya di hadapanku.

"Saya Ibu Rina, mengajar di mata pelajaran Bahasa Indonesia. Mari ibu antar Kayla ke kelas kamu ya."

"Baik Bu Rina, terima kasih atas bantuannya."

Kami memasuki ruang kelas yang begitu ramai oleh ocehan penduduk kelas 11 MIPA 1.

"Perhatian! Sekarang kita kedatangan murid baru. Dia murid baru pindahan dari Jakarta, silakan perkenalkan dirimu, Nak!"

Aku mengangguk, "perkenalkan nama saya Kayla Sofiana Dewi panggil saja saya Kay. Apa ada yang perlu ditanyakan?"

"Eh cantik ya dia."

"Cantikkan gue lah."

"Manis banget ya dia."

"Memang gula!"

Hanya suara ricuh yang terdengar memuji dan membandingkan Kayla. Entahlah seperti artis saja ini diriku.

"Ya sudah Kayla kamu boleh duduk di sana ya, di samping Raka itu." Ucap Bu  Rina sambil menunjukkan tempat dudukku.

"Baik bu, terima kasih"

Suara riuh kini hilang ditelan oleh sosok guru yang masuk ke kelas setelah Bu Rina pergi dari kelas ini. Entahlah mungkin guru itu galak hingga semua terdiam.

Aku di samping seorang cowok bernama Raka, yang baru saja dikenalkan oleh Bu Rina sebelumnya. Dia sedari tadi diam dan acuh tak acuh dengan kedatanganku.

Pelajaran berlangsung mengawali hari ini. Aku masih dengan jelas memperhatikan guru bernama Yuana itu mengajar matematika dengan serius.

Hening tak berbisik. Hanya suara grusak - grusuk pensil dan buku. Entah kenapa bisa sesunyi ini. Tanpa disadari, teriakan yang tak diinginkan membuat kelas jadi ricuh kembali.

"Pergi! Pergi! Pergi kalian semuahhhh!!"

Teriakan terdengar secara tiba-tiba dari mulut cewek yang kini duduk di sampingku. Diriku hanya terkejut dan berdiri menjauh bersama Raka dan teman-teman lainnya. Semua terlihat biasa saja meski sebagian juga ada yang merasa ketakutan seperti diriku yang kini merasa heran dan takut.

"Raka! Tolong panggilkan Pak Beno sekarang!" Perintah Bu Yuana pada Raka.

Raka hanya mengangguk pelan, lalu pergi dari ruangan menuju kantor untuk meminta pertolongan.

"Pergi.. pergi....!"cewek itu teriak histeris tak tentu arah. Tapi aku sebagai murid baru merasa aneh dengan kejadian awal masuk sekolah baruku.

Tidak seperti yang lainnya, tidak seperti anak baru yang masuk sekolah pada umumnya dengan berbagai kisah menarik. Mulai dari cinta pandangan pertama. Suara ricuh menggoda anak baru dan lain sebagainya.

Tak lama kemudian pak Beno datang bersama Raka dan guru lainnya.

"Pergi! Pergi semua !!!! ARGHH!"teriakan cewek itu tak hentinya mengagetkan semua orang yang ada disini.

Pak Beno pun langsung membubarkan semua anak-anak lainnya. Tapi tidak untuk Raka. Ia masih disana.

Why? Pertanyaan besar bagiku saat ini.

#AuthorPOV

Kayla tampaknya memundurkan tubuhnya, berusaha menjauh dari kelas itu. Perlahan pergi dengan ribuan pertanyaan yang menjadi tanda tanya besar untuk sekolah barunya di Bandung ini. Kembali duduk di sebuah kantin yang terlihat sepi baginya. Padahal sangat ramai. Entah, perasaan apa yang sedang menyelimutinya kini.

Matanya sayu, mengingat dirinya sangat lemah sekarang. Tak ada wajah seceria dulu, ketika dia masih sekolah di Jakarta bersama teman-teman solidnya. Benar saja, Kay sangat merindukan mereka. Teman-teman dan guru-gurunya yang gokil. Apa lagi setelah kejadian kematian sosok orang tuanya. Inilah yang membuat Kay menjadi rapuh.

Berharap dirinya akan baik-baik saja di sini. Tetapi, justru hal yang aneh datang memberi pertanyaan. Kejadian tadi membuatnya bingung kenapa?

Kenapa dia harus duduk dengan cowok misterius?

Kenapa tiba-tiba wanita yang duduk di sebelah barisannya kerasukan?

Seperti mengatakan pergi kepada dirinya?

Atau ini hanya pikiran halu saja?

🍂🍂🍂


Bersambung...

Thanks for reading🙏
Vote dan koment "lanjut" yuk🙌
Ditunggu part RUANG KOSONG selanjutnya yah😄

Salam,
Sipenabiru_

RUANG KOSONG-Horror Series [On going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang