Ruang BK

2.7K 350 22
                                    

Jeongin dan Jihoon yang telah sampai di ruang BK didudukkan pada kursi yang tersedia disana.

"Baiklah saya akan memanggil orang tua kalian" ucap pak Woojin

"Telpon aja sih pak" ujar Jeongin cuek

Jihoon yang mendegar kalimat gurunya hanya bisa pasrah jika orangtua nya dipanggil.

30 menit kemudian pintu ruang BK menampakkan orang tua dari jihoon, seungwoon.

Mama seungwoon duduk dihadapan pak woojin sambil menunjukkan wajah paniknya.

"Hah..hah..apa yang terjadi dengan anakku? Apakah terjadi sesuatu yang gawat?" Panik mama Seungwoon sambil mengatur nafasnya

"Silahkan duduk dulu orang tua Park Jihoon. Kami masih menunggu orang tua dari Jeongin Bang." Jelas pak Woojin

Sepuluh menit berlalu namun yang ditunggu tak kunjung menampakkan batang hidungnya. Membuat semua orang yang menunggu disana tidak sabar.

"Jeongin, dimana sebenarnya orang tuamu? Kenapa tidak ada yang datang?" Tanya pak Woojin

"Daddy tak mungkin datang pak..rapat mungkin..kalau mommy..." jawab Jeongin sambil menggantungkan kalimatnya seraya melihat jam tangannya.

"Oh pantas..mungkin mommy akan sampai disini kurang dari 1 jam lagi pak. Tak mungkin dia melewatkan drama kesayangannya." Tambah Jeongin dengan santainya

"Haaaaah?" Koor semua orang yang ada disana

Pak Woojin menjatuhkan dirinya dikursi kebesarannya sambil memijit pelipisnya.

Sementara itu diluar ruang BK, Felix, Jisung, dan Daehwi hanya menepuk jidatnya. Sudah hafal akan kebiasaan mommy sahabatnya itu.

-------------------
40 menit kemudian pintu ruang BK dibuka dengan santainya. Disana tampak mommy Seungmin berjalan kearah meja ruang BK dengan santainya seolah tak peduli dengan apa yang telah dilakukannya.

"Jadi? Bisakah langsung pada intinya. Aku tak punya banyak waktu untuk mendengar omong kosong" ucap mommy Seungmin

"Memang siapa yang mau menyiakan waktunya untuk menunggu orang tak tau diri ini" sindir mama Seungwoon

"Anda berbicara pada saya?"

Pak Woojin buru buru melerai percakapan antar orang tua murid ini sebelum memicu perang kembali.

Mungkin pak Woojin salah mendatangkan orang tua murid ini jika hanya menambah beban hidupnya saja.

Poor pak Woojin :(

"Jadi ibu ibu. Maksud saya memanggil anda kemari adalah karena anak ibu bertengkar di area sekolah" jelas pak Woojin

"Anakku tak akan menyerang bila tak ada yang memulai" jawab mommy Seungmin yang memang sudah hafal watak anaknya

"Jadi anakku yang manis ini yang memicu pertengkaran? Heh dengar ya..anakku tak mungkin berbuat begitu" emosi mama Seungwoon

"Jadi apa masalahnya bocah?"

"Dia (menunjuk Jihoon) tak ada angin tak ada hujan tiba tiba menjambak Daehwi mom tanpa alasan yang masuk akal. Makanya aku emosi" jelas Jeongin

"See? Siapa yang salah heh?" Remeh mommy Seungmin

"Aku tak akan berbuat begitu jika dia merebut Baejin dariku dasar manusia bar bar!!" Bentak Jihoon

"Heh merebut si kepala bakso? Sadar ya gendut..kalau mau menuduh itu harus punya bukti kuat. Daehwiku tak pernah mendekati si kepala bakso tapi manusia satu itu saja yang selalu menempel bak lintah pada Daehwiku" jelas Jeongin

Pak Woojin yang daritadi meyimak tak berani banyak berkomentar. Dia hanya pasrah. Dia tak akan menang bila menyela pertengkaran empat singa betina ini.

"Oke. Gini saja. Bapak guru panggil saja deh anak yang kata Jeongin kepala bakso itu. Biar urusannya tak tambah ruwet begini." Akhirnya mommy Seungmin ambil tindakan.

Soalnya bila menunggu action dari pak Woojin seperti menunggu hujan duit.

Tak lama, orang yang dibicarakan datang sambil memasang wajah datarnya

"Ada apa bapak memanggil saya kemari?" Tanya Bae Jinyoung

"Nah sekarang jelaskan siapa yang kamu suka. Biar masalah ini juga cepat selesai okay?" Ucap pak Woojin

"Haah?" Otak Baejin masih loading gaesss..harap maklum

"Lama lo kepala bakso. Sekarang jelasin deh kalo elu itu tiap hari yang nempel ke Daehwi bagai lintah. Biar si gendut nan pendek ini tau siapa yang lo suka supaya lain kali gak nyerang orang tanpa sebab" ucap Jeongin

"Oh. Aku suka Daehwi. Jadi tolong jangan cari masalah ke Daehwi Jihoon sebelum aku bertindak. Masalahnya sudah selesai kan? Saya mohon ijin undur diri" Baejin membungkukkan badannya lalu berjalan keluar

"Nah..sudah selesai kan masalahnya? Untuk Jihoon, selanjutnya lebih kendalikan emosimu. Boleh saja kamu menyukai orang tapi jika dia tidak balik menyukaimu jangan kau lampiaskan pada orang lain juga." Nasihat pak Woojin

"Karena kalian membuat keributan. Bapak akan memberi hukuman kalian skors selama 3 hari." Lanjutnya

"Akhirnya tak bangun pagi" ucap Jeongin

Bukk..

Sebuah tas menghantam kepala Jeongin setelah dia mengatakan kalimat tersebut.

"Moomm.."

"Siapa bilang kau bisa bangun pagi hemm? Cepat ambil tasmu kita pulang" omel Mommy Seungmin

Setelah aksi kekesaran tersebut semua orang undur diri dari hadapan bapak Woojin.

Jeongin dan Jihoon kembali ke kelas masing masing untuk mengambil tas mereka lalu pulang ke rumah.

Ngomong ngomong Jisung, Felix dan Daehwi telah kembali ke kelas bahkan sebelum mommy Seungmin datang karena ada guru yang menegur mereka.

"Jeongin. Aku minta maaf, gara gara aku kamu jadi kena skors deh." Ucap Daehwi penuh sesal

"Santai aja elah Dew..malah seneng kalau kena skors ga perlu belajar dan bangun pagi" canda Jeongin berusaha menghibur Daehwi

"Yeuuu..si nyai" sindir Jisung

"Yaudah deh..gua pulang. Jan kangen. Ntar main aja kalo kangen" ucap Jeongin yang berjalan keluar kelas sambil dadah dadah ala miss universe

Baru beberapa langkah keluar kelas Jeongin sudah dihadiahi dengan jeweran maut sang mommy.

"Aduh mom..sakit elah..adek bilangin ke kak seto nih mommy ngelakuin kekerasan" rengek Jeongin secara gak sadar

"Bilangin aja. Bisa gak sih kalo mau ribut main cantik aja. Gak usah jambak jambakan juga"

Yeu si mommy malah ngajarin yang iya iya. Dasar sesat. Memang buah jatuh tak jauh dari pohonnya.

"Sebelum pulang ikut momny belanja"

"Yeeyyy..belanja..belanja.." girang Jeongin

"Eits..siapa bilang kamu boleh belanja?"

"Yeu si mommy..mau snack mom. Snack adek udah abis kemarin" rengek Jeongin

"Haaahh...untung anak" ucap mommy seungmin yang sudah pasrah.

T.
B.
C.

*mohon maaf ya Daehwi maraganya bener Lee gak diganti jadi Park..:) maafkan saya

Me vs MomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang