Selama hidup ia lebih memilih menutup diri tak membiarkan orang lain menjamah bukan tanpa alasan pengalaman mengajarkan betapa orang lain berpotensi menjadi penghianat.
" pam ambil ! " seru Andra pada si bungsu .
Laki-laki termuda di keluarga hadinata berlari kecil mengikuti bola yang kini menggelinding ke arah amar.
Belumlah ia sampai amar memungut bolanya lebih dulu kemudian dengan sekali gerakan melempar bola ke arah mereka.
" ikut main yok bang " ajak epam.
" ogah. Sibuk. " hanya dua kosa kata itu yang terlontar. Kembali fokus dengan buku tebalnya amar sesekali menyeruput teh manis hangat .
" sibuk mulu... Jangan kebanyakan belajar bang kepintaran ntar loe " seloroh Andra.
Memicu naluri jayus epam muncul " itu sih mending A' kalau botak kaya pak Bandi gimana ? "
Sembari mengoper bola Andra mengingat tokoh yang adiknya ucapkan tadi.
" oh yang guru matematika loe itu ya ? Gokil sih "
Hahaha keduanya terbahak dan berhenti saat amar melempari mereka dengan pisang goreng.
* * *
tanggung jawab besar bagi anak tertua tapi beban terberat di tanggung oleh anak tengah.
Seperti pagi-pagi sebelumnya amar tiada lelah meneriaki Andra untuk segera turun dan membawa si bungsu turut serta padahal bangunin epam dari tidurnya itu lebih sulit dari ngatur puluhan bebek masuk kandang.
Coba lihat. Anak itu malah semakin mengeratkan pelukannya pada guling kodok kesayanganya.
Saat Andra mulai kehilangan kesabaran tanganya terulur maju dan menarik hidung bangir epam sampai merah.
" Rasain loe... Bangun nggak ? Atau gue putusin idung bule loe ini "
Epam mengaduh tidak karuan merasakan pedih di hidungnya dan dengan gerakan berat akhirnya ia terbangun lalu kemudian masuk ke kamar mandi tentu saja omelan Andra masih menyertai.
" ya ampun... Lama-lama dower bibir gue tiap pagi ngomel mulu " gerutunya " pam buruan, lewat dari sepuluh menit gue tinggal " seru Andra yang tidak mendapat sahutan apapun dari dalam kamar mandi.
Sepuluh menit berlalu epam menuruni anak tangga, berseragam sekolah lengkap dengan jaket, ransel, dan sneaker kesukaanya.
Andra memperhatikan epam dari atas sampai bawah.
Ada satu hal yang mengganggu penglihatannya ." Kok pake sepatu itu lagi sih "
" Yang lain kotor, yang lainya lagi di cuci " jawab epam enteng
" bohong " tukasnya.
" ayo ganti "" nggak mau "
" GANTI "
kali ini Andra menekan perkataannya. Secara otomatis membuat epam mengerucutkan bibir sebal namun tidak membantah, kemudian ia kembali ke kamarnya di lantai atas untuk mengganti sepatu.
Sementara amar lebih memilih diam, bukan berarti tidak peduli tapi selagi ada Andra semua pasti aman terkendali.
Lagi pula tugasnya adalah belanja dan mengatur keuangan agar cukup untuk kebutuhan sehari-hari.* * *
ini adalah hari ke tujuh epam sekolah sejak sah di terima sebagai murit SMKN 55 beberapa waktu yang lalu.
setelah turun dari boncengan motor sang kakak tadi, epam langsung saja ngibrit jauh-jauh dari andra dengan alasan
-nggak mau jadi korban niat terselubung fans fanatic- cowok itu.Sialnya. entah dari mana datangnya tiba-tiba saja maudy sudah ada di depannya berkacak pinggang dengan gaya centil yang khas.
" hai adek ganteng "
kalau ada yang bertanya apa duka daripada menjadi adik seorang Andra maka salah satu jawabannya adalah ini.
Epam tepuk jidat. kemudian membalik badan dan siap menjauh dari sana namun tangannya berhasil di cekal oleh maudy." eh,eh,eh, mau kemana ? "
" kelas kak " jawab epam singkat .
" Tunggu dulu dong---
" Epam ! " seru seseorang Membuat aksi maudy terhenti.
ada sorot tidak suka dari mata maudy ketika cewek bernama Angel yang juga satu kelas denganya itu menghampiri epam adik gebetanya.
Dan ketidak sukanya semakin jelas kentara saat melihat epam sama sekali tidak menolak keberadaan angel.
" ikut kakak yuk.. " angel meraih lengan epam.
" oh.... Oke "
Tidak ada alasan begi epam untuk menolak angel.
Karna angel berbeda. dari sekian banyak teman wanita kakaknya hanya angel saja yang tidak terlihat seperti gadis murahan.
dia tulus dekat dengan epam tidak ada niat terselubung seperti gadis lain yang hanya ingin memanfaatkannya agar bisa lebih dekat dengan Andra.* * *
" pagi fell-fell... "
seru epam riang pada gadis teman sebangkunya.
Saat ini Epam sudah ada di kelas." iihhh.... Epams nama akoh fe-lli bukan fell- fell you now "
" terserah deh... " Epam meletakkan ranselnya kemudian duduk di samping felli dan Mengeluarkan buku catatannya.
Epam tidak terlalu pintar tapi nilainya cukup bagus karna setiap hari bergaul dengan felli si bintang kelas.
Epam dan felli adalah teman sejak SD mereka sering bermain dan belajar bersama kadang di rumah Epam, kadang di rumah felli dan kadang juga di rumah temannya yang lain.
Epam menyukai felli yang lucu dan pintar. Begitupun felli ia menyukai epam yang baik dan periang tapi hubungan mereka hanyalah sebatas teman.
-Just friend-
Itu yang selalu mereka katakan saat ada yang menggoda.
Dan nyatanya perasaan mereka memang tidak pernah lebih dari itu.Voment please...
KAMU SEDANG MEMBACA
The brother
Teen FictionHanya kisah tiga kakak beradik yang terbiasa mengurus segala keperluan mereka sendiri.