Qaxiniya pov~
Aku nggak tahu kenapa dengan gaga sekarang rajin banget ngirin aku chat pagi siang sore malam walaupun cuma hanya basa-basi
"Eh sepupu gue sering nge chat lu ya?"tanya risa
"Iya gue aja heran mau balas apaan chat dia." Kataku
"Jawab aja, liat aja bemana kedepannya" kata risa
"Gue nggak biasa di deketin se agresif ini sama cowok walopun hanya chat" kataku bingung.Aku nggak sadar ternyata sedari tadi gaga udah ada di kelasku tepatnha di belakang mejaku mendengar percakapanku bersama risa
"Nggak perlu takut kali sama gue, nggak makan orang kok." Kata gaga
Aku dan risa pun otomatis berbalik kearah suara"Kagetin deh lu ga!" Kata risa sambil nyomot gorengan
"Sorry-sorry,ris gue pinjem temen lo ya." Katanya lagi
"Bawa aja asal kalo udah bel balikin."
Gue menatap risa begumam dalam hati "gila! Lo kira gue barang" ke lisa
Gaga balik ke gue
"Yuk niya, ikut gue ke kantin lu nggak akan kenang kalo cuma makan ini" katanya sambil nunjuk gorengan diatas meja
" ah? Nggak deh gu-" kataku langsung di potong gaga
"Ayo sini nggak usah ngeyel" katanya sambil narik tanganku ke kantinAduh sepanjang jalan ke kantin anak-anak di koridor sekolah ngeliatin aku sama gaga yang gandengan dan pendapat nethink dan postif pun bertebaran, risih gue.
"Gaa males tau gue jadi pusat intensitas murid lain." Kataku sambil nutup muka
" ya ngga papa kali, namanya juga hidup kita kan mahluk sosial jado harus tahan banting sama netijen" katanya sambil makan batagor, gaga mesenin gue mie ayam.Akupun cuma mainin tuh mi ayam udah ngga nafsu makan.
"Makan niya, gue nggak mau liat lo sakit."
"Males gue sama mie ayam dan sama lo."kataku mendengus, dan gaga langsung megang tangan ku
" yakin males sama gue?" Kata gaga sambil natap dalam aku
"Yah lo ngeselin, gue males berurusan sama anak-anak lain gaa fans lo banyak nggak selamat gue."
"Cowok yang ngeselin ini sayang sama lo jadi ijinin gue yah, buat jaga lo" katanya sungguh-sungguh, aku tertegun mendengar kata-katanya
12
3
"Eh ga, lo nggak sakit kan?" Tanyaku heran sambil megang dahinya
"Nggak." Jawabnya
"Maksud lo tadi apaan?" Tanyaku to the point
"Gue sayang lo, emang salah ya?" Tanya gaga
"Engh? Nggak tahu." Jawabku sambil nunduk
"Qaxiniya liat gue coba."katanya
Tapi gue masih nunduk
12
Gaga narik daguku supaya ngeliat dia, ngerapihin rambut ku karna kena kipas kantin ngusap nya lama sambil natap gue natap mata gue
" hey liat gue, gue tahu ini terlalu cepat jadi jalanin aja liat aja gimana gue berjuang buat lo, dan selalu ada disamping lo, buat fans-fans gue nggak perlu tanggapin emang pasti lo risih tapi prinsip hidup gue jangan peduliin orang yang nggak tahu kita gimana ini hidup lo bukan hidup mereka oke?"katanya
"Oke gue ngerti, tapi kalau suatu saat gue nyuruh lo pergi atau tetap stay sama gue, gue harap lo ngehargain keputusan gue." Kataku
Dia pun ngangguk
" iya apapun itu gue akan lakuin buat lo"
" gue cuma qaxiniya bukan mantan-mantan lo, jadi jangan berharap lebih." Kataku
" iya qaxiniya sayang" katanya sambil ngacak rambut ku
"Ihh nggak usah pake sayang malu gaa." Kataku sambil jalan menuju kelas
"Yah emang gue sayang lo kan?"
"Eh? Tapi nggak usah juga pake gituan "kataku
"Oke-oke udah sampai kelas, pulang bareng yah gue tunggu di parkiran."
"Ngerepotin gaa, gue nai angkot atau taksi aja entar."
" nggak boleh, bahaya lo sekrang sama gue nggak ada penolakan" katanya sambil ngusap rambut gue
"Gue kekelas yah, belajar yang bener jangan mikirin gue aja" katanya ngawur
" pede baget sih, jijik!"katakuAku memang kurang ekpresif jadi yah walaupun jijik aku nya sih datar aja kayak jalan tol.
"Yaudah gue pergi dahh niya, pulang langsung ke parkiran" katanya mengingatkan
"Yaudah sana cepetan udah masuk ini."kataku
Dia pun balik ke kelasnya sambil melambai-lambaikan tangannyaAku nggak tahu perasaan apa buat gaga, aku nyaman saat bersamanya, dadaku bergetar waktu dia sentuh aku tapi aku nggak mau terlalu cepat aku nggak mau tersakiti lagi karna rasa ini.
Aku yang percaya bahwa cinta itu cuma fatamorgana, yang penikmatnya pasti akan berujung sakit hati, patah hati atau semacamnya.
Aku yang tahu cinta hanya angan semata, yang dari kecil aku gadis naif yang ingin cinta dari keluargaku tetapi cinta itu nggak ada hanya angan, hanya asap yang nggak bisa aku genggam.
Saat anak-anak lain bahagia nerima rapor sama ayah ibu nya aku cuma sendiri, aku membangun dinding kokoh agar orang-orang tahu aku baik-baik aja walaupun kenyataan nya sama sekali nggak.
Jarang berekspresi, muka dingin itu aku. Tapi sebatas sama mereka yang nggak kenal aku
Sama mama dan risa aku ngeliatin kerapuhan aku, aku nggak bisa pendam sendiri terlalu sakit dan sesak berada diruangan gelap ini dengan dinding yang tinggi.Tettt tettt~
Bel pulang berbunyiAku dan risa pun berjalan menuju parkiran, risa bawa motor dan sesuai janji tadi gaga udah di parkiran lagi cerita sama teman- temannya
"Niya sini aku kenalin ke teman-teman aku" ajak nya
"Eh? Iya-iya qaxiniya" kataku
"Oh ini yah gaaa yang bikin lo senyum-senyum kek orang autis" celetuk beta
"Gaga autis?" Tanyaku
"Eh nggak kan kayak sebenarnya iya sih dia autis" kata beta pelan
" gue masih bisa denger yah, gue tampol juga nih mulut lo" kata gaga
" gue duluan yah anak orang soalnya bay broo" ucap gaga sambil buka pintu mobil gue kira gaga bawa motor
" kenapa bengong? Cepetan nanti mama lo cariin."
" nggak bakal gaa."Kenyataan mama emang gitu workaholic dirumah paling minggu dengan senin aja.
"Maksudnya?"
"Eh? Singgah makan yah? Gue laper" kataku mengalihkan pembicaraan
"Oke sayang"
"Gaga ihh males gue" kataku sambil pasang muka cemberut
Nggak tahu kenapa selama seminggu ini chat sama gaga gue lebih ekpresif dan lebih terbuka sama dia karena gue ngerasa dia care sama gue.
"Males kenapa sayang?"
"Gaga nggak usah di godain terus dong" kataku sambil memayunkan bibir kedepan
"Jangan cemberut, tambah cantik kamu nya" katanya sambil colek pipi aku
"Eh kamu?"
"Iya sekarang aku-kamu yah?"
"Kamu~~~~"
"Ih kenapa emang salah akunya?"
"Hahahahah nggak kok."Sampai di cafe tempatku makan dan gaga kami makan sambil bercanda baru kali ini ada orang yang buat gue ketawa kecuali risa.
Tbc
Salam sayangHnf
KAMU SEDANG MEMBACA
frea(k)
Teen Fictionsebatas khayalan sebatas angan sebatas ingin sebatas nya yg ngerti arti batas itu apa.