Assalamu'alaikum cincahhhh:'v
Jadi.. Setelah lama tak jumpa:'v ada kah yg rindu diriku?:'v *ditimpuk sembako THR
Tenang" jangan ribut dan berisik nikmati saja cerita acakadut di bawah ini:'v but don't forget,tetap jadikan al-qur'an bacaan utama mu;)
******************************
Biar saja aku yang terluka! Kala menghampiri penolakanmu hati ini kian membiru. Dan hatimu berangsur-angsur kian membeku.
Angkasa revanda
*************************
Setelah kejadian tak terduga, bertemu dengan makhluk ajaib semacam cowo piwwit tadi lita memutuskan untuk kembali ke kelasnya. Kelas itu nampak ramai, tapi tak satupun yang menyapanya, tak satupun yang menganggap kehadirannya, bahkan tak satupun peduli padanya. Lita sudah terbiasa akan hal itu, mereka memang menjauhi lita, dan itu bagus.
Lita duduk sendirian di bangku paling belakang pojok sebelah kanan. Tempat yang strategis untuk seseorang yang mencintai kesunyian macam lita. Di sampingnya terdapat sebuah jendela yang langsung mengarahkan nya pada taman belakang sekolah yang sepi, dan sangat jarang di kunjungi oleh siswa/i sekolah nya kecuali lita tentunya. Banyak orang menjauhi tempat itu karna banyak rumor yang mengatakan bahwa tempat itu angker. Lita tersenyum sekilas ketika melihat tempat favoritnya itu.
Tak lama kemudian datanglah seorang anak laki-laki yang bahkan lita saja tidak tau namanya. Dia datang dengan tergesa- gesa dan langsung mengatakan satu kalimat yang menimbulkan dengusan keras dari lita. "Woy.. Ulangan dadakan masa!" semua orang dalam ruangan itu mulai protes tapi tidak dengan lita. Dia tau, bahwa seperti apapun usaha nya menolak ulangan hari ini.. Tetap saja akan terjadi!
'Cobaan apa lagi ini ya allah'
'Selamatkan dede dari segala tekanan ini bwang'
'Neng ga kuat bwang'
'Lah ambigu lu mah'
'Yee lu nya aja yang mesum'
Begitulah kira-kira bentuk protes dari siswa/i kelas XI IPS 1. tapi aksi protes itu tidak berlangsung lama, dan langsung terhenti kala suara ketukan hak sepatu dan keramik yang berbenturan menggelora di segala sudut ruangan. "SIAPKAN KERTAS SELEMBAR DAN ALAT TULIS, KEMUDIAN LETAKKAN BUKU PAKET DAN BUKU CATATAN KALIAN DI MEJA IBU, SEKARANG!" andai saja ini film barbie dengan si penyihir jahat, mungkin bu jel akan mengakhiri kalimatnya dengan tawa menggelegar. Ya begitulah bu jel a.k.a jelina nama nya namun anak kelas XI IPS 1 lah yang memanggilnya bu jel karna perutnya yang buncit dan pakaian nya yg ketat membuat bujal nya sedikit kentara. Dia adalah guru pelajaran sejarah yang sangat taat pada apa yang dia ajarkan pada muridnya. Ya dia sangat mencintai sejarah,itulah sebab nya dia belum menikah dan konon susah move on dari mantan nya semasa SMA dulu.
Dan pada akhirnya setiap siswa/i di kelas itu pun mengerjakan ulangan nya dengan khidmat. Khidmat nenekmu melahirkan! Hanya ada beberapa saja yang mengerjakan nya dengan benar sisanya? Lempar kertas sana sini, berdeham dehem memanggil penunggu pohon beringin *eh memanggil teman nya. Ya.. Bahkan ada yang dengan sangat bangga berteriak "Woy hotspot napa hotspot.. Pelit-pelit bae!". Sudah nyontek, tidak modal pula.
******************************
Sementara itu di kelas sebelah justru tengah menjalani surga dunia para pelajar. Bagaimana tidak, saat ini seharusnya mereka tengah belajar matematika dengan guru triple kill di sekolah nya. Ya.. Guru itu 3x lebih menyeramkan di bandingkan guru killer biasa. Tapi mereka patut mengadakan syukuran karna pada hari ini guru itu tidak bisa hadir di karenakan sakit. Meski begitu, guru itu tetap saja memberikan tugas pada muridnya.. Ohh sungguh guru yang mulia.. Mengapa tidak cepat- cepat pensiun saja kau ini pak.
Tapi bukan revan nama nya jika tidak berbuat semaunya sendiri. Di saat teman- temannya sibuk mengerjakan tugas, dia justru berkeliling kelas- kelas lain. Saat melewati kelas XI IPS 1 dia bertabrakan dengan seorang guru. Hampir saja guru itu terjatuh, dan tentu saja guru itu hendak marah. Namun ketika melihat wajah tampan milik seorang revan.. " Duh.. Nak revan, lain kali kalo jalan hati- hati ya sayang. Kan kalo kamu jatuh nanti kurang satu dong stok cogan sekolah kita." setelah mengatakan itu, bu jel pun berlalu dari hadapan revan dengan mengedipkan sebelah matanya. Revan hampir saja bergidik dan muntah kalau saja dia tidak ingat bahwa itu gurunya.
Suara bising terdengar dari arah kelas yang baru saja di tinggalkan bu jel. Tanpa ragu revan melihat kedalam nya. Lalu dia pun menyadari bahwa kelas itu sedang melaksanakan ulangan, pantas saja mereka semangat sekali saling meneriakan jawaban satu sama lain. Baru saja hendak meninggalkan kelas itu, matanya menangkap satu objek nan cantik di pojok belakang kelas sebelah kanan. Gadis itu tak bergerak sedikitpun, tapi dari raut wajah nya revan tau bahwa dia sedang kebingungan. Mungkin dia tidak bisa menjawab soal ulangan itu. Kenapa dia tidak bekerja sama saja dengan teman nya yang lain? Apa dia tidak punya teman? Tanpa fikir panjang revan melangkah masuk ke dalam kelas itu. Semua mata memandangnya tanpa terkecuali. Dia berhenti tepat di samping meja gadis cantik itu, mengambil lembar jawabannya dan mulai mengisinya dengan tenang. Revan sempat melihat wajah terkejut lita. Ya gadis itu, lita. Revan terus mengisi setiap soal hingga tuntas. Kira- kira 10 menit dia mengerjakannya tanpa merasa kesulitan sedikitpun. Tidak mengherankan memang, hampir seluruh sekolah tau bahwa revan murid yang memiliki kemampuan berfikir diatas rata-rata, hanya saja dia memang tidak terlalu taat aturan.
Setelah selesai mengerjakan ulangan milik lita, revan mengedarkan pandangannya pada seluruh sudut kelas, dan yap! Tepat dugaan, semuanya masih melihat kearahnya. "Kalo kalian mau nilai ulangan kalian selamat tanpa pengurangan karna nyontek berjama'ah, jangan bilang apapun sama bu jel, kalo gue masuk sini!" semua yang ada di sana pun mengangguk dan kembali ke tempat duduknya masing-masing.
"Nih lembar jawaban lo. Lo tenang aja gue jamin semua jawabannya bener ko! Baik kan gue? Jadi.. Lo mau dong jadi temen babang ganteng ini?"
Revan mengatakannya dengan memberikan lembar jawaban lita di iringi kedipan maut ala bintang film nya itu. Lita mengambil lembar jawabannya dan memberikan tatapan setajam siletnya pada revan.
"BIG NO!, GUE GAAKAN MAU JADI TEMEN LO!"
Bukannya merasa takut pada tatapan dan bentakan lita, revan justru dengan berani mengambil buku lita, sebuah buku yang sangat penting baginya, buku yang bahkan hanya dirinya yang pernah menyentuhnya. Dengan wajah tak berdosanya revan menuliskan beberapa kata di sana dan menaruh buku itu, seraya membalikkan tubuhnya hendak meninggalkan kelas lita dan kembali ke kelasnya. Tapi sebelum benar-benar pergi, lita berteriak di belakangnya. "Jadi, kapan lo berenti gangguin gue hah?!""NEVER" ucap revan sembari tertawa renyah dan meninggalkan kelas lita. Tak lama kemudian datang bu jel yang memerintahkan seluruh muridnya untuk mengumpulkan lembar ulangan mereka masing-masing.
******************************
To Be Continue...Tertanda.
Jodohnya my "J":'v
KAMU SEDANG MEMBACA
MEMORI
Teen FictionPernah ngerasa terlupakan untuk beberapa saat? enak? tentu saja tidak! apalagi bila yg melupakan mu adalah orang yang kamu cintai. Lantas bagaimana jika orang yang kamu cintai terus melupakan mu setiap harinya? penasaran bagaimana rasanya? Di baca...