Prologue

48 2 0
                                    

Suara tangis seorang bayi mungil terdengar diseluruh ruang operasi. Sang ibu yang melahirkan dan sang ayah yang setia menemaninya tersenyum lebar dan menitikan air mata bahagianya setelah mendengar tangisan bayinya. Mereka saling berhadapan dan menucap rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Tapi, hanya sampai situ saja kebahagiaan mereka. Setelah itu, kebahagiaan itu diambil dan digantikan dengan kesedihan. Sang ibu dari bayi mungil itu menghembuskan napas terakhirnya setelah dengan lesu menyentuh lembut pipi bayi mungilnya.

Saat itu juga, sang bayi kecil dibawa ke ruang memandikan bayi. Sementara itu, sang ayah sedang menangis tersedu-sedu sambil memanggil nama istrinya. Sang ayah diminta menunggu diluar ruangan.

Setelah sang bayi dibersihkan, sang bayi pun diberikan lagi ke sang ayah yang sedang menunggu istrinya untuk sementara waktu. Sang ayah, hampir saja menuduh sang bayi atas keadaan istrinya, sebelum dia berpikir ulang bahwa "bayi ini tidak memiliki kesalahan apapun. Bagaimana bisa aku menyalahkannya? Dia bahkan belum bisa mengetahui tentang sekelilingnya. Bagaimana bisa bayi ini membuat istriku seperti ini? Itu adalah hal yang mustahil dia lakukan."

Seorang dokter keluar dari ruang sang ibu diperiksa dan langsung dihampiri dan diberi banyak pertanyaan oleh sang ayah saat menyadarinya.

"Bagaimana keadaan istri saya, Dok? Apa dia baik-baik saja? Apa yang membuat istri saya seperti itu, Dok?"

"Tenangkan dahulu dirimu." Sang dokter memberi jeda sejenak, lalu melanjutkan, "istri anda mengalami ... Kami sungguh meminta maaf dan turut berduka cita. Permisi."

Sang dokter menjelaskan keadaan sang ibu dan didengarkan dengan baik dalam diamnya sang ayah. Dokter itu beranjak pergi setelah menepuk pelan bahu sang ayah.

Sang ayah hanya bisa terdiam sambil menggendong bayi mungilnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 09, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ThunderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang