When I look at you, tears keep falling
I don't know why
" Yena ?"Serta merta khayalan aku terhenti. Mata dikedipkan berulang kali. Muka comel campur tegas 'sikit' boyfriend aku pandang sekilas lalu segera memandang ke bawah.
Gugup weh !
"Awak dengar tak saya cakap tadi?" Ujarnya
Aku sekadar tersengih. Yes aku mengaku , sepatah aku tak dengar pun bebelan Jimin tadi. Why ? Sebab aku lapar.
Dan bila aku lapar , otak aku hanya akan memikirkan makanan. Grr , lapar ramen la pula. Tapi teobokki pun macam sedap. Jajangmeon pun sedap juga alahaiiii laparnyaaa
" Babe ? "
Tanpa sedar , aku mengelamun lagi. Kepala digeleng perlahan. Fokus Yena , fokus !
" Em ye ? " balasku lembut
" You come here to work babe , bukannya berangan benda lain bila saya cakap " Jimin merenungku tajam.
Air liur segera ditelan. Nampaknya mood
Jimin hari ni tak baik sangat hm." I'm sorry "
Jimin menghela nafas berat. Badannya dibongkokkan sedikit lalu bahuku disentuh lembut. Anak matanya meliar melihat setiap inci wajahku.
" It's okay , I'll explain it again for you "
Pantas aku mengangguk.
" Based on my research , Jungkook bakal membuat comeback dengan album barunya berjudul I need You. Tak silap lah , album tu akan keluar pada minggu depan so..."
" S-so ? "
Jimin tersenyum manis. Dia setia melihatku tanpa berkata apa apa. Okay...gentle aku rasa nak lari sekarang.
" Awak sebagai Journalist kena lah interview dia untuk muka depan majalah kita "
Serta merta mulutku terganga. Like seriously ? Jimin suruh aku interview dengan Jungkook ? So , maksudnya...
AKU BOLEH JUMPA DENGAN JUNGKOOK !
" YEAHHHHHH !!! " aku menjerit keriangan tak ubah macam kanak kanak fanta.
" Seronok la tu ishh " Jimin merungut manja. Bibirnya sengaja dimuncungkan tanda merajuk
" Mesti la ! Jungkook tu dah la comel , handsome pula tu awww "
" Excujimeeee ! Awak jangan nak puji dia lebih lebih ehh cubit pipi tu baru tau. " ugutnya cuba untuk nampak garang tapi malangnya gagal.
" Alololo comelnya diaaa " pipi tembam Jimin aku cubit lembut. Jimin merengek manja tak ubah seperti budak kecil. Alahai ni buat aku makin geram niii ! Aku terkam kau kat sini juga kang
K Yena k...
Kau kat tempat kerja sekarang. Jangan nak gatal sangat.
" Bila schedule dia free ye ? Kalau boleh saya nak interview ni dipercepatkan. Saya bimbang lepas album baru dia keluar , dia makin sibuk dengan benda lain "
" Let me see "
Jimin segera kembali ke mejanya. Fail kerja yang bertimbun dihiraukan. Tangannya giat mencari schedule Jungkook yang hilang entah ke mana
" Esok pagi Jungkook ada photoshoot di XXX. Awak jumpa dia kat situ ye dan minta kebenaran untuk di interview. Pujuk dia sampai dapat. Faham ? "
" Ai yai captain ! " ujarku semangat
Jimin lantas ketawa. Kepalanya digeleng perlahan bersama senyuman kecil dibibirnya.
" You are so damn cute babe grr "
" Awak pun comel juga " spontan aku membalas.
" Really ? Cause I think I can change that " Jimin bingkas bangun lalu mendekatiku.
Badanku kaku. Otak aku cram. Nice , kombinasi yang terbaik untuk aku sekarang.
Aku memerhati muka Jimin yang kini betul betul di hadapanku. Jimin menundukkan mukanya lalu berbisik perlahan " I'm not cute babe , I'm hot. "
Jimin ketawa perlahan. Matanya tak lekang merenung anak mataku. " Why are you so quiet hahaha "
Sebab aku nervous la aku duduk diam giler , aih boleh pula Jimin tanya kenapa. Dah la dari tadi tenung aku , pikir aku selesa ke dia buat macam tu
" Can I ask you something ? " soalnya
" Sure "
" Wanna go on a date with me ? "
" nak nak nak " balasku riang sambil melompat lompat
Jimin menapak selangkah ke depan lalu badanku dipeluk. Automatik mataku membulat dengan perbuatannya. Perlahan lahan aku mengangkat tangan dan membalas pelukan Jimin.
" Thanks sayang , I love you so much "
Spontan aku tersenyum manis. Pelukkannya aku sengaja eratkan. Aku menarik nafas sedalamnya cuba menghidu aroma badannya.
" I love you moree "
JANGAN LUPA VOTE YE !
YOU ARE READING
My Idol Jeon Jungkook
FanfictionJournalist Siapa sangka tidak ramai yang mengetahui apa itu Journalist sedangkan pekerjaan ini la yang sering menjadi mimpi ngeri buat artis artis di luar sana. Ramai yang sanggup menipu malah menyebarkan khabar angin palsu hanya kerana dahaga perh...