Dhefin !

94 4 0
                                    

Sesaat hening diantara keduanya setelah Arsen mengatakan permintaannya. Hingga Arsen memecahkan keheningan itu dengan pernyatanyaan-pernyataan selanjutnya. Membuat Leeka mengalihkan pandangannya pada Arsen setelah mendengar pernyataan dan permintaan-permintaan bocah tengil itu. Leeka yang sedang fokus dengan satu permintaan sebelumnya yang belum sempat ia jawab, langsung mendengus.

'Emang ini anak nyebelin dari masih kecil sampe sekarang udah gede pun' gerutu Leeka dalam hati. Perasaan sedikit lega itu menguap begitu saja. Emang bener harus was-was kalo berurusan sama bocah tengil. Menanggapi Arsen seperlunya dan pulang. Ya itu lebih baik dan lebih aman daripada menjawab permintaan konyolnya itu.

Zaleeka memasuki kamarnya dengan segala macam berkecamuk dalam pikirannya. Memikirkan permintaan Arsen yang terdengar konyol namun cukup mengganggu pikirannya. Belum lagi mengingat Dhefin.

Flashback..

"Gampangkan permintaan aku? Ohiya, satu hal lagi, kalo kita lagi di luar kampus nggak usah terlalu formal deh ngomongnya. Aku tau kita seumuran kan? Runa, Aruna Arsenio, sekarang udah inget sama aku kan?" senyum Arsen melebar.

"What? Jadi kamu, kamu Runa yang cucunya kakek Saleh itu? Yang dulu belajar naik sepeda, yang jahil itu?" Zaleeka membulatkan matanya.

"Nah cantik, itu kamu inget. Jadi mulai sekarang nggak usah bicara formal kalo di luar kampus. Kamu Leeka yang dulu sering ngechat aku kan? Naksir aku ya?" Arsen kembali menggoda Leeka.

"In your dreams, dude ! Aku dulu cuman sedikit terpesona aja sama kegantengan kamu, tapi begitu tau kalo kamu itu nyebelin, luntur sudah kegantengan kamu itu." Balas Zaleeka.

"Kalo sekarang aku tambah ganteng kan? Jadi gini aja, kamu bantuin aku ngerjain itu tugas-tugas dari Pak Gatot, imbalannya aku mau jadi pacar kamu. Keren kan, kapan lagi kamu punya pacar ganteng kayak aku, baik pula?" Arsen terkekeh sambil menaik-naikkan kedua alisnya.

"Itu sih kamu yang untung, menang banyak, nggak ah nggak mau. Sekarang aku mau pulang aja, kalo masalah tugas aku mau bantuin, tinggal kamu atur semuanya, oke. Bye!!"

Zaleeka meninggalkan Arsen begitu saja. Lebih baik menghindari bermain-main dengan hati, ucapnya dalam hati. Runa yang sekarang emang lebih ganteng dari Runa kecil. Tapi hatinya belum siap untuk patah lagi. Ditinggalkan hanya karena suatu hal yang sebenarnya telah disepakati oleh Dhefin sebelumnya.

Zaleeka menggeleng-gelengkan kepalanya ketika mengingat alasan Dhefin memutuskannya dulu. Tak terasa mobil yang ia kendarai sudah memasuki basement apartementnya.

Flashback off...

Setelah selesai membersihkan diri dan berganti kaos oblong dan celana pendek, Zaleeka menyalakan laptopnya. Mengerjakan tugas kuliahnya, berharap agar dapat segera menyelesaikan semester 2nya ini. Targetnya tahun ini adalah dapat menyelesaikan semester 3nya sebelum berganti tahun. Kalau orang lain workaholic, dirinya masih dalam tahap study hard demi meraih gelar S2nya. Ingin membuktikan pada teman-temannya bahkan sanak saudaranya yang dulu meremehkan Leeka dan ibunya.

Tak terasa jam sudah menunjukkan pukul 22.52, tugasnya sedikit lagi selesai. Tapi Leeka memilih mematikan laptopnya dan beranjak untuk tidur. Ibunya selalu berkata bahwa 'ngejar target boleh aja, asal harus bisa jaga kesehatannya. Harus pinter manage waktu.' Maka dari itu Leeka memutuskan untuk menghentikan belajarnya sebelum jam 11 malam, lalu istirahat. Ia harus bangun tidak boleh lewat dari jam 5. Selalu mengingat pesan ibunya.

Mengecheck ponselnya yang sedari tadi ia silent agar tidak mengganggunya dalam mengerjakan tugas. Ada 3 kali panggilan tak terjawab dan 16 pesan. Menscroll aplikasi pesan itu ke bawah, ada yang aneh. Membuat Leeka mengernyitkan dahinya melihat ada 5 pesan dari nomor baru, sisanya dari si anak tengil dan Pak Gatot. Merasa penasaran dengan pesan dari si nomor baru, Leeka membukanya. Dhefin... Membuka log panggilan terakhir, semua dari nomor baru yang mengaku Dhefin.

Tak mau ambil pusing, Leeka menonaktifkan ponselnya setelah membalas pesan dari Arsen dan Pak Gatot. Menyetujui permintaan Arsen, besok ia akan membantu mengerjakan tugas-tugas Arsen di cafe yang ada di seberang kampus. Lagi pula Pak Gatot juga memintanya untuk selalu memantau Arsen, entahlah apa alasannya.

Bangun jam 5 kurang 13 menit, Leeka mengambil wudhu lalu ia sholat subuh. Sedikit bersantai karena hari ini ia kuliah jam 8. Tidak ada jadwal mengisi kelas Pak Gatot juga. Memilih memasak untuk sarapannya. Memasak sedikit nasi pada magic com. Sambil menunggu nasi matang, ia membuat telur dadar dengan campuran cabe rawit, bawang bombay, daun bawang. Setelah menggoreng telur, Leeka mengambil ponselnya yang ada di kamar. Mengaktifkannya. Membuka aplikasi instagramnya yang sudah hampir 2 bulan tak dibukanya. Ada beberapa DM dari Dhefin. Ia memilih mengabaikan DM dari Dhefin seperti yang ia lakukan tadi malam. Mencharge ponselnya karena baterainya tinggal 21%. Nasi panas pakai sedikit kecap manis dan kerupuk ditambah telur dadar yang dimasaknya tadi. Emhhh.. perpaduan favoritnya.

Rahasia HatiWhere stories live. Discover now