Author POV
06.10 WIB
Bella masih meringkuk dibawah selimutnya. Pagi ini pun hujan. Semakin membuatnya tertidur pulas karena udara sangat dingin.
Padahal dia bertekad bangun pagi supaya tidak terlambat ke sekolah. Sekalian bercerita tentang Rey yang mendapat nomor nya dan soal mereka bertemu di angkot kepada teman-temannya.
Sepuluh menit berlalu dan akhirnya Maminya pun turun tangan membangunkannya.
"Thereeeee! Bangun!! Udah jam berapa ini?? "
"Hmmmm.. ngantuk mii.. " sahutnya
"Bodo ya, kalo telat jangan salahin Mami. Punya hape bukannya dipasang alarmnya. " Lalu Maminya langsung meninggalkan kamarnya
Pintu ditutup kembali oleh Maminya.
Tak lama Bella bangun, berdoa, lalu mengecek handphonenya, dannn....
"WHATTTTT???!!!!!"
Dia buru-buru bangun, melipat selimutnya. Keluar kamar ambil handuk dan masuk kamar mandi.
Maminya hanya melihat sambil lalu anaknya, 'kesiangan lagi. ' pikirnya.
10 menit berlalu dan Bella sudah siap dengan seragamnya.
"Mami, There makan di sekolah aja. Ga sempet kalo sarapan dirumah. " Ucapnya setelah keluar kamar, dengan tas sudah bertengger manis dipundaknya. Ia pun mengambil tupperware di rak piring untuk membawa bekal.
"Hmmm. Lagian siapa suruh bangun jam segitu? " Jawab Maminya santai tapi tegas.
"Hmmm yayayayyaa. " Jawab Bella tak sabaran.
"Dah sana cepetan. Jangan lupa doa dulu sebelum berangkat. Kamu belom doa pagi. Ntar pulang sekolah baca renungan. "
"Iya Mi. " Jawabnya seraya memutar bola matanya.
"Dah ya, Bella jalan. Dahh Mami. " Pamit Bella, lalu mencium pipi Maminya.
"Iya. Ati-ati. "
"Sip. Papi mana mi? "
"Tu dikamar. Masih tidur. Udah sana buruan. "
"Iyaa. Babayyyyy. "
Bella pun segera menuju pintu depan, keluar, lalu setengah berlari menunggu angkot di pinggir jalan dekat halaman depan rumahnya, tak lama angkot muncul, dia menyetopnya dan segera naik.
Angkot pun kembali berjalan.
'Haduuu.. telat deh nihh... ' batin Bella, lalu mengerling sekilas ke jam tangannya.
15 menit lagi masuk dan dia masih dalam perjalanan.
Tapi....
"Telat kak? Sama. Sans ae kak, bareng gua.."
Ehhhh....
Bella sontak mendongak. Kalau saja angkot sepi, dia auto berteriak histeris.
Bagaimana tidak, pemilik suara tersebut adalah Rey. Ya, Rey yang kemarin bertemu di angkot, yang semalam mengiriminya WhatsApp dan minta izin padanya untuk menyimpan nomornya.
"Rey? kok bisa? "
"Hehe, iya. Motor gue mogok. Ya terpaksa gua naek angkot. "
"Oohhhh... Yaudah. Bagus deh gue ada temen telat. " Bella meringis. Yaa, menahan dirinya supaya tidak berlaku lebay.
"Heheheee iya.." jawab Rey, tengil.
"Ohya, kemaren kenapa ga bales WA gua? " Tanya Rey kemudian.
"Ohh itu,, hape gue low trus gue juga udah ngantuk banget. Jadi yaudah gua read doang. Temen-temen gua juga chatnya gak gua bales. " Jawab Bella
"Ohh gitu. "
"Iyaa. Niatan gua bangun pagi, eh malah kesiangan. Yaudah deh, nasib. " Ucap Bella lagi
"Hmm. So, boleh gak gua save nomor lo? "
"Boleh kok. Gapapa. " Jawab Bella cepat. Kelewat cepat malah.
"Okay. Berarti gua bakal jadi alarm buat lo biar gak kesiangan lagi. Biar biasa bangun pagi. Malu ntar sama suami kalo udah nikah bangunnya kesiangan mulu. " Sahut Rey santai, sambil mengeluarkan handphonenya dari saku bajunya.
"Ehhh?? Kenapa? Ga denger. Tadi berisik motor lewat. " Kata Bella minta pengulangan dari Rey. Padahal dia bisa mendengar dengan jelas apa yang Rey bicarakan barusan. Itu hanya alibinya saja.
"Iya, gua bakal jadi alarm lo supaya ga kesiangan. Malu ntar sama suami kalo udah nikah, bangunnya kesiangan mulu. Kalo suaminya gua si gapapa. Kalo bukan gimana?? " Katanya sambil menatap Bella, tanpa mempedulikan penumpang lainnya yang saat itu satu angkot dengan mereka.
Bella freeze ditempat.
Satu detik....
Dua detik....
Tiga detik....
"SMA Kasih?" Tiba tiba supir angkot bersuara memberi tahu bahwa tujuan SMA Kasih sudah sampai.
"Ehh iya pak. " Jawab Bella, dan segera memalingkan mukanya dari tatapan Rey.
Lalu ia pun turun, disusul Rey dibelakangnya. Ia membayar, Rey pun juga membayar. Lalu keduanya berbalik, beriringan menuju sekolah tercinta mereka.
Awkward moment between Rey and Bella.
'Haduuuu... Ini kenapa jadi awkward moment siii?? Mana gua deg degan. Elahhh. ' batin Bella sepanjang perjalanan dari jalan masuk menuju SMA Kasih.
"Kak? Sehat?? " Ucapan Rey mengalihkan perhatiannya dari lamunannya.
"Ehh. Sehat kok. "
"Diem aja dari tadi. Napa? Sakit gigi? "
"Gak papa. Panik aja jam segini belom sampe. Buruan yuk, ntar disuru bersiin toilet lagi. "
"Hmmm.. oalahh kirain apa. Yaudah yuk. " Balas Rey, lalu tertawa pelan. Menertawakan kebodohan Bella barusan yang sangat disadari oleh Rey. Namun berusaha ditutupi oleh Bella sendiri.
Mereka pun mempercepat langkahnya. Dalam dua menit mereka sampai. Beruntung tidak ada guru piket dan mereka bisa langsung menuju kelas masing-masing.
"Bye. See u, girl." Akhirnya Rey bersuara juga setelah kira-kira tiga menitan keduanya menutup mulut, ketika mereka sampai didepan pintu kelas Bella.
"Okayy. See u, boy." Balas Bella. Lalu masuk ke kelasnya. Ia tidak tahan berlama-lama lagi dengan Rey. She's gonna be crazy.
Rey menggangguk dan segera berjalan menuju kelasnya. Dia harus buru-buru. Karena pagi ini adalah jam pelajaran Frau Ira, bahaya kalau ia terlambat lebih dari sepuluh menit. Badannya menghilang dibelokan koridor sekolah.
Bella yang baru saja sampai di tempat duduknya, langsung di jejali banyak pertanyaan dari teman-teman sableng nya, namun ia menolak menjawabnya, karena ia masih mengantuk dan ia ingin memanfaatkan jam kosong sekarang untuk menyambung mimpi indahnya.
******
To be continue...
SnowDelight ♥
KAMU SEDANG MEMBACA
A Little Love Accident [REMAKE]
Teen FictionAku mencintaimu. Aku, disini, akan tetap menunggu. Meski aku tidak tahu kau ada dimana. Meski aku tahu ini hanya akan terus menambah rasa sakitku. Akan kubuktikan, bahwa aku akan tetap setia disini. Ini janjiku.