Emergency Room

1.5K 190 70
                                    

Inspired by

Izi - Emergency Room
(Ost. Sassy Girl Chun Hyang)

.
.
.
.
.
.
.

Author POV

Flashback (8 years ago)

Malam itu terasa sangat dingin bagi seorang Jeon Jungkook, si Dokter Bedah Orthopedi dan Traumatologi yg termasyhur karena keahliannya. Tak hanya suasana koridor emergency room yg terasa dingin, namun tatapan lelaki manis di hadapannya juga terasa dingin. Jungkook menghela nafas panjang, mencoba memahami pikiran si lelaki manis itu.

"Haruskah kita membicarakan ini di sini?" tanya Jungkook dengan nada lemah. Raganya sudah sangat lelah karena oprasi tadi, dan sekarang berganti dengan perasaannya yg harus diuji.

"Memang mau di mana lagi?" tanya lelaki itu sinis.

"Hoseok-a, aku lelah..." sahut Jungkook.

"Aku juga lelah Kook..." sahut Hoseok sambil menatap tajam Jungkook.

"Kita bicarakan besok ya?" tawar Jungkook.

"Tidak, kita harus menyelesaikannya sekarang..." jawab Hoseok pasti sambil menyodorkan amplop berwarna coklat yg sedari tadi ia genggam.

"Apa ini Seok?" tanya Jungkook bingung.

"Tanda tangani, dan kita berakhir sampai di sini..." sahut Hoseok, Jungkook pun membelak tak percaya.

"Kau gila, Seok! Sampai kapan pun aku tak akan menanda tanganinya!" teriaknya sambil menahan amarah.

"Kau tak pernah hadir untuk mengiringiku, Kook... Dan aku terlalu lelah untuk berjalan sendiri..." sahut Hoseok lemah.

"Apa ini masalah waktu?" tanya Jungkook sambil menatap Hoseok tajam.

"Salah satunya, mungkin..." jawab Hoseok.

"Aku berjanji, aku akan meluangkan waktu untukmu... Aku mohon, jangan lakukan ini" sahut Jungkook.

"Berulang kali kau berjanji, dan berulang kali juga kau yg mengingkarinya!" sahut Hoseok tajam.

"Maaf, aku minta maaf... Tapi harusnya kau mengerti posisiku, ini konsekuensinya Seok..." sahut Jungkook membela diri.

"Aku tau itu, tapi kau terlalu sibuk dengan duniamu sendiri! Waktu luang yg kau punya, hanya kau gunakan untuk mewujudkan obsesimu! Kau mengabaikanku, dan kau juga mengabaikan kami!" teriak Hoseok. Rahang Jungkook mengeras, emosinya tersulut karena kata2 Hoseok.

"Obsesi kau bilang? Karier ini adalah hidupku, ini lebih dari sekedar obsesi!" teriak Jungkook tak mau kalah.

"Maka hidup lah di kehidupanmu sendiri tanpa diriku, aku lelah terjebak di dalam kehidupanmu..." sahut Hoseok.

"Baiklah, kalau itu yg ku mau..." sahut Jungkook dengan segala keangkuhan dan egonya. Hoseok terdiam, menahan matanya yg berair.

"Harusnya kita tak pernah bersama jika ku tau dirimu tak mampu menanggung konsekuensinya..." sahut Jungkook dingin, ia pun menandatangani berkas2 yg ada di dalam amplop coklat itu.

Tangan Hoseok terkepal kuat, mencoba mengabaikan rasa sakit yg sedang melanda dirinya. Sungguh, ia juga tersakiti. Tapi ia tak punya pilihan lain, ia harus berpisah untuk menyelamatkan dirinya. Menyelamatkan dirinya dari perasaan hampa yg menyakitkan, dan perasaan hampa yg mengikat jiwanya. Jiwa rapuhnya yg ingin diisi oleh rasa cinta dan kenyamanan.

Emergency Room (JungHope) [One Shoot]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang