1-pergi

9.9K 592 4
                                    

Rea menangis meraung-raung di kamarnya.setelah pertemuannya dengan arthur di cafe tadi membuat dadanya perih.ingin rasanya rea memukuli wajah lelaki brengsek yang telah menghamilinya.tetapi dia tidak bisa dia masih terlalu mencintai pria tolol yang tak bertanggung jawab seperti arthur.

Perkataan-perkataan yang arthur lontarkan tadi.begitu menyayat hatinya.apalagi saat arthur menyuruhnya menggurkan bayi yang ada di dalam kandungannya.ntahlah  ada rasa yang begitu sakit ketika anaknya tidak di aku.

Rea frustasi dia membanting apa saja yang ada. Dia ingin teriak sampai suaranya habis tapi tetap saja tidak bisa!seolah tenggorakannya tercekat begitu ia ingin berteriak lidahnya begitu kelu untuk mulai bersuara.yang ia bisa lakukan saat ini adalah menitihkan air mata.

Pikirannya terus berkelana,bagaimana jika nanti orang tuanya tau bahwa putri tunggal mereka hamil diluar nikah?bagaimana kalau mereka menyruh mengugurkan kandungannya.tidak! Dia tidak akan membiarkan itu semua terjadi.tapi,dia harus bagaimana? Dia tidak ingin ingin anak yang masih di dalam dirinya harus digugurkan. Dia tidak mau akan hal itu Dia sudah terlanjur begitu menyayangi anak yang ada di dalam dirinya,dia tidak mau bila harus mengugurkan anak pertamanya tidak!dia tidak mau.

Dia harus berfikir bagaimana caranya agar dia bisa terbebas dari segala hal  Dia tidak mau berada dilingkaran setan seperti ini,tapi dia harus apa? Apa dia harus pergi? Ya dia harus pergi.meninggalkan segalanya menginggalkan segala luka yang tertoreh.ya dia harus pergi.

Rea mengambil handphone berlogo IPhone itu diatas nakas.dia mencoba mendial nomor salah satu orang kepercayaannya.

"hallo siapkan tiket menuju London hari ini juga! Tapi aku tidak ingin siapapun tau kepergianku"

-_-

"sudah jangan banyak bertanya, lakukakan saja atas perintahku! Jika sampai ada yang tau, maka akan ku penggal kepalamu" tanpa basa basi rea langsung mematikan sambungan ponsel tersebut.ya tekadnya sudah bulat,dia akan pergi meninggalkan segalanya.

****
Arthur sedari tadi terus menghubungi rachel.ya dia sudah bertekad dia akan membuat rachel menjadi miliknya,tak peduli siapapun lawannya.dia tidak peduli yang dia inginkan hanya rachel sudah itu saja! Dia tidak peduli sekali pun rea_sahabat kecilnya mengandung anaknya.yang terpenting dia bisa mendapatkan rachel.

Sedari tadi arthur terus menunggu rachel.tadi siang mereka berjanji akan bertemu di taman dengan ini ia akan menunjukan bukti bahwa arthur benar-benar mencintai gadisnya.

"hai,apa lama menunggu?"suara lembut itu membuyarkan lamunan arthur.arthur mengalihkan pandangannya ke sumber suara.dia tersenyum lembut melihat wanita yang sedari tadi di tungguinya kini berada di hadapannya.

"oh ngga aku juga baru sampe ko. Ayo kita duduk dulu"ucap arthur sambil mendudukan dirinya di bangku taman.

"jadi.apa yang ingin kamu bicarakan adik ipar"jawabnya sambil menekan kata adik ipar kepada lelaki yang ada di hadapannya.

Seketika senyum lembut arthur luntur mendengar kalimat adik ipar yang keluar sari mulut cantik gadis cantik pujaanya.

"aku ga suka kamu panggil aku adik ipar"ucap arthur dengan nada datar.

"loh?emang kenyatannya begitukan?lagi pula sebentar lagi aku bakalan nikah sama kakak kamu"ujarnya acuh.

"rachel,dengerin aku okey.aku ga mau basa basi lagi.aku pengen kamu batalin pernikahan kamu sama ka raka.dan kamu nikah sama aku"arthur menjawab dengan santay seolah perkataan itu adalah hal yang biasa baginya.

Plakk

Rachel menampar arthur dengan keras.matanya berkaca-kaca,dadanya naik turun mencoba menahan emosi yang siap keluar mendengar perkataan arthur yang membuat dirinya ingin membunuh arthur di rawa-rawa saat ini juga.

The secret ChildTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang