THE ENCHANTRESS OF MEDICINE

Chapter 2: Rebirth!!

Mu Yan membuka matanya saat dia bangun dari ketidaksadaran, merasakan kram mendadak dari perutnya.

Dia ingin menjangkau dan membelai perutnya, tetapi menemukan bahwa tangan dan kakinya terikat erat dan dia tidak bisa memindahkannya sama sekali.

Melihat sekeliling - Dia bisa melihat ruang tertutup dan bobrok. Tampilan perabotannya agak akrab.

Apa yang sedang terjadi?

Bukankah dia dilemparkan ke tungku Dan oleh Gong Qianxue? Suhu tinggi membakar tubuhnya, kebencian tulang yang mendalam mengacaukan kewarasannya, dan kemudian dia kehilangan kesadaran?

Bagaimana dia bisa terikat sekarang?

Jangan katakan padanya bahwa Gong Qianxue gagal dalam meleburnya dan memikirkan cara-cara baru untuk menyiksanya?

Saat dia merenungkan, pandangan MuYan menetap di tempat tertentu, matanya melebar dan pupilnya tiba-tiba menyusut.

Surga! Apa yang dia lihat?!

Perut yang bengkak halus! Ada juga rasa sakit dari kram itu, yang berasal dari perutnya.
Ini ... anaknya? !

Anaknya masih ada di dalam perutnya, dan dia masih bisa merasakan vitalitas bayi yang kuat. Namun, bagaimana ini bisa terjadi? Anaknya yang belum lahir jelas hidup dan menendang!

Mata Mu Yan berkedip dan fokus pada perabotan di ruangan.

Dia hanya merasa bahwa ruangan ini akrab, tapi begitu dia memikirkannya, bukankah ini kamar bobroknya ketika dia tinggal di Su Family sepuluh tahun yang lalu?

Sepuluh tahun yang lalu, ayah angkatnya melakukan perjalanan untuk melatih dan mendapatkan pengalaman.

Ibu angkatnya, Su YueXiang, mengirim Mu Yan ke keluarga gadisnya, Su Family.

Orang-orang Su Family menertawakannya; tidak ada orang yang memperlakukannya dengan baik.

Ketika dia tiba-tiba kehilangan kepolosannya dan hamil di luar nikah, orang-orang itu memperburuk cara mereka memperlakukannya dan menempatkannya di kamar yang rusak ini.

Adegan dan pengaturannya juga sangat akrab.

Sepuluh tahun yang lalu, dia hamil selama tujuh bulan, dan dia tinggal sendirian di kamar yang rusak ini.

Dia tidak memiliki cukup makanan, juga tidak memiliki pakaian hangat.

Tetapi suatu hari, Bibi Su, yang selalu memandang rendah dirinya, sangat antusias, dan dengan kedua tangannya terangkat, memberinya makananan yang panas.

Mu Yan pada saat itu kewalahan oleh bantuan, dan berpikir bahwa dia akhirnya menerima simpati dari Bibi Su untuk berperilaku baik dan patuh.

Dia tidak pernah berpikir bahwa itu hanyalah awal dari mimpi buruknya.

Dia kehilangan kesadaran setelah selesai makan, hanya bangun setelah merasakan sakit yang tajam di perutnya.

Bibi Su yang hebat menggunakan belati yang paling umum untuk memotongnya, orang yang masih hidup, perut terbuka: memotong rahim dan bayi di dalamnya.

Dua sepupu perempuannya, masing-masing menarik sayatan yang bahkan lebih besar dari kedua sisi, sehingga adik iparnya, Chen Yulan bisa menggali anaknya yang masih hidup dengan lebih nyaman.

Keempat orang ini melakukan tindakan kejam dan berdarah, namun mereka tertawa gembira dan melihat ke depan untuk masa depan yang cerah.

Tidak peduli bagaimana dia merobek paru-parunya sendiri dengan menangis dan memohon.

Selama sepuluh tahun berikutnya, Mu Yan tidak pernah lupa tentang peristiwa yang menjengkelkan dan memilukan ini. Dalam mimpinya di malam hari, kebencian mendalam di dalam pikirannya dan meliputi hatinya.

Saat itulah dia kehilangan anaknya; saat itulah dia kehilangan kapasitasnya menjadi seorang ibu.

Tapi sekarang, kenapa dia berbaring di sini sekali lagi?

Apa dia mengalami kelahiran kembali? Kelahiran kembali ke sepuluh tahun yang lalu? Saat bayinya belum direnggut darinya!.

Saat itu, dia mendengar suara Bibi Su di luar ruangan.

“Daren, apa anda benar-benar akan menghabiskan sejumlah besar uang untuk membeli anak yang belum lahir dari pelacur itu? Jika anda tidak bisa menunggu kami untuk memotong anak itu, Anda akan berhasil dengan kesepakatan"

(Daren - cara yang lebih sopan untuk mengatakan “Tuan”)

Terdengar suara lelaki yang segera menjawab, “Ini adalah deposit. Selama anda melakukan semuanya dengan benar, tentu saja, anda akan mendapat keuntungan.”