THE ENCHANTRESS OF MEDICINE

Chapter 94: Don't Be Rude to the Beauty

Di ruangan yang nyaman, lantai dua kedai teh tidak jauh dari mereka.

Seorang lelaki berusia sekitar tiga puluh tahun duduk di dekat jendela, matanya dengan santai menyapu jalanan di bawah.

Tiba-tiba, matanya membidik di suatu tempat.

Ekspresi santai tiba-tiba berubah menjadi satu yang tercengang.

Kipas di tangannya terlipat saat dia bangun. Dia menyandarkan tubuhnya ke depan dan ke luar, bahkan napasnya menjadi kasar dan berat.

"Tuan, ada apa?" Bawahan di samping pria itu melihat kondisinya dan dengan cepat bertanya.

Pria itu tidak menaruh perhatiannya, tapi dia memanggil seorang pelayan, memanggilnya untuk datang, "Apa kau tahu siapa gadis itu?"

Pelayan kedai teh melihat-lihat, dan juga menghisap nafas yang dingin.

Dia melihat bahwa di antara orang-orang yang datang dan pergi di sepanjang jalan besar ini, seorang gadis berkulit putih sedang berjalan sambil menggendong seorang anak kecil.

Bahkan dengan banyaknya orang yang lewat, gadis berkulit putih itu mampu menarik perhatian orang lain dalam sekejap mata.

Hanya karena wajah gadis itu sangat indah, kulitnya seperti salju, matanya seperti bintang yang terpantul di air, bibirnya seperti putik bunga.

Bahkan melihat dari jauh, hati orang-orang akan berdenyut, tidak bisa mengalihkan tatapan mereka.

Tidak mengherankan bahwa tuan ruang pribadi ini akan melupakan dirinya sendiri dan menanyakan seperti ini.

Namun, pelayan dengan cepat menggelengkan kepalanya, “Gadis ini sangat cantik. Jika orang kecil ini pernah melihatnya di Xia'an sebelumnya, saya pasti akan ingat”

Dia menyiratkan bahwa gadis ini baru saja muncul di Xia'an baru-baru ini.

Pria itu tanpa kata-kata melihat gadis di bawah, dia tidak bisa menahan lidahnya di atas bibirnya.

Nafsu menyala melewati matanya.

Ketika pelayan keluar, bawahan pria itu segera bertanya.

“Apa tuan tertarik pada wanita ini? Jika begitu, bawahan ini akan segera membawanya untuk kemari”

Ketika bawahan melihatnya, identitas dan posisi majikannya sangat terhormat.

Agar tuannya menyukainya, baik itu sebagai istri atau selir, bahkan sebagai gadis pelayan Tong Fang, itu adalah berkah yang sama besarnya dengan langit untuknya.

Pembantu yang ditiduri oleh tuannya ini diterima begitu saja.

Setelah dia mendengarkan, pria itu tidak ragu-ragu untuk segera mengangguk, tetapi dia memberikan peringatan yang langka, "Bersikap sopan, jangan kasar pada kecantikan" Penjaga membungkuk sebagai jawaban, tetapi ketika dia berbalik untuk turun, sebenarnya ada cibiran di wajahnya.

Hanya seorang wanita dari Negara Chi Yan yang rendah, itu benar-benar berkatnya selama tiga kehidupan sehingga dia dapat menerima bantuan Tuan.

Jika dia masih lebih sopan padanya, tidakkah dia ingin terbang ke surga?

……

Muyan menempatkan Xiao Bao kembali, dan sekali lagi terus berjalan bersamanya di jalan.

Tapi dia menemukan bahwa si kecil terus melihat-lihat dari waktu ke waktu.

Ekspresi di wajah kecilnya tumbuh semakin dingin.

Muyan tidak bisa membantu tetapi membengkokkan bibirnya dan tertawa.

Tatapannya secara tidak sengaja tertuju ke kedai teh tidak jauh dari mereka, bertanya dengan hati-hati, "Xiao Bao terlalu peduli tentang kedua lompatan yang melompat itu?"

Ketika Xiao Bao hendak menjawab, dia melihat seorang pria mengenakan seragam penjaga berlari keluar dari kedai teh dan dengan cepat menghalangi jalan mereka.

Penjaga mengangkat dagunya dan melihat ke bawah, tinggi dan perkasa saat dia berkata, "Miss, tuanku menyukaimu"

Muyan mengangkat alisnya, "Tuanmu?"

“Tepat, tuanku sudah menunggumu” kata penjaga itu, “Silakan naik sendiri, jangan biarkan tuan menunggu. Itu benar, kamu tidak bisa membawa anak ini bersamamu. Tuan ingin melihatmu sendiri"

Ketika Muyan mendengar itu, wajahnya tidak bisa membantu tetapi mekar menjadi senyum cerah dan indah.

Ditujukan oleh ekspresi tersenyum, raut wajah awalnya yang romantis menjadi lebih cantik dan bergerak.

Nafas penjaga menjadi sedikit kacau, berkata pada dirinya sendiri: benar-benar keindahan yang menakjubkan; itu juga tidak mengherankan bahwa tuannya bisa tertarik.

Pada saat berikutnya, kebingungan di matanya benar-benar digantikan oleh kemarahan segera setelah dia mendengar kata-kata gadis berikutnya.

T.B.C
Mau nanya nih.. mending update tiap hari tapi chap pendek apa update lama tapi chap panjang????...