2

164 27 0
                                    

"aku tinggal dengan teman temanku, dan memang rumahnya dekat dengan kampus, kau akan mengenalnya nanti", katanya sambil menyeringai penuh makna

       Dan saat itulah aku meyakinkan firasatku sebelumnya bahwa dia adalah orang yang mesum. Aku bahkan dapat melihat dari raut wajahnya, terutama seringainya barusan. Aku tidak mengerti kenapa otou san bisa memberikan tanggung jawab atasku pada orang semacam dia, aku mulai takut dia membawaku kabur, namun aku merasa tenang setelah ia memasukan mobil ke garasi sebuah rumah yang sangat besar dan terlihat aman.

"kita sampai!", kata Aomine kemudian turun duluan dan menurunkan koperku sedangkan aku masih menatap kagum rumah bak istana ini

"[l/n]?", panggil Aomine menyadarkanku dari lamunan

"Eh iya?", kataku

"pftt... seperti tidak pernah melihat rumah besar saja", ledeknya

"b-bukannya begitu, tapi ini memang saangaatt besar!", kataku sambil melebarkan tangan sebagai improvisasi

"memang, aku juga berpikir begitu kok", kata Aomine menepuk puncak kepalaku membuatku agak blush

"ini bukan rumahm—"

"hee..Aominecchi curang-ssu!!", teriak pria bersurai kuning sambil berlari kearah kami, refleks Aomine melepaskan tangannya dari atas kepalaku

"bukan, bukan rumahku kau akan mengenal pemiliknya nanti", kata Aomine mengabaikan pria bersurai kuning itu

"kau pasti [l/n] [y/n]cchi kan?", kata lelaki itu menyibak rambutnya bergaya sok keren, tapi sepertinya aku mengenalinya

"Oikawa tooru", panggilku yakin

"BUKAN-SSU!! AKU KISE RYOUTA!", katanya memerah

"Ah gomen", ucapku santai

​    Sebenarnya sih aku tahu Kise Ryouta karena ibuku suka membaca majalah fashion pria tapi ada 2 model yang ia sukai dan aku tidak bisa mengingat jelas tentang mereka, ia juga selalu membahas tentangnya di depanku, ku akui Kise memang keren, tapi kelihatannya dia lebay dan alay juga, jelas sekali.

"Hmph!", kesal Kise

"kau yang suka ada di cover majalah kan?", kataku

"Sudah kuduga tidak ada yang tidak tahu tentangku-ssu!!", jawab Kise kembali berbinar

"[l/n] kau suka baca majalah juga?", tanya Aomine mendadak Kise kembali kesal

"tentu saja majalahnya beda denganmu-ssu!", kesal Kise kemudian menarik tanganku "[y/n]cchi ayo kita kedalam saja-ssu!"

"Oi Kise! Tunggu!", kata Aomine menyusul sambil membawa koperku

"minna!", panggil Kise membuat semua mata menengok dan menghentikan aktivitas mereka

​Rambut mereka sungguh berwarna warni, ada yang sedang menonton sambil ngemil, ada yang meminum milkshake(?), ada yang bermain hp sambil memeluk boneka dan ada juga yang duduk bagai raja sambil memainkan gunting, aku dapat merasakan aura aura aneh dari mereka, sama seperti Aomine dan Kise. Tunggu, aku perempuan sendiri disini ya? WHAT?! Apa bener aku bakal tinggal di istana sama pangeran pangeran ikemen ini?! Mimpi kali!

"selamat datang di istanaku", kata seorang pangeran(?), apa masih ada pangeran di zaman seperti ini, rasanya ingin sekali menampar diriku sendiri

"tentu saja aku pangeran disini dan mereka semua pem—temanku, aku Akashi Seijuro", katanya seolah membaca pikiranku

"aku [l/n] [y/n] maaf merepotkanmu Akashi san", kataku menunduk memberi salam

"kalau begitu kamarmu ada di kiri dari kamar itu, dan itu kamarku", kata Akashi

"itu kan kamarku-nanodayo!", protes lelaki bersurai hijau yang memeluk boneka

"sekarang tidak, Shintarou cepat bereskan barang barangmu dan pindah ke kamar kosong lain", perintah Akashi

"ini sudah larut malam Akashi", katanya dengan nada selembut mungkin

"tidak perlu repot kok! Aku bisa di kamar kosong lain saja", kataku

"tidak bisa, ini perintah kalau begitu Tetsuya kau saja yang pindah", perintah Akashi
"Kuro-chin menghilang, nyem nyem", kata titan bersurai ungu dengan nada malas

"Shintarou cepat pindah, perintahku ini absolute!", kata Akashi

"ini sudah malam Akashi san, aku tidur disofa saja dulu kasihan ehm—"

"Midorima Shintarou"

"iya, kasihan Midorima san", kataku sedangkan Midorima hanya mengalihkan pandangan sambil membenarkan kacamatanya, Akashi menghela nafas

"kalau begitu tidurlah dikamarku", kata Akashi

Kisedai x ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang