3

352 47 3
                                    

"kalau begitu tidurlah dikamarku", kata Akashi

"lalu kau bagaimana? Tidak aku disini saja!", tolakku

"Aka-chin bukankah masih ada kamar kosong yang lain?", tanya si titan

"kamarnya belum dibersihkan Atsushi masih berdebu", kata Akashi

"kau menyuruhku tidur di kamar berdebu-nanodayo!", kata Midorima tapi diabaikan Akashi

"[y/n], kau tidak bisa menolak perintahku", katanya dengan tatapan menyeramkan

"tidak Akashi san, aku tidak bisa—woahh!! A-Akashi san turunkan aku!", kataku mendadak kaget ketika Akashi menggendongku ala bridal style

​     Dengan refleks aku mengalungkan tanganku ke leher sang pangeran agar tidak terjatuh, wajahku memerah tapi aku berusaha mengalihkannya agar mereka tidak melihatnya. Aku berusaha mencari alasan agar terbebas dari perintah absolute sang pangeran, dan bisa bebas dari dekapannya, sungguh! Ini buruk bagi jantungku.

"A-Akashi san aku harus membawa koper—"

"Daiki akan membawakannya"

"BWAHAHAH Aominecchi cocok menjadi pembantu-ssu!", ledek Kise

"kan kasihan Aomine kun, dia sudah mengantarku sampai kesini"

"kau tidak perlu peduli pada Aomine, bu-bukan berarti aku ingin kau perhatikan juga-nanodayo", kata Midorima

"tch..", decak Aomine kesal

"Murasakibara kuenya siap!", teriak sebuah suara yang cukup berat dari dapur, membuat titan ungu itu bangkit dan langsung menuju dapur

​     Akashi akhirnya mulai berjalan membawaku menaiki tangga menuju ke kamarnya, aku merasa merepotkan walaupun ini baru hari pertama, Aomine mengikutiku dan Akashi sambil membawa koperku, aku mencoba melirik ke arahnya dari balik bahu Akashi, ia menyadarinya dan tersenyum ke arahku.

"Akashi san, aku jalan sendiri saja", pintaku

"tidak boleh, aku tahu kau akan kabur ke kamar lain, dan kau tahu? Kamar disini 'berbahaya' kecuali kamarku tentunya", jelas Akashi

"Oi jangan mengatakan hal yang tidak-tidak padanya!", teriak Aomine

"berbahaya kenapa?", tanyaku

"berbahaya, terutama kamar Daiki", kata Akashi memperingati membuatku merinding menatap Aomine

"kau tidak bisa mengelak Aomine kun", kata seseorang berambut baby blue dengan wajah datar yang tiba tiba muncul

"GYAA HANTU!!", kagetku refleks menarik Akashi memeluk lehernya dengan panik, membuatnya agak hilang keseimbangan (sekalian modus//g)

"tenang [y/n], itu hanya Tetsuya", kata Akashi mengelus rambutku

"hng..maaf tiba tiba menarikmu dan memelukmu", kataku mulai tenang

"maaf mengagetkanmu [l/n] san, aku bukan hantu aku Kuroko Tetsuya", kata memperkenalkan diri dengan facepalm nya

"Tetsu! Sejak kapan kau disitu?", tanya Aomine

"sebelum kalian naik aku sudah disini", jawabnya sambil menyingkir dari jalan Akashi

​      Akhirnya aku sampai juga di kamar Akashi, ia membaringkanku di kasurnya tapi aku sendiri masih memikirkan cara agar dirinya tidak tidur di kamar dengan Akashi, Aomine menyimpan koperku di sudut ruangan, aku berterima kasih padanya kemudian menatap sekeliling kamar luas yang di dominasi warna merah dan gold, aku dapat melihat pemandangan kota yang indah dari jendelanya, Akashi duduk di sampingku sambil melihat ke arahku memandang, kemudian tersenyum, aku mencoba kembali cara lainnya.

"bagaimana kalau aku tidur di kamar Midorima san? Dan ia tidur denganmu?", usulku

"kau yakin? Di kamar midorima itu ada kodok peliharaannya", kata Akashi

"umm..Kise kun?"

"kamar Kise penuh poster dan panas"

"Kuroko kun?"

"angker", bisik Akashi (ga yang ini bohong kok :v)

"hmm..", aku mulai kehabisan ide

"aku mengizinkanmu jika kau mau di kamar Daiki", ia menyeringai

"tidak terima kasih", tolakmu dengan cepat membuatnya tertawa

"tenang saja aku tidak akan melakukan apapun padamu kok", kata Akashi disertai senyum yang membuat wanita manapun pasti meleleh

"Kau tidur di kasur juga?", tanyaku

"Mungkin di sofa? Kalau kau merasa tidak nyaman", katanya menunjuk sofa di kamarnya

"Tidak! Tentu saja kau tidak boleh tidur di sofa! Ini kan kamarmu! Aku yang tidur di sofa", seruku

"Sudah kubilang kan, aku tidak mengizinkanmu di sofa, aku yang di sofa"

"Tidak kau disini saja, tidak apa apa", kataku walau ragu dan ia tersenyum

​      Tampaknya Akashi bisa kupercaya, dan karena lelah akhirnya aku berbaring diatas kasur king size milik Akashi, ia juga berbaring tepat di sebelahku, aku merasa deg degan, terlalu dekat' pikirku dan jujur saja aku merasa kurang nyaman, dan aku malah tidak bisa tidur, namun saat aku menengok ternyata Akashi sudah tertidur, akhirnya aku yang menjauh ke sisi kasur yang lainnya, terlalu mendebarkan!' batinku, aku menengok sekali lagi pada wajah tampan Akashi yang begitu tenang ketika ia sedang tertidur.

Kagami P.O.V
        ​Aku pergi ke ruang kumpul setelah selesai mencuci peralatan masak kue untuk Murasakibara yang selalu lapar setiap saat, mereka sedang berkumpul di sana tanpa Akashi, Kise yang menyadari kehadiranku langsung memintaku untuk bergabung, tampaknya mereka sedang membicarakan sesuatu yang serius.

"hm..kita tidak boleh kalah langkah dari Akashi!", kata Aomine

"Aku juga akan mencoba menahan Akashi kun", kata Kuroko

"tapi kita tidak bisa menentangnya-nanodayo", kata Midorima

"kita harus menjauhkannya dari Aka-chin nyam nyam", kata Murasakibara
"umm..sebenarnya ada apa sih?', kataku bersuara karena mulai penasaran

"Kagamicchi! Ini soal [l/n] loh! Yang tadi dijemput Aominecchi-ssu!", kata Kise

"aku belum bertemu dengannya, dimana dia?", tanyaku

"di kamar Akashi", kata Aomine

"ngapain di kam—"

​Tiba tiba pintu kamar Akashi terbuka pelan dan keluarlah seorang gadis bermanik [e/c] yang langsung menatap kearah kami, dan langsung saja dapat kuketahui bahwa ia adalah gadis yang dimaksud, seketika semuanya merapihkan diri untuk bertemu doi—bertemu [y/n]. ia menutup kembali pintu dengan sepelan mungkin dan langsung menemui kami.

"[y/n]chin pasti lapar ya", kata Murasakibara

"aku tidak bisa tidur, kalian sedang apa?", tanyanya

"kami—kami sedang bermain saja", kata Aomine kemudian gadis itu menatap kearahku

"K-Kagami Taiga, salam kenal!", kataku gugup

"ah masih ada penghuni lain ternyata, [l/n] [y/n] salam kenal Kagami kun", katanya dengan senyum tipis yang membuatku blush

"kau bisa tidur dikamarku-ssu", tawar Kise

"tidak apa apa, mungkin malam ini aku tidak tidur dulu saja", tolaknya

"kalau begitu kami juga! Kami akan menemanimu sampai pagi [l/n] san", kata Kuroko

"Arigatou Kuroko kun, tapi kalian tidak perlu melakukannya kok lagipula kalian pasti mengantuk", katanya

"memangnya ada apa dengan kamar Akashi?", tanyaku penasaran dan ia langsung mengalihkan pandangannya

"ti-tidak apa apa sih..", katanya

"tentu saja dia tidak nyaman tidur berdua bersama laki laki, tapi bukan berarti aku peduli-nanodayo", ujar Midorima

"kalau begitu kita nonton film saja yuk", ajak kuroko dan disetujui oleh semuanya

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 26, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kisedai x ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang