Oh SeHun

12 5 4
                                    

'Kring'

Bel pintu cafe itu berbunyi demikian, dan NaRa pun masuk ke cafe itu untuk memesan 1 hot chocolate. Ia kemudian duduk di meja dekat kaca cafe untuk menunggu pesanannya, ia tampak ingin memegang kaca yang dingin itu akibat cuaca sekarang memang sedang turun salju.

'Jangan sentuh kaca itu'

NaRa terkejut mendengar suara itu, suara yang sangat dalam, dan.. emh sexy(?)

Pria itu lalu duduk tepat didepan NaRa lalu tersenyum, sehingga mereka bertatapan sekarang. NaRa pun mengerutkan dahinya..

'Chanyeol? Kau Chanyeol kan?'

Ucap NaRa yang ingin memastikan pria yang duduk tepat didepannya itu adalah Chanyeol, tetangga di apartemen yang ditempati NaRa dan HyunAh

Namun Chanyeol hanya diam berdehem

'Hm' lalu ia tersenyum

NaRa melihat Chanyeol begitu teliti.

'Chanyeol kan? Makin ganteng aja kamu maz ㅠㅠ' batin NaRa

Chanyeol diam melihat NaRa yang sedari tadi terus memperhatikan dirinya

'Lo kenapa?'

NaRa terkejut🌚

'Eh? E-engga kok, hehe. Aku kira kamu bukan Chanyeol. Berubah banget, aku pangling'

'ㅋㅋㅋㅋ, oh ya? Gue makin ganteng gitu?'

'Cih'

Iya maz :") -NaRa

'Sok banget lo, btw apa kabar? Udah lama gak jumpa hehe'

'Padahal kalian tetanggaan goblok :)'-Author

'Aku baik aja kok' ucap NaRa sambil tersenyum lebar

'Gak' ucap Chanyeol dingin

Dia natap NaRa intens, tatapan tajam itu diberi Chanyeol karena Chanyeol tahu NaRa udah berbohong

'Lo bohong, Na. Cerita sama gue'

'Eh? Enggak b-beneran beneran Yeol'

'Lo kok gitu? Lo kenapa? Ada masalah, hah?'

'Aduh gimana ya, cerita gak ya sama Chanyeol...' batin bimbang NaRa

Tring! (Pesanan meja 20 sudah siap)

'Eh, aku ngambil pesanan aku duluan ya hehe'

'Yaudah sekalian, gue ikut'

NaRa dam Chanyeol pun segera mengambil pesanan mereka dan pergi meninggalkan cafe itu

Ditengah perjalanan hendak pulang, Chanyeol terus mengikuti NaRa. Ya... Bagaimanapun juga, pasti NaRa merasa risih diikuti seorang pria bertubuh jangkung seperti Chanyeol.

Dan jujur aja, tinggi badan NaRa hanya 163cm, ia merasa seperti seorang keponakan yang sedang berjalan dengan pamannya. Sangat pendek..

'Oh iya, lo belum cerita ke gue' ucap Chanyeol yang membuka percakapan kaku itu

'Beneran Yeol, aku gapapa'

'Gak, lo bohong pasti. Kenapa gue tau, karena gue lihat mata lo bengkak. Gue yakin lo abis nangisin seseorang'

'yaallah peka bingits km maz :")' -NaRa

'Ah.. Anu.. S-sebenernya sih iya.. Tapi ah udahlah, kita gausah bahas itu lagi Yeol..'

'Lo berubah ya..'

'Emh?' ucap NaRa bingung sembari terus meneguk minuman coklat miliknya

'Ya, seakan akan lo makin tertutup semenjak dekat sama SeHun'

Uhukk

'Eh eh lo gak papa??'

'Ah, iyaiya aku gapapa'

'Tuh kan, pasti ada apa apa sama lo, gue yakin, karena gue tetangga lo jadi gue peka'

NaRa pun hanya menghela napas, berharap ia tak bertemu Chanyeol dan menceritakan SeHun sekarang

'Hu uh, tetangga kok belagu'

********

'Nah, jadi gitu ceritanya Yeol'

'Hngg, ya ya ya'

NaRa menceritakan semuanya. Semua tentang SeHun dan apa yang ia alami, mulai dari ia bertemu, bertukar cerita, bahkan berjanji untuk tidak saling menyembunyikan apapun. Tapi apa? SeHun malah menghilang sekarang

'Ya gue turut sedih aja sama lo. Maafin gue ya udah maksa lo buat cerita kaya gini, gue gak ada niatan buruk kok' ucap Chanyeol yang merasa iba dan menyesal sudah memaksa NaRa untuk menceritakan segalanya

'Iya tak apa, dan makasih udah mau jadi pendengar yang baik, hehe'

********
Pukul 09:54 PM

NaRa kini sedang duduk diatas tempat tidurnya dan tampak murung. Ia hanya menatap dunia luar dari jendela yang berembun dan nyaris tidak bisa melihat pemandangan diluar sana.

Ia hanya melamun memikirkan sosok pria itu, yang ia cintai. Ketika SeHun pergi, ia kira dirinya bisa menemukan sosok baru yang mungkin lebih pantas mendapatkan hatinya, tapi apapun usaha yang dia perbuat hasilnya pasti nihil

NaRa kemudian menatap bingkai foto yang ada dimeja dekat tempat tidurnya. Oh tuhan... Itu foto seorang namja yang ia sayangi, seorang namja yang dulunya selalu menggenggam tangannya kemanapun ia pergi.

Tak terasa air mata NaRa pun keluar. Ia hanya bisa tersenyum dibalik rasa sakitnya 'Kemana SeHunku pergi?' 'Mengapa dia tak pernah mengabariku?' 'Apa salahku selama ini?'

NaRa mengambil figura itu lalu menatapnya penuh kesedihan, seakan akan SeHun sudah lenyap dari dalam hatinya dan pikirannya

'Kamu kemana sih Hun?' NaRa tampak mengelus ngelus bagian pipi SeHun pada foto itu

'Kenapa kamu tinggalin aku, hah?' NaRa tersenyum kecut

'Aku hun aku.. Udah bisa nerima kamu tapi kenapa kamu malah nyakitin aku, kenapa??'

'Atau aku cuma pelampiasan kamu aja, hah? Kamu pergi kemana.. Kemanaa, hiks hiks. Tega kamu ninggalin aku 2 tahun kaya gini' NaRa mulai memeluk erat erat figura itu, membayangkan SeHun yang dulu selalu memeluknya

'Tuhan, dimana namja ini berada. Tolong kembalikan padaku, aku menyayanginya. Kumohon...'

Suara parau NaRa kini keluar, ia terus menangis berharap SeHun akan pulang dan mendekap dia dalam pelukan hangatnya

Ia kembali mengingat kenangan saat bersama SeHun. Namja itu yang selalu ada untuknya selama ini, memberinya dekapan hangat untuk pertama kalinya pada musim dingin. Ya.. Itu salah satu alasan NaRa menyukai Salju. Kau tahu kan? SeHun sedingin salju namun sangat rapuh dan lembut, putih seperti tidak berdosa dan sangat damai.

NaRa yang kembali mengingat itu hanya mengusap kasar air matanya dengan sweater coklat miliknya. Ia berusaha menutupi segala kepedihan ini, mencoba tegar demi mendapatkan SeHun kembali..

'I'm waiting for you, this is the winters tale'








Vote and comment juseyo^^
Ttd istri sah sehun
Chuu~~❤

The Winters Tale - EXOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang