Datang tanpa permisi, hilang tanpa basa basi.
Kamu, serpihan pilu yang terus menghatui hari-hari disela bahagiaku.
Saat mata dipaksa terbuka, saat hati kau paksa masuki, wanita mana yang sedang ingin kau sakiti?
Aku, potongan kisah masa lalumu yang tanpa malu kamu buat bingung.
Sekejap menawarkan bahagia, semenit kemudian menorehkan luka.
Jahat.
Satu kata yang sudah pasti kamu paham maksutnya.
Silakan datang jika memang berniat meninggalkan bahagia.
Pun pergi saat kamu sadar kamu tak mampu dan malah membuat luka.
Hati ini tidak semenyenangkan itu kalau kau ibaratkan dengan taman bermain atau tempat rekreasi semata.
Wanita ini, aku, yang selalu kau buat terpuruk.
Bukan, aku tidak selemah itu.
Hanya saja kamu terpaksa kuperlihatkan luka yang nantinya akan membuatmu sadar, bahwa aku tidak sepantasnya kau tikam dengan semua kata-kata penuh bual.
YOU ARE READING
Catatan Hati Wanita Biasa
PoetryRandom feelings. Sebuah catatan yang sebenarnya ingin sekali ku tunjukkan agar kamu paham. Sebegitu sakitnya aku ditinggalkan. Ini bukan cerita, melainkan catatan-catatan suram tentang bagaimana kisahku di tuliskan. Atau senangnya aku saat sedang di...
