cap THREE

29 1 0
                                    

Setelah pulang dari sekola cindy langsung mendaratkan punggung nya yang lelah di sofa ruang keluarga, tampa mengganti pakaian terebih dahulu.

Hee..
Helaan nafas cindy terasa berat ketika memasuki rumah yang tampak sepi tidak seperti biasa nya yang ketika dia pulang akan ada sambutan dari mama nya.

"Sepi ya gak ada mama sama papa, ya walaupun papa jarang pulang juga tapi kali ini rasa nya berbeda tampa mama ruma gak rame" gerutu cindy seraya mengitari ruma dengan mata nya. "La si bibi mana ya ga keliatan dari tadi... Biii bibikk".

"Eh iya iya non, non cindy udah pulang? Maaf ya non bibik gak tau kalo non udah pulang bibik soal nya abis dari nyapu taman blakang non." ucap bik ija asisten rumah tangga nya panjang lebar. "Non cindy butu sesuatu? Atu non mau makan gitu?"

"Gak bik cindy gak mau makan, cindy panggil bibik cuman mo mastiin aja kalok cindy gak sendirian di rumah" jawab cindy dengan cengiran khas nya.

"Oh gitu, bibik kirain non cindy butuh sesuatu gitu" bibik mengaruk tengkuk nya yang tidak gatal

Tring.. Tring... Tringg

"Eh ada telpon tu non bibik angkat dulu ya"

"Eh eh gak usah bik biar cindy aja bibik bantuin cindy ambil cemilan aj di dapur" sela cindy sopan.

"Ya baikla non"

"Ya halo selamat siang"

". . . . . . . . . . . . ... "

"Ya benar dengan saya sendiri"

". . . . . . . . . . . . . . "

" a.. Appaa.. Ti.. tidak mungkin pak tidak mungkin!!"

". . . . . . . . . . . . . ."

"Tidaaakkkkkkk, tidak mungkin" cindy yang sedang berdiri pun sepontan menjatuhkn diri nya kelantai seakan tidak kuat menahan beban tubuh nya sekarang ini

bi ija yang melihat cindy terjatuh kelantai dan menangis tersedu seduh pun heran ada apa dengan anak majikan nya tersebut? Dan siapa yang menelpon ini hingga membuat cindy tak berdaya lantas terjatu

"Non non ada apa? Apa yang terjadi non" bi ija belari seraya melepaskan cemilan yang dibawa nya dan langsung memeluk tubuh lunglai cindy yang terus terusan menangis meraung raung.

"Gak.. Gak mu mungki in bi i ikk." cindy menangis meraung raung seraya mengucapkan kata gak mungkin.

Bi ija membopong tubu lemah cindy ke sopa dan bergegas mengambilkan air putih.

"Ayo non di minum dulu air nya, biar non agak tenangan"

"Bik pesawat yang mama sama... papa tumpangin kecelakaan...., tadi petugas yang menangani peristiwa it nelpon trus dia bilang dalam kecelakaan tersebut gak ada satu orang pun yang selamat biii..., termasuk papa sama mamah bik" cerita cindi panjang lebar seraya menangis

usai cindy menceritakan tragedi tersebut cindy mulai meraung raung menangis sehingga bik ija kewalahan menenagkan nya.

" udah non udah yang sabar non tuan dan nyonya pasti sedih melihat non seperti ini udah non yang sabar, bibik yakin tuan dan nyonya gak ingin melihat non seperti ini terus" bi ija mencoba menenangkan cindy yang histeris.

Setelah cindy meraung raung menangis semalaman akhir nya cindy tertidur dengan diberikaan ny suntikan dan obat penenang oleh dokter yang di panggil bi ija ke rumah, karena bi ija khawatir akan kesehatan cindy yang terus terusan mengamuk.
Dalam ke adaan tidur pun cindy trus terusan memanggil manggil mamah dan papah nya. 😢

**********

"Non ayo makan dulu, non cindy harus makan ntar sakit lo mamah dan papa non di surga akan sedih kalok non cindy sakit, non gak maukan liat mamah dan papa non sedih kan."
Bujuk bi ija ke pada cindy yang hampir setiap hari duduk di depan jendela kamar nya dengan pandangan kosong dan air mata yang tak henti henti nya mengalir

Cindy sudah hampir dua minggu tidak masuk sekolah bahkan sejak mamah dan papah nya meninggal cindy terus terusan mengurung diri di kamar, jangan kan terpikir untuk berangkat sekola, untuk beranjak dari tempat duduk nya pun cindy tak sanggup..
Bi ija benar benar kehilangan sosok majikan nya yang dulu yang selalu periang selalu tersenyum ramah dan cantik, sekarang dia hanya bisah memandangi sosok cindy yang sangat pucat karna jarang makan, mata membengkak karena selalu menangis, dan enggan untuk berbicara, jangan kan untuk berbicara membuka mulut pun iya tak mampu.

"Ayo non sedikit saja, bibi suapi ya" bi ija tak putus assa berusaha memberikan makan pada cindy nihil cindi hanya mematung dengan tatapan kosong nya.

Ting tong.. Ting tong.. Ting tong..

"sebentar ya non bibi bukain pintu, kayak nya ada tamu" bi ija berusaha menarik perhatian cindy dan hasil nya nihil cindy masi mematung tak tertarik dengan ap yang ada di depan.

*************

"Ya sebntar" jawab bi ija yang kesal karena bel di tekan tak henti henti nya.

Bi ija sedikit berlari lari kecil menuju pintu utama untuk membuka kan pintu, dan ketika pintu terbuka bi ija sangat terkejut melihat siapa yang datang.

"He apa kerjamu kenapa lama sekali membukakan pintu nya dasar babau tidak berguna." celoteh tamu tersebut memaki maki bi ija.

"Ma maaf buk" hanya itu yang mampu bi ija ucapkan kepada tamu
yang seperti nya tak tau diri tersebut

"Heh minggi kami mau masuk" ketus tamu tersebut seraya mendorong bahu bi ija

"Dasar tak tau diri, dia pikir dia siapa di sini, tamu saja belagu" batin bi ija.

"Jangan lupa bawain tu koper kita masuk kedalam" bentak perempuan satu nya

Cindy yang sejak tadi hanya memandang kosong ke luar jendela mulai merasa terganggu dengan ada nya suara bising di luar.

"Bik ada apa kok berisik?" panggil cindy ke bi ija

" ya ada apa non? Maf kalau terganggu di luar ada tamu non" jelas bi ija kepada cindy

Cindi yang tak tertarik dengan pembahasan tersebut pun kembali memalingkan muka ke luar jendela.

"Wahwahwah keponakan tante gak nyangka udah gede ternyata" ucap rere tante dari cindy yang sok baik

Cindi yang terkejut dengan teriakan perempuan tersebut menole dan sedikit tersenyum tanpa minat

"Ck mau apa perempuan ular ini di sini" cindy membatin

Rere dan anak nya bianka adalah tante beserta sepupu tiri dari cindy sedikit menyungging kan bibir nya melihat keadaan yang terjadi pada cindy.

"Mau apa tante di sini? Apa mau menertawakan apa yang ada pada saya ssaat ini?" ucap cindy ketus tanpa memalingkan wajah nya dari jendela

"Hei kok kamu bicara gitu sayang, tante disini mau nemenin kamu biar gak kesepian lagi maka nya tante juga mengajak sepupu kamu bianka buat ngehibur kamu" ucap rere meyakinkan

"Ckck derama yang sangat indah" ujar cindy bergumam yang tak terdengar oleh siapa pun

"Oya cindy kedatangan tante dan bianka ke sini tante berniat mau menjaga dan nemenin kamu di sini biar kamu gak selalu kesepian lagi sayang" ucap rere

"He... Gak perlu tante lagian di sini ada bi ija yang selalu neminin cindy" tolak cindy terang tarangan

"Gak sayang bi ija gak akan bisa mengurus kamu sekaligus mengurus ruma ini, tante akan tetap tinggal di sini dan ini amanat papa kamu." ucap tante rere bersikukuh "bi anteri saya ke kamar utama ya" perinta tante rere.

"Berhenti!!, tidak akan ada orang yang memijak dan menyentu kamar utama selain saya" suara rere mengeras dan membentak rere

"Dalan keadaan lemah seperti ini pun dia masi bisah bertindak seolah dia sang penguasa" batin bianka

"Sabar cindy mama rere tidak bermaksud untuk pindah dan menempati kamar utama, dia hanya ingin melihat2 saja dan mengenang almarhum kakak nya" bianka mencari alasan yang tepat supaya mama nya tidak di cap seakan ingin mengusai kamar utama walaupun Kk nyqtaan nya iya.

"Sekali tidak tetap tidak!! Tidak ada yang bole menyentu kamar utama" ucap cindy tak terbantakan dan tanpa menatap tante dan sepupu nya.

Rere dan anak nya bianka keluar dengan raut muka kesal dan jengkel kepada cindy yang selalu membentak mereka.



.
.
.
Yeeey jangan lupa buat voment iay buat semangat author nulis 😍

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 11, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

You Are MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang