23-khawatir

3.2K 105 10
                                    

"Aku khawatir hanya karena satu hal, yaitu kamu.
Iya aku khawatir jika kamu pergi dari ku"

Author pov

Seseorang memasuki area terlarang dihutan ini dengan hanya berbekal senter berukuran sedang ditangannya. Dia hanya sendiri. Iya, sendiri. Ia rela memasuki tepat gelap itu sendirian hanya demi seorang wanita yang dicintainya.

Cinta.

Dulu saja dia sangat percaya akan itu. Sangking percayanya dengan adanya Cinta, sampai membuat ia tidak memikirkan bagaimana masalah apa yang akan timbul kelak.

Memang benar cinta tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata, tidak dapat dilihat dan hanya dapat dirasakan. Cinta tak mengenal fisik, tak mengenal harta. Cinta tak mengenal apapun, karena Cinta hanya mengenal sebuah ketulusan hati.

Cinta memang buta, karena cinta dapat membuat orang menjadi buta akan segalanya hanya demi rasa sayangnya pada seseorang.

Dan dia sudah merasakan hal itu, buta terhadap cinta dan rasa sayang yang telah membuat dirinya lupa akan segalanya. Karena ketika cinta datang akal sehatnya telah tertutup, walaupun matanya terbuka namun tidak bisa membedakan mana yang baik dan mana yang tidak.

Ia bodoh.

Sangat bodoh ketika cinta tulusnya dibalas dengan cinta bullshit yang datang karena harta,  ketampanan, dan ketenaran. Lalu akan ditinggal ketika rasa sayangnya telah mendalam.

Ia tahu selama berpacaran dengan wanita itu, disinilah ia yang terlalu bodoh sampai tidak mencium niat busuk dari wanita itu. Demi wanitanya dia rela membelikan apapun asalkan wanitanya bahagia. Entah itu barang mahal atau yang sangat mahal, perduli setan jika ia akan jatuh miskin.

Tidak selamanya yang ada bakalan selalu ada buat kita. Semua yang datang, pasti nantinya akan pergi juga.

Tapi disini dia dikhianati. Dia dibohongi. Setelah wanitanya tahu saat itu perusahaan keluarganya bangkrut, dengan teganya meninggalkan laki-laki bodoh yang saat itu sedang terpuruk.

Hah, sudahlah. biarkan Masalalu pahit itu menjadi pembelajaran tersendiri baginya agar tidak terlalu cepat mencintai seseorang dengan mudahnya. Karena cinta yang tulus itu hanya datang karena kita apa adanya, bukan ada apanya.

Orang itu berjalan dengan langkah cepat sambil memasang tajam tatapan matanya, siapa tahu orang yang dia cari ketemu.

Orang itu mengedarkan cahaya senter berukuran sedang yang ia bawa, dan melupakan bahwa sedari tadi tangannya terluka karena ia habis memukul Batang pohon lantaran ia tidak becus menjaga orang yang ia sayangi.

"PRISYLLA! LO DIMANA?! PRISYLLA! " teriaknya lantang yanh terus berjalan menyusuri tempat yang gelap dan hanya cahaya senterlah yang dapat menerangi jalannya.

Srekk

Ia mengira itu adalah suara yang timbul karena hewan disekitar hutan sini. Tapi...

Srekk

Terdengar  suara yang sama berasal dari arah kanannya, cowok itu melangkahkan kakinya menuju dimana suara itu berasal.

Mata elangnya begitu teliti memandangi jalan dan sekitar hutan, Seolah mendapatkan mangsa yang sedang ia lihat dari kejauhan.

"To-tolong... Si-siapapun. Gu-e di-sin-sini! " suara seseorang yang ia yakin itu adalah suara wanita membuatnya semakin mendekatkan langkahnya. Walau terdengar sangat parau ditelinganya, dengan langkah yang begitu panjang ia menghampiri asal suara itu.

Matanya melebar seketika, Wajahnya yang khawatir menjadi tambah khawatir dan merasa apa yang pemandangan didepannya lihat seolah benar-benar ia rasakan juga.

Bad Girl And Bad Boy [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang