Pagi itu sekar terlihat buru-buru.Ia berlari sambil membawa beberapa buku yang ia gendong layaknya seorang ibu yang menggendong bayinya.
'Brukkk!!! '
Tanpa disengaja ia menabrak seorang lelaki berparas rupawan layaknya artis luar negri ternama yang saat ini sedang hitz.
"Eh, maaf dek.Kamu tidak apa-apa? "
Segeranya sekar mengambil beberapa buku yang berserakan karenanya.
"Ngga kok gapapa."
Lantas ia berlari meninggalkan lelaki tersebut dan menuju kelasnya.
-----
"Lho? Kar? Lo telat lagi? "
"Telat mulu lo, udah kaya kebo."
Berbagai pertanyaan sudah menantinya sesampai di kelas.
"Hm, iya."
Sekar tak menanggapi serius berbagai pertanyaan yang di lontarkan teman-temannya.
'apes mulu nasib gue, heran '
Segeranya ia menaruh tas berwarna birunya tepat di samping tas Mentari.
Pagi ini sekar terlihat bahagia,ia melamun sembari senyum-senyum sendiri.Walaupun nasib yang ia terima selalu apes minggu ini.
"Hei! Kar? Lo kenapa sih, ko dari tadi lo senyum-senyum sendiri gitu? Kesambet aja lo. "
Mentari hanya terheran-heran melihat sahabatnya itu.
"Gapapa kok.Gue cuman inget-inget kejadian tadi doang. "
"Kejadian apa? Kayaknya seru banget nih, sampe senyum-senyum sendiri gitu. "
"Tadi kan gue buru-buru, terus gak sengaja gue nabrak kaka kelas.Mukanya sih mirip ka Rafi. "
Sekar berusaha menjelaskan kejadian yang ia alami tadi pagi.
"Trus buku-buku lo yang lo gendong jatuh dong? "
"Hm, iya. "
"Kaya di Drama korea kesukaan ibu gue lo."
Setelah itu, Mentari hanya tertawa-tawa mendengar cerita sahabatnya itu.
"Ah, lo mah ledekin gue mulu.Kan jadi malu hayati."
-----
Mereka menuruni anak tangga menuju lantai satu.Hari ini jam pulang sekolah dipercepat,guru-guru mau mengadakan rapat kerja katanya.
"Kar, gue duluan ya.Bye Sekar anaknya pak bismi! "
Mentari melambaikan tangannya kepada sekar dan kemudian menghilang dari pandangan Sekar.
'kok tumben ya,pak Hadi belum jemput? '
Sekar berjalan menuju tempat duduk depan kolam ikan sambil membuka kembali buku pelajaran biologi yang ia pelajari bersama bu Fitri tadi pagi.
"Hei! Lo belum di jemput? "
Tiba-tiba seseorang berparas tampan menghampirinya.
"Hei juga! Belum ka. "
"Ngomong-ngomong lo itu yang tadi ketabrak di depan kelas Xc kan? "
Sekar hanya terdiam sebelum menjawab, di lubuk hatinya yang paling dalam sebenarnya ia menyimpan raasa malu ketika mengingat kejadian yang ia alami tadi pagi.
"eheheh, iya kak.Ngomong-ngomong kalau boleh tau nama kaka siapa? "
Rasa penasaran sekar seketika muncul tentang identitas lelaki itu.
"Kenalin nama gue Rafi Pramudya Al-Fikri,panggil aja gue Rafi.Gue kelas XIc.Kalau lo siapa? "
Sontak sekar kaget mendengar ucapannya.Bagaimana tidak? Lelaki yang semalaman ia pikirkan sambil tersenyum-senyum sendiri sekarang berada di depannya.
"Hmm...Salam kenal ,gue Sekar Rahma Athica kelas Xa."
Obrolan mereka terhenti ketika pak Hadi tiba-tiba berada di depan Sekar,tepat di samping Rafi.
"Seru banget nih kayanya ngobrolnya.Pak Hadi ga di ajak nih? "
"Hush... Apasi pak, kegeeran saja. "
Kemudian sekar hanya menghela napasnya akibat tingkah laku pak hadi yang 'kegeeran'.
"Ya sudah, gue pulang dulu ya. "
Kiranya itu yang sekar ucapkan kepada Rafi dan kemudian pergi bersama pak Hadi.
-----
"Gimana dek? Ngomong-ngomong kan ini udah hari keempat adek ikut KBM di SMA."
Mama yang sedang duduk sembari membaca tabloid langganannya membuka obrolan di ruang tv.
"Waaa... Seru banget ma.apalagi kaka kelasnya juga baik-baik."
Sebenarnya sekar ingin menceritakan kepada mamanya tentang Rafi.Namun Sekar sedikit malu,pikirnya.
"Syukur deh kalau begitu,mama senang dengernya. Mama tuh jadi keinget pas pertama kali kamu daftar di SMA, kamu ngerengek sama mama gak mau sekolah disitu. "
Sekar kembali mengingat masa-masa tersebut.Malu sekali bila diingat-ingat,sekar yang saat itu sudah duduk di bangku kelas tiga SMP merengek-rengek kepada mamanya layaknya anak TK yang ingin masuk jenjang Sekolah Dasar.
"Sudah ah ma,jangan diingat-ingat lagi.Sekar jadi malu."
Akhirnya mereka hanyut dalam obrolan hangat yang ditemani dengan dua cangkir teh manis hangat buatan mba Nova.
•••••
*Bagaima kelanjutan hubungan sekar dengan Rafi? Akankah berlanjut?
Tunggu kisah lanjutannya yaaa, kawan!
KAMU SEDANG MEMBACA
Senja Milik Sekar
Teen FictionBagi sekar,mentari adalah sesosok sahabat yang luar biasa.Namun,suatu ketika cobaan menghampiri mereka dengan tiba-tiba.Bagaimana cara mereka menghadapinya? Akankah persahabatan mereka tetap utuh? Baca selengkapnya yuk :)