03. ANAK BARU

1K 139 1
                                    

NOTE:  Kalo banyak yang komen, gue double update lagi besok 😁

•••

"I miss you.." ucap Kak Daniel yang langsung meluk gue gitu aja setelah dia nutup pintu mobil.

Gue bisa liat Jihoon yang langsung ngalihin pandangannya dari kaca spion pas Kak Daniel meluk gue.

Gue nggak tau kenapa, tapi menurut drama-drama yang sering gue tonton, itu tanda-tanda orang cemburu.

Tapi kalo dipikir-pikir ngapain juga Jihoon cemburu?! Nggak mungkin lah!!

"Kak.." ucap gue sambil berusaha ngelepasin pelukan Kak Daniel.

Btw ini pertama kalinya gue dipeluk Kak Daniel setelah menyandang gelar sebagai pacarnya beberapa hari lalu.

Dan jujur aja, gue deg-degan bro!

"Miss you.." ucap Kak Daniel yang enggan ngelepasin pelukannya.

"Gue tau Kak. Tapi gue nggak bisa napas.." ucap gue dusta. Padahal pelukan Kak Daniel belom masuk taraf yang bisa bikin gue sampek nggak bisa napas. Gue cuma nggak enak aja sama Jihoon.

Denger jawaban dari gue, Kak Daniel langsung lepasin pelukannya. Takut kalo gue nggak bisa napas beneran.

"Kak, kok lo.."

"Gue kangen sama lo, makanya gue ikut Jihoon jemput lo." Ucap Kak Daniel menjawab pertanyaan yang bahkan belom gue selesaikan.

"Tapikan Kak, ntar apa kata anak-anak kalo liat gue sama lo turun dari mobil yang sama." Ucap gue khawatir.

Gue nggak mau anak-anak tau kalo gue cuma putus boongan sama Kak Daniel. Dan gue nggak mau abang gue sampek tau hal itu.

"Tenang aja sayang.. gue bawa mobil gue kok." Ucap Kak Daniel menenangakan kepanikan gue dengan mengusap puncak kepala gue.

"Hm?" Tanya gue tak mengerti.

"Tuh.." Kak Daniel membalikan badannya kebelakang dan menunjuk sesuatu yang ada dijalan dengan dagunya.

Gue mengikuti arah padangan Kak Daniel yang menelisik menembus kaca belakang mobil dan gue langsung bisa menemukan sebuah mobil yang gue yakini milik Kak Daniel sedang mengikuti kami dari belakang.

"Gue nyuruh Guanlin buat bawain mobil gue." Ucap Kak Daniel seolah mengerti dengan apa yang mau gue tanyain.

"Ntar gue turun di perempatan deket sekolah, terus gue naik mobil bareng Guanlin. Jadi anak-anak nggak bakal tau." Lanjut kak Daniel menyelesaikan penjelasannya.

Gue ngangguk, tanda mengerti.

"Kak," panggil gue pelan.

Kak Daniel langsung noleh ke gue.

"Maaf ya, gara-gara abang gue kita jadi harus pacaran sembunyi-sembunyi kaya gini." Ucap gue merasa bersalah.

"Lo nggak perlu minta maaf, Ra. Gue bakal lakuin apapun, asalkan gue nggak putus sama lo." ucap Kak Daniel tulus.

Dan sedetik kemudian sebuah kecupan singkat mendarat di kening gue.

BAD DANIEL ❌Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang