05. WHY?

1K 139 1
                                    

"Daniel hyung mulai sering nanyain tentang lo ke gue pas lo jadi kapten basket tim putri. Dan sejak itu gue nyadar kalo dia mulai tertarik sama lo."

"Awalnya gue ngira dia cuma mau main-main doang sama lo. Tapi gue tau banget gimana Daniel hyung. Cara dia natap lo itu beda sama cara dia natap cewek lain, dan itu yang bikin gue jadi yakin kalo kali ini dia nggak main-main sama lo."

Itulah yang gue denger dari Jihoon sebelum gue di panggil guru olahraga buat dateng kesini. Lapangan basket indoor.

Gue jadi senyam-senyum sendiri bayangin Kak Daniel yang juga tertarik sama gue dari dulu 😊

Ah, ternyata cinta gue ke Kak Daniel dulu nggak bertepuk sebelah tangan 😌

"Hey..." sebuah teguran sekaligus tepukan pelan dipunggung gue membuat lamunan gue buyar seketika.

Gue menoleh, dan langsung mendapati Kak Daniel yang ternyata sudah berdiri disamping gue dengan memamerkan senyum manisnya.

"Kak ngapain disini?" Tanya gue pelan.

Pertanyaan yang cukup wajar itupun gue lemparkan ke Kak Daniel.

Lagian ini kan masih di sekolahan. Dan kondisi lapangan basket sekarang ini lagi rame banget, karna semua anak tim basket putra dan putri lagi ngumpul disini.

Dan berdirinya Kak Daniel disamping gue itu bisa jadi bencana buat gue. Harusnya dia jaga jarak sama gue, karna perjanjiannya emang gitu.

"Gue disuruh guru olahraga kumpul disini." Jawabnya santai, tanpa memelankan nada bicaranya.

Ah, gue hampir lupa. Kak Daniel kan juga anak basket, lebih tepatnya dia adalah kapten tim basket putra.

Yaps. Gue sama Kak Daniel sama-sama Kapten tim basket 😌

"Kak..." tegur gue pelan saat Kak Daniel tiba-tiba menautkan jemarinya dengan jemari gue.

Gue berusaha buat ngelepasin tanganya, tapi dia malah makin mengeratkan genggamannya.

"Kenapa?" Tanyanya tanpa melepaskan tautan tangan kita dibawah sana.

"Ntar kalo ada yang liat gimana?" Gue yang mulai panik pun mengedarkan pandangan gue ke sekeliling, memastikan nggak ada yang memperhatikan gue sama Kak Daniel yang lagi berdiri di tengah kerumunan anak-anak basket.

Untungnya nggak ada yang merhatiin kita karna mereka semua fokus sama pelatih basket yang sedang memberikan pengumuman di depan sana.

Seperkian detik kemudian pandangan gue kembali ke Kak Daniel. Dan saat itu juga gue langsung disambut dengan tatapan Kak Daniel yang kayanya udah natap ke arah gue dari tadi.

"Kenapa tadi lo nangis?" Bukannya menjawab pertanyaan gue, Kak Daniel malah balik bertanya.

"Dan kenapa tadi lo langsung pergi pas liat Kak Sejeong?"

Percakapan antara gue dan Kak Daniel mulai nggak nyambung karna kita membahas dua hal yang berbeda.

Ntah kenapa pertanyaan itu lolos gitu aja dari mulut gue.

Kak Daniel mematung, dia keliatan sedikit terkejut karna tiba-tiba gue ngambil topik pembicaraan tentang Kak Sejeong.

Gue cuma pengen denger jawaban langsung dari mulut Kak Daniel. Tapi dia nggak jawab pertanyaan gue, begitu juga gue yang nggak menjawab pertanyaannya.

Kita membunuh waktu hanya dengan saling menatap satu sama lain, tentunya dengan tatapan yang sama-sama tidak bisa kami artikan.












"Hwang Sungra...."

Gue langsung mengakhiri kontak mata gue dengan Kak Daniel saat mendengar suara pelatih memanggil nama gue.

Gue juga segera melepas tautan tangan gue dan Kak Daniel tanpa seizinnya.

-TBC-

Like and Comment kalo lo pada suka 😘

BAD DANIEL ❌Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang