Satu

2.4K 134 2
                                    

Jennie tersenyum saat menginjakan kakinya di sekolah yang di impi impikannya. Bahkan senyuman itu tidak pernah hilang dari bibir manisnya.

"apa ini nyata" gumamnya sambil berjalan menyusuri koridor sekolah yang luas. Banyak siswa yang melihat kearahnya. Karena ia adalah anak baru di sekolah itu. Ia hanya tersenyum membalas semua tatapan itu.

Karena ia anak baru tentu ia harus menanyakan kelasnya. Sampai ia bertemu seorang Wanita yang sedang berbincang dengan 2 pria.

"Permisi" kata Jennie diiringi senyuman. Gadis itu langsung menoleh lalu membalas senyuman Jennie.

"Ada yang bisa saya bantu?" Kata gadis manis itu. kedua pria  itu hanya menatap Jennie dengan datar. Membuat Jennie merasa bersalah mengganggu waktu mereka.

"Emm.... begini bisakah kau memberi tahuku dimana ruang kepala sekolah" gadis itu  tersenyum lalu memegang tangan Jennie. Jennie pikir gadis ini begitu manis dan baik mungkin ia cukup terkenal. Dia merasakan kehangatan pada genggaman tangannya.

"Baiklah ikuti aku.... Sebelumnya perkenalkan aku Kim Jisoo"

"Kim Jennie" Jennie tersenyum

"Wahh kita memiliki marga yang sama" Jisoo terlihat bersemangat lalu ia langsung membawa Jennie ke ruang kepala sekolah.

Kedua namja itu mengikuti mereka dari belakang. Mereka tampak tidak keberatan. Bahkan mereka tersenyum karena ini pertama kali Jisoo dapat berteman dengan perempuan. Karena biasanya ia selalu disingkirkan karena visualnya yang membuat semua perempuan iri. Tapi Jisoo tidak terlalu memikirkan semua itu, ia bahkan tidak berniat untuk berteman dengan perempuan manapun.

"Ahh Jennie kau sangat cantik" puji Jisoo membuat Jennie tersenyum malu malu sambil menggeleng kepala.

"Terimakasih, tapi menurutku kau jauh lebih cantik"

" Kau terlalu berlebihan memujiku. Bagaimana kalau kita berteman". Jennie mengangguk menyetujui perkataan Jisoo. Mungkin hati hari Jennie akan lebih baik jika berteman dengan gadis sebaik Jisoo.

"Baiklah sudah sampai aku akan menunggumu. Masuklah, aku akan mengantarkan mu ke kelas mu setelah kau selesai berbicara dengan kepala sekolah"

Jennie segera masuk ke ruangan itu setelah melambaikan tangan kepada Jisoo.

"Anak yang manis" gumam salah satu pria. Tapi Jisoo dapat dengan jelas mendengar nya.

Jisoo menoleh  ke belakang. Dan dia segera menatap dingin kedua pria yang berada di depannya itu. Dia sudah bosan harus menasehati mereka tiap hari.

"Yak!! Apa kalian mengikuti kami. Sudah ku katakan kembali ke perpustakaan. Kalian harus belajar sebentar lagi kita akan ujian apa kalian mengerti" Jisoo Menatap mereka dengan kesal. Kedua namja ini telah merepotkan ya beberapa bulan ini.

"Nona Kim Jisoo bagaimana kami bisa belajar kalau buku buku itu berada di tanganmu" Jisoo melirik ke arah buku yang terletak di tangannya. Lalu memukul kepalanya pelan. Pantas saja kedua pria ini mengikuti nya dari tadi.

"Maafkan aku. Taehyung pelajari halaman 94 disitu banyak kisi kisi ujian kimia. Dan kau Yoongi pelajari halaman 60" Jisoo tersenyum sambil memberi bukunya kepada Taehyung. Namja itu hanya menatapnya tanpa ekspresi terutama Yoongi.

Entah sampai kapan Jisoo akan berperang dengan pikiran nya sendiri. Sebenarnya Jisoo sudah bosan untuk mengajari kedua pria ini. Tapi hatinya selalu bersikeras bertahan.

"Baiklah... datanglah ke perpustakaan setelah mengantar gadis itu. Kami  menunggumu" Ucap Yoongi. Jisoo mengangguk lalu kedua pria itu pergi tanpa mengatakan apapun.

Love ScenarioTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang